BERTEMU

105 25 8
                                    

Happy reading!

"Dia, kembali," lirih Bella.

Ingatan masa lalunya itu terngiang-ngiang di kepalanya, ia menangis tersedu-sedu. Hingga seseorang mengulurkan tangannya di hadapan Bella.

Bella mendongak, dan ternyata dia Gema, ia kira tadi Axel. Lalu dengan cepat ia memeluk laki-laki itu, tak urung gema membalas pelukan Bella.

"Dia kembali," adunya pada Gema.

Gema melepaskan pelukannya."Jangan nangis! Gue nggak suka liat lo nangis! Tenang aja gue bakal lindungin lo kapan pun lo mau gue bakal selalu ada buat Lo," ucap Gema sambil menghapus air mata Bella.

"Makasih, gue pergi dulu," sahut Bella.

"Mau kemana?" tanya Gema.

"Nyelesain hukuman," ucapnya pelan sambil sisa air matanya.

"Gue bantu," ujar Gema merangkul bahu Bella.

Bella yang di perlakukan seperti itu jantungnya berdetak lebih cepat.

'masa iya gue suka sama Gema? Mungkin efek kejadian tadi,' batinnya menepis pikirannya.

Sesampainya di toilet, Gema membagi tugas, biarkan ia yang membersihkan WC sedangkan Bella yang mengepel lantai.

"Nih minum, gue tau lo haus kan, makasih ya udah bantuin gue," ujar Bella sambil tersenyum manis.

"Makasih, tau aja gue lagi haus," tutur Gema membuka tutup botolnya dan meminumnya sampai habis. Ia benar-benar kehausan, membersihkan toilet tidak semudah yang ia bayangkan.

Bella mengambil selembar tisu dan mengelap keringat yang ada di dahi Gema. Jantung laki-laki itu berdegup kencang dari biasanya.

"Eh, maaf refleks," ujar Bella canggung.

"Gapapa lanjutin aja," sahut Gema sambil tersenyum manis.

"Ke kantin yuk, udah bel tuh," ajak Bella.

Perutnya sedari tadi keroncongan meminta makan, memikirkan makanan di kantin membuatnya semakin lapar.

"Yuk," ajak Gema sambil menggandeng tangan Bella, Bella yang digandeng hanya menurut saja karena ia sudah lapar.

Sesampainya di kantin Gema berjalan menghampiri teman-teman nya tak lupa juga ia mengajak Bella untuk bergabung.

Disana ada Fajar, Arya, dan Axel. Tunggu!! Axel?? Bella yang melihat Axel terkejut, begitu juga Axel, mengapa orang itu ada di sini? Pikirnya.

"Wih, siapa tuh?" tanya Fajar sambil menaik turunkan alisnya.

"Bella, calon pacar, doain aja," jawab Gema dengan santainya.

Uhuk

Mereka mengalihkan pandangannya pada Axel, laki-laki itu tersedak saat mendengar omongan Gema. Tanpa Axel sadari, ia meminum jus Bella yang ada di depannya.

Sedari tadi, Bella terus saja bergerak gelisah, ia takut berdekatan dengan laki-laki itu. Ingin sekali ia pergi dari sini dan menemui Lena, tapi ia merasa tak enak pada Gema karena sudah membatu nya tadi.

"Bella kenapa lagi nih? kek orang ketakutan dah," batin Gema mengenggaman Bella.

"Eh, itu jus punya Bella! Kenapa lo minum!" Pekik Arya.

"Nggak papa, nanti gue beli lagi," ucap Bella lalu memakan seblak yang tadi ia pesan.

Tiba-tiba ada sebuah jus dihadapannya, ia mendongak dan ternyata Gema menyerahkan jus miliknya untuk Bella. Bella yang sedang kepedasan mau tak mau meminum jus punya Gema dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Setelah acara makan selesai, tiba-tiba Axel membuka suara. "Bella, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Mau ngomong apa?" bukan Bella yang menjawab tetapi Gema

"Lo nggak perlu tau," ucap Axel lalu menarik tangan Bella dan mengajaknya pergi dari kantin.

Ternyata Axel mengajak Bella ke Taman belakang sekolahnya. Sesampainya di sana Bella menepis kasar tangan Axel dan menatap Axel dengan tatapan tajam dan sinis.

"To the point deh!" ketus Bella sambil bersendekap dada.

Axel yang mendapat jawaban ketus dari Bella hanya tersenyum kecut, mungkin ia pantas mendapatkan itu.

"Gue, minta maaf atas ke--" belum selesai Axel bicara, Bella lebih dulu menyela ucapannya itu.

"Gue udah maafin lo dari dulu! Gak usah dibahas!"

"Gimana sama keadaan Anak gue?" tanya Axel, apakah Bella mengugurkan anaknya? Semoga saja Bella mempertahankan janinnya pada saat itu.

Ia menyesal tidak bertanggungjawab, sekarang ia sendirian. Sejak perusahaan keluarganya bangkrut, papanya stres dan meninggal. Sedangkan ibunya, kini berada di rumah sakit jiwa. Ia tinggal bersama bibi nya.

Tiba-tiba saja Bella terkekeh sinis sambil memandang Axel remeh."Masih mau ngakuin dia lo?! Gue kira lo nggak mau ngakuin darah daging lo sendiri! Mau apa lo tanya anak gue? Hah! Dia bukan anak lo! Tapi anak gue! Lawak lo!" Bentak Bella

"Tapi gue Ayahnya!"

"AYAH MACAM APA LO! DULU LO NGGAK MAU NGAKUIN DIA ANAK LO! KENAPA BARU SEKARANG LO AKUIN DIA? BERTAHUN-TAHUN GUE BESARIN DIA SENDIRIAN! TIAP HARI DIA SELALU TANYA AYAH NYA MANA! SAAT ITU LO KEMANA? DAN SEKARANG LO KEMBALI! MAU LO APA?!" bentak Bella.

"Gue mau kita kembali kayak dulu lagi, gue mau tanggung jawab! Gue mau nikahin lo!" jawab Axel dengan santainya tak memikirkan perasaan Bella yang seperti dipermainkan.

Bella langsung menampar Axel dengan keras, sehingga kepalanya menoleh kesamping.

"BRENGSEK!"

-----------------------------------------------------------------
TBC!

Hallo everyone, apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja.

Aku lagi sedih nih, besok udah mpls aja. Padahal kan masih pengen libur :(

Mana beda sekolah sama sahabat saya, takutnya pas mlps ngang ngong saya anak ilang.

Hahaha

Papay, terima kasih sudah mau membaca curhatan saya dalam hati walaupun hatimu bukan untukku👁️👄👁️

Slebeww

Komen NEXT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMABELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang