▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
❝ When you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible ❞
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
Di suatu rumah, malam Sabtu. Terdengar denting alat makan dari ruang bersama, ditingkahi percakapan penghuni rumah. Dan, tamunya.
Malam itu, Orikasa Yukito, sedang bertandang ke rumah (Name). Bertemu orangtuanya untuk membicarakan kemungkinan jenjang berikutnya dari hubungan mereka. Pernikahan.
"Ada yang ingin Ayah tanyakan."
"Yuki, kan, figur publik. Bagaimana bila setelah menikah nanti, (Name) juga dapat sorotan media dan lainnya?"
Segera saja Yuki melontarkan jawaban.
"Untuk itu, saya berpikir, lebih baik mengadakan pernikahan secara tertutup. Jika (Name) juga mengkehendaki begitu. Saya juga dapat meminta bantuan pada agensi untuk tidak mengungkapkan identitas (Name), belakangan itu dilakukan oleh para selebriti yang menikah dengan non-artis."
"Kalau sudah berkeinginan menikah, aku tentu sudah harus bersiap diri dengan resiko yang akan datang kan, Yah? Itu salah satunya." (Name) menimpali, mendukung jawaban Yuki. "Bahkan, jika suatu saat ada kalanya aku akan diketahui oleh lebih banyak orang, aku yakin Yuki akan menjaga kami berdua. Dia lebih berpengalaman di dunia entertainment ini dibandingkan aku."
Tampil di depan ribuan orang, sudah biasa. Tapi di depan dua orang tua yang (semoga) akan ganti status jadi calon mertua ini, tegangnya malah minta ampun.
Sebelum kedatangan ini, ia sempat berdiskusi lama dengan partner dan manajernya di agensi.
"Apa Okarin akan menemani Yuki nanti?" Momo menyeletuk. Mereka pikir perlu adanya tukar pendapat, sebagai orang terdekat, tentang pertimbangan Yuki mengambil langkah yang jelas akan memengaruhi hidup itu.
"Momo-kun. Aku manajer, bukan bapak kalian." papar Rinto, yang direspons dengan cengiran idol-nya yang berambut dwiwarna itu.
"Lagipula, ini urusan Yuki sendiri. Akan lebih baik di mata keluarga (Surname)-san bila melihatmu memberanikan diri untuk datang sebagai dirimu. Bukan sebagai idol yang sering diikuti oleh manajernya."
"Okarin benar. Ini urusanku, aku yang akan menghadapinya sendiri. Aku akan baik-baik saja."
"Jujur, mengenali dirimu dalam waktu cukup lama membuatku khawatir ada yang akan tidak baik-baik saja."
"Okarin! Yuki belum pergi saja sudah kau katai seperti itu." Momo lekas membela partner-nya.
"Gomen. Aku berkata seperti ini karena khawatir, oke? Bukan bermaksud buruk." Rinto mengangkat tangan, gestur damai. "Kalaupun kau ingin dibantu, yang paling bisa kulakukan, hanya mengantarmu. Selanjutnya, harus kau lakukan sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄:𝐕𝐄𝐀𝐋 𝐄𝐕𝐄𝐑 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 || revale x reader
Fanfiction⤿ ❝ 𝐁𝐞𝐜𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐈 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐰𝐞'𝐫𝐞 𝐰𝐫𝐢𝐭𝐭𝐞𝐧 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐬. ❞ Kehidupan duo idol setelah memasuki jenjang baru kehidupan dengan orang-orang yang mereka pilih: pernikahan. Merupakan bagian dari "Marriage" project, ID7 Author Commu...