Fase Dua Puluh Enam

30 1 0
                                    

Sajak Seorang Pemimpi
oleh : Aku yang ingin berpuisi sejenak

Derup kaki terawang dalam bumantara
Menatap sepersekian bintang pada lintang
Yang menunggu di bentala menuju petang
Seperti desak api yang berilusi berasa mengumbara

Apa pernah elegi bersua pada insan yang menjadi danuja?
Seorang ksatria yang memikat dengan nayanika dipunya
Tapi ambisinya mengudara berarah niscaya
Saya melolok belaka tak percaya dengan rentang kisahnya

Mimpinya seperti tokoh zafran, indah.
Namun lantunan zafran hanya sekedar lantunan, ilusi semata
Ingin pemuda terlalu Aksa digapai tetapi lekat dalam Amerta
Sungguh didik Bestari yang patut menjura dalam baya

Seorang pemuda itu bertapak tiada peluh kesuh
Tak urungkan karsa mengulurkan tangan tanpa hati separuh
Bukan lagi huruf konsonan yang menjadi alasan dalam dalih
Hanya mencari sepenggal paham dalam suryakanta yang penuh kasih

Kisahnya begitu Amerta dalam mitologi manu saat kini
Meski juang tak Sekokoh pendiri dahulu beraksi
Meski laga tak menyebar darah sipemberani
Namun tetap, manu serangkai bersorak kuat meraki

Fase KATA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang