1

227K 1.7K 36
                                    

BACA SELAGI ONGOING!

.
.

Perkenalkan aku Ayna Cerolinyn, tapi mereka biasa memanggilku Ace. Terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga kaya raya yang harmonis, membuatku tidak kekurangan kasih sayang. Hidupku bisa dibilang mendekati sempurna, teman-temanku bilang aku begitu beruntung. 

Orang tuaku memang selalu sibuk dalam urusan bisnis, tapi mereka tidak pernah sampai menomor duakan keluarga. Bagi mereka keluarga tetaplah nomor satu, itu adalah salah satu kunci keharmonisan keluarga kami. Ditengah kesibukan daddy dan Mommy selalu punyai waktu untuk ku. Sejauh ini hidupku tidak pernah merasa kurang. 

Bulan lalu aku baru memasuki usia 18 tahun. Usia dimana para remaja penuh keingintauan terhadap hal-hal baru. Begitu juga aku. Sederhananya, remaja seusiaku harusnya sudah pernah pacaran. Rine, temanku satu itu bahkan sudah pernah melakukan hal-hal intim bersama pacarnya. Dia bilang itu enak. Membuatku sedikit penasaran namun tidak benar-benar tertarik untuk mencoba.

Rine bilang itu dilakukan atas dasar suka sama suka, mereka saling mencintai dan saling menginginkan, sehingga rasanya akan beribu-ribu kali lebih nikmat. Tidak hanya Rine, teman-temanku yang lain juga berkata seperti itu. Setiap kali kami berkumpul, bahasan seputar pengalaman seks pasti ada, aku yang pacaran saja tidak pernah apalagi melakukan hal seperti yang mereka bicarakan hanya bisa menjadi pendengar dari cerita-cerita mereka.

Aku tidak pernah pacaran, bukan berarti aku tidak laku. Beberapa teman cowok dan kakak kelas di sekolah banyak yang menyatakan cinta padaku. Tapi aku tidak memiliki perasaan apapun pada mereka. Tidak ada perasaaan berdebar-debar seolah ada kupu-kupu dalam perut, seperti yang tertulis di novel romansa. 

Hingga satu kejadian berhasil memunculkan pikiran liarku dan membuatku aku ingin merasakan 'itu'.

Kejadiannya sebulan yang lalu, tepat tiga hari setelah perayaan ulang tahunku yang ke-18. Sekitar pukul 11 malam, saat aku baru pulang dari acara kumpul-kumpul di rumah Rine. Suasana rumah cukup sepi, tapi sepertinya Daddy dan Mommy sudah pulang karena aku melihat mobil mereka terparkir rapi di garasi. 

Aku melangkah ke lantai atas, menuju kamar mereka, berniat memberikan bingkisan oleh-oleh dari mama Rine untuk Mommy. Aku yakin Mommy belum tidur, karena baik Daddy ataupun Mommy biasanya masih sibuk mengerjakan beberapa tugas perusahaan di jam segini. Terkadang mereka memang sesibuk itu.

Langkahku terhenti tepat di anak tangga teratas, sayup-sayup kudengar suara seperti rintihan? atau desahan? entahlah aku tidak dapat membedakannya. Suara itu berasal dari kamar Mommy dan Daddy. Dengan rasa was-was dan khawatir aku melangkah cepat menuju kamar mereka. Aku takut sesuatu melukai Mommy.

Tapi tunggu... 

"Emmhh.."

"Ahhh..."

Langkahku memelan ketika mendengar suara seperti geraman, suara itu terdengar berat dan serak bersautan dengan suara desahan Mommy yang kian mengeras. Suara mereka terdengar seperti adegan film yang selalu diputar teman-temanku di sudut kelas.  Pintu kamar itu tidak benar-benar tertutup, itu sebabnya aku bisa mendengar suara mereka.

Setelah sampai di depan kamar, aku menjadi ragu. Namun, rasa penasaranku lebih besar daripada keraguanku, dengan gerakan pelan tanpa menimbulkan suara, aku sedikit membuka pintu kamar mereka, meningintip kedalam sana. 

Detik selanjutnya tubuhku berdesir di tempat, aku langsung menarik lagi kepalaku, bersender di dinding dengan tangan membekap mulut, hampir saja aku berteriak kaget.

Bagaimana aku tidak kaget, ini pertama kalinya aku melihat orangtuaku dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain! dan posisi mereka sangat aneh diatas ranjang!

Daddy berada tepat di atas Mommy yang berbaring pasrah, mereka berciuman dengan tubuh bagian bawah Daddy yang bergerak-gerak.

Aku menelan ludah susah-susah, seharusnya saat itu aku langsung menjauh dari kamar mereka tapi apa yang aku lakukan malah kembali mengintip kegiatan mereka. 

"Sayanghh.." desah Mommy ketika Daddy menggerakkan tubuh bagian bawahnya lebih cepat.

Lalu suara Daddy terdengar begitu sexy ditelingaku, berat dan serak. Tidak seperti biasanya yang lembut dan tegas. Tiap kali mendengar suara berat Daddy entah kenapa membuat darahku berdesir dan aku merasa vaginaku gatal hingga tanpa sadar sebelah tanganku meraba ke bawah sana.

Sejak saat itu aku mulai sering berfantasi liar tentang Daddy, adegan dan tubuh telanjang Daddy terus membayang dipikiranku. Betapa gagahnya Daddy dengan otot yang terbentuk jelas walaupu umurnya yang menginjak 37 tahun. Orangtua ku memang menikah muda karena dijodohkan. 

Wajah Daddy pun sangat tampan dengan perawakan tinggi dan auranya yang berwibawa. Tidak salah jika teman-temanku dulu mengira Daddy adalah kakakku, karena dari segi fisik Daddy masih terlihat seperti masih berusia 25-tahunan. 

Setelah kejadian malam itu aku menyadari ada ketertarikan lain pada Daddy ku itu. Aku mulai melihatnya sebagai sosok laki-laki bukan Daddy seperti sebelumnya. Rasanya taboo namun aku tidak bisa menghentikannya.

Ketika Daddy mengelus rambutku, itu memang hal biasa yang sudah berlangsung sejak dulu, namun sekarang jantungku malah berdebar cepat saat diperlakukan seperti itu. Bahkan saat Daddy memanggil namaku, tubuhku menjadi panas, bayangan suara lembut yang berubah menjadi seksi seketika membangkitkan gairah lain dalam diriku.

Berada di dekatnya dan berbicara dengannya membuat vaginaku basah. Membuatku selalu tidak fokus. 

Aku mulai mencari tahu tentang seks dan menonton vidio porno. Aku juga mulai melakukan mastubrasi untuk menuntaskan hasrat dan gairahku. Saat melakukan itu aku selalu membayangkan Daddy, membayangkan tangan besar itu menyentuhku, mengeksplor tubuhku dengan lidahnya, menelanjangiku dengan mata tajamnya.

Ahh... 

Aku menyukai sensasinya, sangat menyukai.

Namun aku hanya bisa membayangkannya, nyatanya aku tidak bisa melakukan itu dengannya. 

Dia Daddy ku. Tidak mungkin aku merebutnya dari Mommy.

Dan lagi, Daddy ku itu sangat mencintai Mommy. Dia bukan tipe laki-laki brengsek. Daddy itu sempurna sebagai suami. Ia sosok yang tidak akan membiarkan anak dan istrinya tersakiti.

Tapi aku sepertinya memang sudah gila. 

Sisi jahat ku mengatakan aku harus mendapatkannya.

Aku ingin mencium bibir merah alami yang tidak pernah tersentuh batang rokok itu. Membuatnya menggerang bersamaku, mendesah nikmat bersama miliknya yang menggempur vaginaku dengan kasar, menghujamkannya dengan hebat.

Yahh, aku menginginkannya semua yang ada padanya. Aku ingin merasakannya!

Hanya karena melihat sisi lain Daddy ketika bercinta dangan Mommy, malah membuatku begitu menggilainya sebagai sosok pria. Aku tidak pernah merasakan perasaan itu sebelumnya pada siapapun. 

Kini aku perlu menyusun rencana!

Akan kubuat Daddy melirikku, tertarik padaku, menginginkanku seperti aku menginginkannya!

.
.

TBC

-------------------------------------------------

VOTE DAN KOMEN APA AJA DAH.

PLIS BGT GAK USAH REPORT CERITANYA 😓

THE SEXIEST DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang