4

149K 1.1K 65
                                    

"Bagaimana jika seperti yang sering Daddy dan Mommy lakukan?"

.
.

"Dad?" tegurku karena Daddy hanya diam saja. Daddy kembali menatapku, meyakinkan diri kembali.

Tanpa diduga, sebelah tangannya terangkat dan membelai singkat pipi mulusku, kemudian menarik wajahku agar lebih dekat pada wajahnya. Perlakuanya yang tiba-tiba itu kembali membuat darahku berdesir dan jantungku berdebar cepat. Aku menatapnya tanpa berkedip. Aku gugup! Sangat gugup! Tapi tetap berusaha bersikap biasa.

Apakah Daddy akan melakukannya?

Benarkah?

"Pejamkan matamu, Ace!" perintahnya dengan suara lembutnya diselingi senyum hangatnya. Aku tau dia ragu. Matanya itu terlihat tidak setenang biasanya, mungkin karena ia harus mencium putrinya sendiri. Dalam artian ciuman yang berbeda!

Dengan perasaan senang luar biasa aku mulai memejamkan mata, mengikuti perintahnya. Detik selanjutnya dapat kurasakan nafas hangat menerpa wajah cantikku. Merasakan itu membuatku reflek menahan nafas. Rasanya sangat-sangat mendebarkan.

Cukup lama aku memejamkan mata, namun aku tidak kunjung merasakan benda kenyal miliknya menyentuh bibirku. Nafas hangatnya itu terus menerpa wajahku, apa Daddy kembali ragu?

Kenapa hanya diam, Dad?!

Aku ingin membuka mata, berniat mengintip namun sebelum aku melakukan itu kurasakan bibirnya yang seksi menempel tepat di bibirku, pikiranku mendadak kosong, tubuhku seolah meleleh dan melebur bersama dengan dalamnya air kolam.

Akhirnya...

Aku mendapatkan bibirnya! Bibir itu lembut, kenyal, dan hangat.

Bibir yang selama ini menjadi fantasi dalam ciuman terpanasku!

Beberapa detik bibir kami hanya menempel, akupun tidak tau harus merespon bagaimana karena memang ini adalah first kissku! Kupikir hanya dengan menonton drama dan beberapa film dewasa bisa membuatku ahli dalam berciuman. Nyatanya otakku mendadak kosong, yang kami lakukan hanya mengantupkan dan menempelkan bibir.

Selanjutnya aku merasakan Daddy mulai menggerakkan bibirnya pelan dan lembut. Awalnya ciumam biasa yang halus dan sopan, namun hawa panas seolah menyelimuti kami hingga ciuman itu menjadi sedikit lebih liar dan menuntut.

Sebelah tangannya yang digunakan untuk menangkup pipiku kini menjalar pelan menuju tengkukku, menekannya hingga membuat ciuman kami semakin dalam. Lalu sebelah tangannya lagi yang menganggur menarik pinggangku agar menempel pada tubuhnya membuat tanganku reflek bertumpu di atas pundaknya dan kakiku menginjit di dasar kolam. Aku tidak bisa mengontrol debaran jantungku yang luar biasa, kakiku mendadak lemas.

Posisi kami menjadi lebih intim. Payudaraku menekan dada telanjangnya, dibawah sana tangan Daddy mengusap-ngusap area pinggangku, menimbulkan sensasi yang..

Emmh!

Membuatku ingin merasakan yang lebih!

Kurasakan ciumannya mulai menuntut, Daddy melumat bibir atasku kemudian bibir bawahku, menghisapnya dan terus berulang seperti itu. Aku yang pemula hanya menggerakkan bibirku perlahan dan asal. Kedua tanganku sudah mengalung dilehernya. Melupakan fakta bahwa Mommy bisa saja memergoki kami.

Suara dacapan bibir kami terdengar jelas di telingaku, membuat kegiatan berenang pagi ini menjadi lebih panas. Dari ciumannya aku tau Daddy sudah benar-benar ahli!

"Dadhh.." suaraku terdengar aneh bahkan ditelingaku sendiri.

Aku cukup kaget ketika Daddy menggigit bibir bawahku sehingga reflek aku membuka sedikit mulutku. Detik selanjutnya lidahnya menelusup ke rongga mulutku.

THE SEXIEST DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang