Hari ke Delapan

3 0 0
                                    

" sebenarnya keputusan untuk kita berjalan masing-masing itu sudah sangat benar. Kita tidak bisa lagi berjalan beriringan ataupun satu tujuan, kota yang kau tuju terlalu bertolak belakang dengan kota yang ku tuju. Layaknya kutub magnet yang saling tarik menarik.

memang dengan adanya persatuan pasti menciptakan perbedaan didalamnya, namun kita terlalu amat jauh berbeda. Terlampau jauh sampai aku sadar bahwa jarak ini sudah terlalu jauh untuk ku tempuh.

langkahku yang terlalu kecil berusaha mengimbangi langkahmu yang besar, aku selalu berusaha agar kita beriringan, aku berusaha untuk tidak tertinggal sampai akhirnya aku lelah, nafasku terengah-engah, aku sudah tidak kuat ternyata, ketika 1 kali kamu melangkah aku harus berusaha 2x lebih cepat dari langkahku biasanya. Sangat melelahkan bukan?

Lelah yang tidak berkesudahan membuatku yakin, yakin bahwa kita memang sudah tidak bisa beriringan lagi. Aku dan kamu tidak bisa menjadi kita, berat rasanya kita yang sudah terbiasa bersama sampai akhirnya harus berjalan entah kemana.

Kau sudah ada tujuan baru? apakah masih kota yang sama yang kau incar? ataukah kau mengagumi kota yang lain?

jika memang tujuanmu masih sama teruslah berjalan jangan berhenti sedikitpun, terus melangkah agar kamu segera sampai. Kalau memang kota yang kamu tuju sudah berbeda segeralah berbalik arah, putar haluanmu pada porosnya jangan mengawang ngawang seperti pawang. "

Ku Ceritakan Tentang Hari Ini, Esok Dan SeterusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang