Bab 1 Awal dari semuanya

11 3 0
                                    

Menghayal sudah menjadi hal lumrah, apalagi anak muda yang masih dalam masa pubertas, tapi orang dewasa juga banyak juga kan yang sering menghayal? atau kita sebut dengan bahasa trendi nya menghalu.
Di zaman yang semakin modern dan globalisasi yang semakin meningkat, tahun tahun ini yang dihebohkan oleh idol K-Pop idaman para anak muda. Menghalu adalah sesuatu hal yang mungkin bisa membuat mereka bahagia. Tak apa tak punya pacar pun, kan ada Haechan, kan ada So Joong Ki, kan ada RM, kan ada Suga,kan ada Felix wah masih banyak lagii sihh.
Terkadang yang dihaluin itu bukan idol K-Pop saja, bahkan orang yang ada disekitar nya aja pasti ada yang di haluin.
Bisa aja Kaka kelas yang paling cool plus ganteng, ketua OSIS yang keren,atau ketua Ekstrakurikuler paling humor.

Anjani Saputri, 16 tahun lahir di Sukabumi, jomblo, masih mencari jati diri.
Lahir dari keluarga yang sederhana, menjunjung keadilan,dan kejujuran. Duduk di bangku SMA Negeri 1 Sudirman.
Kelulusan di sekolah menengah pertama, telah dilaksanakan pendaftaran untuk melanjutkan ke SMK, SMA, ataupun MA sudah dimulai. Anjani tidak jauh pasti dia mengikuti jejak sekolah Kaka perempuan nya. Yaitu SMA NEGERI 1 Sudirman, ketika pengumuman kelulusan Anjani mendapatkan juara umum. Sekolah yang Anjani idamkan itu beda kecamatan dengan tempat tinggal nya, padahal ada masih ada SMA Negeri yang masih satu kecamatan dengan daerah nya.Tak ada alasan ketika sudah menyukai, mencintai,atau menginginkan sesuatu,itulah Anjani.

Anjani Saputri, anak yang memiliki tinggi badan yang minim 150 cm, dengan rambut pendek berwarna hitam pekat, bulu mata yang lentik memperindah matanya yang sayu, pipi chubby yang sering jadi incaran teman-temannya untuk dicubit.

Anjani dan teman-teman yang daftar ke sekolah yang sama sedang sibuk menyiapkan berkas berkas yang telah ditentukan oleh pihak Disdik Jabar.
Kebingungan sedang menimpa Anjani, dia harus daftar jalur apa di tahap pertama ini.Harus kah jalur nilai rapot?atau KETM, sebelumnya jalur KETM itu adalh jalur tidak mampu, Anjani berfikir mungkin dia harus meringankan beban di keluarga, apa lagi sekarang saang ayah sedang sakit,sudah tiga bulan ayah tidak bisa berjalan, bahkan dudukpun tak mampu,itulah yang akhirnya membuat Anjani memilih daftar jalu KETM. Pendaftaran sudah dilaksanakan,butuh 2 Minggu lebih untuk mengetahui hasil pendaftaran nya.

Satu Minggu sebelum pengumuman hasil pendaftaran, duka sedang menimpa keluarga besar Anjani, tepat hari Senin,14 Juni 2021, pukul 22.45 WIB, Ayah Handa yang sangat dia sayangi telah meninggal dunia, Isak tangis sang istri dan ke empat anaknya memenuhi setiap penjuru rumah. Sakit, yang dirasakan Anjani, tak sadarkan diri untuk menerima kenyataan pahit ini. Perih yang tak akan sembuh, hatinya begitu rapuh, tak akan ada sosok yang bisa menggantikan sang Ayah tersayang. Mau tak mau, kematian memang harus diterima, Anjani terima semua yang terjadi, walau rasa sakit masih tersisa.

Pada 21 Juni 2021, pengumuman hasil pendaftaran jalur KETM diumumkan, siswa/i yang mendaftar kesekolah yang dituju berangkat untuk mengetahui hasil pendaftaran. Semua siswa/i diarahkan ke setiap ruangan yang telah ditentukan.

Ya Anjani berbeda ruangan dengan teman-teman nya, Anjani sudah merasa tidak enak hati ketika memasuki ruangan, dan ketika mencari nama Anjani, ternyata tidak ada, Anjani diarahkan ke sebuah ruangan, dimana sudah terdapat beberapa anak yang sudah duduk di sana, dan ya ternyata anak-anak yang dikumpulkan di ruangan tersebut merupakan murid yang belum bisa diterima di SMA Negeri 1 Sudirman. Dengan alasan, kuota untuk siswa tahap satu terbatas, ada ada beberapa hal lainnya. Sakit, rasa sakit lagi yang Anjani rasakan, dimana pengumuman pendaftaran ini tepat hari memperingati 7 hari Ayah nya meninggal dunia.

Teman Anjani banyak bertanya " Anjani gimana kamu keterima enggak?" Tanya Lia teman kecil Anjani dengan penuh rasa penasaran. Dengan suara berat tahan tangis Anjani menjawab," enggak yaa...".
"Astaghfirullah, kok bisa sihhh jannn" sahut Lia lagi, dengan penuh rasa sedih. Tanpa banyak kata lagi, Anjani pergi pulang tanpa mengatakan apapun lagi pada teman-temannya.

Flashback...

"Jan kalau aku tuh pengen daftar sekolah bareng kamu aja deh, di SMA nanti aku bisa cuci mata, banyak cogan pasti disana" dengan girang nya Lia mengatakan hal prik nya itu pada Anjani." Duh yaa kamu tuh dah niat banget yaa pengen nyari cogan disana, yang pasti banyak lah ya, inget gak waktu kita ikut lintas Alam, bahkan aku sampe pengen pingsan, saking banyak liat cogan" jawab Anjani yang pasti sudah sefrekuensi dengan Lia.

Flashback off.....

Berdiri di teras Kaka perempuan yang baru lulus SMA, dengan memegang sapu dengan ekspresi penuh tanya, apa yang terjadi dengan Anjani, " De kenapa? Keterima enggak?" Tanya sang kakak. Anjani sama sekali tidak menjawab pertanyaan nya, dia hanya berjalan turun dari motor dengan Isak tangis dan memeluk kakaknya itu. Tak berhenti menangis, sang Kaka langsung paham, seketika dia menghubungi sang guru yang ia kenal dulu di SMA, dan kebetulan juga sebagai panitia PPDB tersebut.

Menenangkan adiknya yang tak kunjung berhenti menangis di sudut kamar, sang ibu dengan penuh rasa sedih memeluk anaknya " Dee udah jangan nangis lagi yaa, mungkin ditahap ini bukan rezekinya dede, kita coba lagi tahap kedua yaa" dengan elusan penuh kasih sayang nya menenangkan Anjani.

Beberapa hari ini Anjani sibuk dengan pendaftaran di tahap kedua, Alhamdulillah pendaftaran semuanya lancar dengan dibantu oleh sang kakak.

"Assalamualaikum Anjaniiii,,,,, gimana kamu udah daftar di tahap kedua belum? Semoga keterima yaaaa, kita nanti sering ketemu lagi dehhh."sebuah pesan dari Lia yang penuh semangat, agar teman nya itu tak sedih lagiii.

Anjani :
" Waalaikumussalam yaaa, Alhamdulillah sudah kok daftar, tinggal nunggu hasil nya ajaa, aamiin". Jawab Anjani.

Perkenalkan Lia Prila Az-Zahra, teman Anjani dari kelas 1 SD sampai masuk SMA. Seorang anak yang penuh dengan keceriaan, tapi ahli dalam menjuliti orang lain, merupakan anak tunggal yang paling disayang dan merupakan Orang yang sudah mengerti bagaimana seorang Anjani Saputri. Mengartikan hubungan diantara mereka teman atau sahabat, mereka tak terlalu mementingkan hal itu, maupun mereka adalah teman atau sahabat, asal saling membantu saja.

Tiba saatnya pengumuman hasil pendaftaran, kebetulan dihari pengumuman itu siswa-siswi yang mendaftar tidak diperkenankan untuk datang ke sekolah, mereka bisa melihat hasilnya di website Disdik Jabar, dengan rasa gugup Anjani dan Kaka nya membuka website tersebut, dan Alhamdulillah Anjani telah diterima. Dengan penuh rasa senang Anjani langsung memberitahu teman-temanya. Daftar ulang dilakukan secara online, dan selesai lah Anjani melewati masa sulit itu.

Ini merupakan karya pertama, dimana ide cerita tersirat dalam pikiran, ketika halu sudah menciptakan sebuah alur, yang mungkin menarik.

Minta dukungan ya dari semua ......
Jangan lupa follow ig penulis
@windigustiana.90

AsaGaJanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang