"Ughhh ughh.. ini nikmat, aku ingin lagi kak" Nav sedang menikmati pijatan kaka tecintanya Ray di punggungnya. Entah apa yang dirasakan adiknya, Ray hanya ingin fokus pada tubuh indah milik wanitanya. Ray lebih suka melihat punggung terbuka milik adiknya dari pada wanita lain, meski ia tampak sulit menahan gairahnya. Memang sulit, tapi ia merelakan waktunya untuk membuat adiknya senang.
"Kak.. kau membuatku sulit bernapas.. eghhh.." "Tahan, ini tidak akan sakit sweety" perlahan tapi pasti tubuhnya mulai rileks memang pijatan kakanya sangat enak. Ia sangat suka bermanja ria dengan Ray. "Ray.. kapan kau akan pulang? tidak bisakah kau menetap disini? aku kesepian" "Iya besok aku akan pulang, aku janji akan sering berkunjung" "Janji kelingking" "Manis" senyumnya mengembang untuk mendengar jawaban manis sang kaka.
Perlahan terdengar napas teratur Nav, Ray beranjak tidur di sampingnya. Memeluk punggung terbuka milik wanitanya. Yah ia akan terlelap setelah jam 2 dini hari, kebiasan lama jika tidur dengan Nav.
Pov Navella
Aku terbangun ketika merasakan hembusan hangat di tengkuk ku, rupanya Ray ada di belakangnya. Posisi mereka mirip pasangan suami istri, pada saat seperti ini Nav akan diam menikmati sisa waktu pagi mereka. Ia tau, Ray baru tidur 2 dini hari, tak dipungkiri ia memperhatikan kakanya yang sulit terlelap karenanya.
Jantungnya berdetak lebih cepat saat tak sengaja tangan kakanya berada pas di payudaranya. "Mengapa selalu seperti ini, pikirnya gugup dengan tingkah tangan kakanya" tangan kakanya mula-mula hanya diam, tapi lama-lama mulai mengusap usap daerah putingnya. Geli bukan main, ada geleyar aneh setiap Ray melakukannya. Serasa membangkitkan gairah terpendamnya, ia hanya mampu melenguh pelan menikmati sensasi yang diberikan oleg tangan Ray.
Tangan Ray mulai merayap masuk daster satin miliknya melalui celah punggung yang terbuka. Sentuhannya membuat badannya seketika menegang, tangan Ray membungkus indah di payudara Nav. "Kak... ugh bangun, suaranya mulai serak khas orang bangun tidur" tangan Ray mulai bergerak meremas payudara indah yang ada dalam mimpinya, ia tak sadar yang ia lakukan berakibat pada gairah adiknya.
Ray mulai tak kontrol, ia semakin cepat meramas dan memilin puting Nav, sedang yang diremas sudah kelojotan terengah engah. Nav sudah tidak kuat dengan gairah yang dilandanya, ia pun tak segan untuk melenguh merdu mereriakan nama kakanya.
Seketika orgasme pertama Nav dapatkan, ia berteriak memanggil mana Ray, Ray langsung tersadar dari mimpinya. Ia baru menyadari apa yang terjadi setelah Nav mengusap wajah tampannya yang berkeringat. Ray merasakan sesak pada pangkal pahanya, yaa ia tahu apa sebabnya, ia pun langsung turun dari ranjang dan berlari masuk kamar mandi.
Dalam pikiran Nav "Mengapa selalu seperti ini, apa aku berdosa bila aku menginginkannya?" tak sadar air matanya menetes. Nav ingat ia tak harus seperti ini, aku wanita kuat bukan? itu kata termanjur saat ini untuk menenangkan suasana hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother *dihentikan*
Romance[] Posesif Brother [] 18++! Terlahir dari rahim seorang ibu yang berbeda dan ayah yang berbeda, namun mereka satu keluarga. Ray, sebut saja begitu. Laki-laki tampan duplikat dewa yunani. Memiliki senyum malaikat yang membuat hati watina jatuh dalam...