CH.02: Introduction

87.1K 5.7K 1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍒🍒🍒

Setelah pertemuannya dengan Jevgar berakhir, Shea tidak langsung kembali ke kelas. Meskipun, ia tahu bahwa jam istirahat akan segera selesai. Gadis itu justru lebih memilih untuk memasuki nekat ke kantin sekolah. Jika kalian berpikir Shea hanya akan membeli sandwich dan susu, itu kesalahan besar. Karena, nyatanya Shea memesan soto ayam lengkap dengan es teh dan beberapa cemilan.

"Sheana, kamu ini adeknya Sadewa, ya?" tanya ibu kantin tersebut.

"Abang yang ngasih tau ya, bu?" tanya Shea penasaran.

Ibu kantin tertawa mendengarnya. "Gak, agak mirip aja mukanya, kelakuannya juga sama."

"Biasanya, Sadewa sama Erza udah bolos ke kantin, ini tumben belum," sambung ibu kantin tersebut sebelum akhirnya pergi meninggalkan Shea.

Shea duduk di salah satu bangku kantin di ujung ruangan, raut wajahnya masih terlihat sangat kesal. Bahkan, otak Shea terus berputar menayangkan tentang pertemuannya dengan Jevgar hari ini.

"Ada ya orang segalak kak Jevgar?!" gumam Shea sambil meremas tangannya sendiri guna menahan emosinya.

Ini kali pertamanya bagi Shea berhadapan dengan cowok galak, kasar dan sulit ditebak seperti Jevgar. "Dasar cowok gak punya hati, bisa-bisanya galak, kasar kaya gitu didepan gue!"

"Gue pastiin, lo bakal suka sama gue sampe ngemis-ngemis cinta sama gue, kak!" cerocos Shea yang berbicara sendiri.

Walaupun kini gadis itu tengah memakan soto ayam, tapi pikirannya tetap saja selalu mengarah pada Jevgar si cowok tak berperasaan itu.

"Kok gue jadi mikirin kak Jevgar terus sih?!" ucap Shea yang frustasi sendiri.

***

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga Shea melewatkan satu jam pelajaran, berhubung makanan yang dimakan telah habis dan perutnya sudah terasa kenyang. Akhirnya, gadis itu memutuskan untuk kembali ke dalam kelas.

"Harusnya sih gapapa kalo kena masalah, lagian abang gue juga nakal, bodo amat kalo ayah dipanggil ke sekolah bilang aja abang gue, Sadewa!" gumamnya dalam hati.

Prilly Lionara, wali kelas 10 Ipa 1. Bu Prilly yang penyabar, disiplin dan tegas tiba-tiba harus bertemu dengan murid seperti Shea yang selalu membantah perkataannya.

"Habis dari mana kamu?" tanya bu Prilly dengan tegas.

"Makan, bu," jawab Shea tanpa rasa bersalah, padahal ia sudah ketinggalan satu jam tiga puluh menit jam wali kelasnya sendiri.

Jevgar The Story Of SheanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang