part02

1 0 0
                                    

Kriing~

Bel pulang sekolah berbunyi di sepanjang penjuru sudut ruang sekolah, penghuni nya dengan semangat yang membara bersiap merapikan alat tulis ataupun buku-buku kedalam tas nya masing-masing persis seperti yang Flavia lakukan di kelasnya

"Mau pada pulang bareng gak bep," ucap Cia yang duduk di depannya menawarkan tumpangan

"Gas," sambar Anna di sebelahnya

"Umm, hayuk lah," jawab Flavia setelah menimang

Mereka bertiga jalan bersamaan dengan percakapan yang mengiri langkahnya

"Eh kalian ke mobil duluan dulu deh, Via ada urusan bentar," ucap Flavia saat mereka menginjakkan kakinya di parkiran dan berlalu tanpa mendengar jawaban kedua temannya

"E-ehh," cegah Cici tersendat

"Ngapain si tu bocah," lanjutnya menggerutu

"Kayak gatau aje," sahut Anna menunjuk keberadaan Flavia

Di sudut pandang lain terdapat segerombol pemuda sedang berjalan santai yang sesekali berbincang dan seketika terhenti saat sampai di parkiran, mereka menyebar guna mengambil motornya masing-masing

Begitu pula dengan salah satu lelaki yang tak lain ialah Raven, yang sayangnya kegiatan menunggangi motor nya itu juga ikut terhenti kala seseorang memanggilnya

"Ravensayang," ucap orang itu mengerling genit yang berdiri di sebelah motornya, dia Flavia

Huft, bagaimana dia bisa tidak melihat wanita ganjen ini di sebelahnya gerutu Raven

"Apa," balas Raven malas

"Bol-

"Gak," potong Raven menjawab sebelum Flavia menyelesaikan perkataannya yang sudah ia hafal kelanjutannya

"Ish, sesekali gitu anterin calon istri pulang," ujar Flavia sedikit memajukan bibirnya pertanda merajuk namun, apa peduli Raven toh tak merugikan nya

"Matalo calon istri," jawab Raven ketus yang kemudian segera menaiki motornya dan berlalu pergi setelah meng-klakson pertanda ia pergi duluan kepada temannya tanpa menghiraukan panggilan Flavia

"Raven."

"Apen!"

"Ck, awas aja besok kalau ketemu bakal Via masukin karung trus bawa ke rumah," gerutunya menghentakkan kakinya kesal

"Mending sama a'a ksatria aja gimana neng," celetuk lelaki yang berada di samping ia berdiri dengan pedenya menyugar jambulnya ke belakang sambil menaik-turun kan kedua alisnya, siapa lagi jika bukan Satria

Dengan malas Flavia tersenyum paksa menolak secara halus dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun

Satria yang melihatnya hanya melongo di bumbui tawa mengejek dari arah sampingnya yang tak lain ialah Robi

Dengan raut kesal ia pergi begitu saja setelah meng-klakson kepada temannya itu

🦋🦋🦋

"Mall kuy," ajak Anna memecah keheningan di dalam mobil

"Kuy lah, udah lama juga kita kagak pegi-pegi," sambar Cia di depan sebagai pengemudi

Kini pandangan mereka berdua beralih ke pada Flavia yang duduk di sebelah Cia sedang memainkan ponselnya

"Ayok-ayok aja sih kalo Via," ucap Flavia menyetujui setelah mengembalikan handphonenya kedalam tas yang berada di pangkuannya itu

"Gas! Yuhuhuu," teriak mereka bertiga riang, setelah itu Cia menyetel musik bervolume sedang agar keadaan tidak sunyi

Lagu selanjutnya berputar, lagu kegemaran mereka bertiga mengalun merdu yang sesekali di timpali oleh suara cempreng salah satu dari mereka

Papilio Puella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang