“I know you want it too, Dad"
.
.Merasa Daddy mulai luluh, dengan gerakan cepat aku kembali menyambar bibir seksinya. Tidak seperti sebelumnya, kali ini Daddy langsung menyambut ciumanku. Membalas setiap lumatan yang kuberikan padanya, tanpa memperdulikan bibir siapa yang tengah ia pagut mesra sekarang.
Tangan Daddy merayap menuju pinggangku, meremasnya sebelum kemudian menarikku dan mengangkatku agar duduk di pangkuannya tanpa melapaskan tautan bibirnya. Kemudian, satu tangannya yang lain terangkat meraup rambut panjangku dan mengumpulkannya ke belakang kepalaku dalam satu genggamannya hingga memperlihatkan leher jenjang dan belahan payudaraku yang begitu menggoda.
Gaun tidurku sudah tersingkap sampai kepangkal pahaku dengan kaki yang mengangkangi tubuh Daddy, hingga dapat kurasakan sesuatu menusukku di bawah sana. Dengan jahil aku bergerak kecil, memposisikan agar benda itu tepat menganai vaginaku yang masih terbalut CD.
Awhh~
Ini nikmat!
Tubuhku meresponnya dengan baik, aku semakin tidak tahan. Begitupun Daddy, aku merasakan tubuhnya menegang dan penisnya kian mengeras di balik celana tidur yang ia kenakan.
"Mmhh.."
Daddy mengeram dalam ciumannya dan aku tersenyum puas. Tangannya kian menekan tubuhku dan aku dengan nakalnya terus membuat gerakan kecil untuk menggoda miliknya yang mengembung itu. Daddy membiarkan tindakanku yang bergerak-gerak di atas pangkuannya, karena ia juga menikmati gerakanku.
"Ehmhh, Daddy.."
"Sayanghh.." suara geramannya yang seksi itu kian menyulut gairahku.
Ciuman kami mulai bertambah liar, lidah Daddy masuk menelusup kedalam rongga mulutku kemudian lidahnya bergerak menggoda lidahku. Air liur kami menjadi satu di dalam sana dan mengalir dari sudut bibir kami, menandakan seberapa panas kami saling bercumbu. Bibir kami saling melumat, menghisap dan menyecap manisnya bibir masing-masing. Suara decapan dari mulut kami yang bergerumul panas mengisi sunyinya malam ini.
Tangan Daddy semakin menekan pinggulku dan aku semakin bergerak gelisah karena miliknya yang keras menusuk vaginaku yang masih berbalut celana dalam itu.
Jemari lentikku meremas rambut belakangnnya, tanda aku begitu menikmati ciuman liar kami. Melupakan fakta bahwa tindakan seperti ini adalah salah dan membiarkan nafsu menguasai diri kami.
"Emhh, Ace suka seperti ini, Daddyhh," desahku disela ciuman panas kami.
Mendengar desahanku, Daddy seolah lupa diri. Ia malah menekan tubuhku hingga dadaku yang hanya dibalut gaun piama itu menempel pada dadanya.
Tanggannya menyingkap bagian bawah gaunku hingga memperlihatkan warna CDku, lalu ia mengelus pahaku sekilas kemudian naik, memasukkan tanggannya kedalam gaun tipisku, membelai kulit perutku dan kini tanggannya kembali mengalung di pinggangku.
Merasakan sentuhan tangannya di kulitku secara langsung, membuat tubuhku meremang!
Aku benar-benar menyukai tindakan Daddy yang sudah diluar kendali seperti ini! Bahkan posisi kami terlalu intim untuk disebut wajar antara ayah dan anak! Setiap sentuhan hangatnya di tubuhku berhasil menipiskan akal sehatku.
Aku jadi lebih menginginkannya sebagai seorang pria!
Aku melepaskan ciumanku, menatap Daddy dengan senyum manis, menjauhkan tubuhku dari wajahnya. Aku bisa melihat ketidakrelaan di wajahnya ketika aku memutus ciuman kami secara sepihak, nafas kami masih sama-sama memburu. Kulihat bibirnya yang membengkak akibat ciuman bergairah kami, sexy!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SEXIEST DADDY
Romance21+⚠️ [REPOST] PLEASE BANGET KALO MERASA GAK COCOK SAMA CERITANYA DI SKIP AJA, GAK USAH DI REPORT! . . Ace, gadis yang baru menginjak 18 tahun malah menyimpan hasrat terhadap Daddynya sendiri karena satu kejadian. Gadis polos yang kini begitu memuj...