Hari Ke Sepuluh

0 0 0
                                    

" sebuah kabar kembali terdengar, kala itu aku sedang duduk di jok belakang bersama ayahku menuju rumah. Sialan sekali! lagi-lagi aku harus terpaku dan termenung, siapakah disana? dengan siapa dia? atau hanya sekedar bertanya kenapa? kenapa tidak sedari awal, kenapa harus selalu aku yang tertampar. Tujuanmu sebenarnya apa? membangun atau menghancurkan. aku mengerti posisi itu memang sudah tidak ada dan aku sudah tidak mengharapkannya, kalau kau pikir aku tidak bisa sungguh kau sangat salah.

Terdengar nyaring saat itu ketika kamu menawarkan kembali, ketika aku dengan polosnya bersedia, bersedia mengungkit luka ini.

memang terdengar sangat jahat , peranmu disini sangat terdengar jahat.

aku sangat menyadari bahwa kamu adalah yang terbaik, yang terbaik versiku sekalipun sahabatku selalu menyanggah bahwa pada kenyataannya aku bisa mendapatkan lebih. Tapi aku tidak sejahat itu, aku merasa kamulah yang terbaik.

Mungkin disana kamu hanya tertawa, tertawa mendengar semua pernyataan bodoh yang aku ucapkan disini. Tak peduli seberapa banyakpun kamu mengolok ngolok aku tetap disini, bagaimanapun kamu sekarang aku tetaplah aku.

aku sudah terlalu banyak mengucapkan terimakasih,
aku sudah terlalu banyak menyalahkan diriku sendiri,
aku sudah terlalu amat cukup untuk mengerti. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ku Ceritakan Tentang Hari Ini, Esok Dan SeterusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang