Posesif Brother part 4

20.9K 201 6
                                    

*Itu fotonya Jonatan*

Pov Navella
"Bun, kok ga bilang sih sama Nav kalo si bule itu nginep di sini?" Disebrang sana terdengar helaan "Kamu kenapa sayang, itu kan cuma sementara, Jo hanya butuh tempat tinggal lagian bunda sudah terlanjur bilang ada, masa bunda tarik lg. lagian km kn butuh temen kan? untuk nemenin km di apartement km, jd bunda rasa ga papa kalo Jo yang nemenin. Lagian dia anak yg baik kok." "Baik apaan, kalo dia macem macem sama aku gimana bun, aku kn perempuan juga mana menang aku lawan dia. Lagian Ray juga sering nemenin aku kok bun, ya cuma ga setiap kali ada, tp kn seenggaknya aku kenal Ray bun, gak kaya bule itu." "Sudah gapapa, itung itung km lg hidup bersosial, bunda mesti balik ke butik nih, ada klien yg mau ketemu, bye sayang.. muahhh" klik. Telp terputus.
ihh bunda nyebelin, aku kan blm selesai protesnya hulf..
Nada innocence by Avril terdengar, "Iyaa kenapa jess, oh oke nanti gue kesana, thanks" hari ini ada jadwal pemotretan hulf ga mood deh. Aku mau kasih tau kak Ray dulu ah. Jari jari lentiknya mulai menari mengetik sms "Kak, aku ada pemotretan hari ini, kakak bisa datang ke studio, kan? Ku mau nanti kita makan mlm di luar, sudah lama kita ga jalan bareng" send.
Nav bersiap untuk pergi ke studio, dengan dress kuning kunyit sebatas lutut, sepatu hak tinggi berwarna hitam berhias bunga serta tas selempang. Rambutnya digerai indah menambah kesan girly nya.
Setibanya di studio, Jessy melambaikan tangannya. "Seperti biasa selalu sweety sayang" sambil cipika cipiki "Ahh terima kasih Jess, aku tidak telat kan?" "Tidak, ini baru mau dimulai. Cepat kau ganti pakaian, kau ingat tema hari ini sedikit vulgar karena kali ini hasilnya akan dilombakan dengan model majalah dewasa!" "Baiklah"

Nav berganti dengan gaun malam berwarna hitam yg panjangnya diatas lutut. Bagian dada yg begitu rendah dan punggung putih mulus Nav yg terekpos menampilkan kesan nakal. Setiap Nav berjalan untuk menuju stage nya, banyak pasang mata para kru yang melihatnya dengan menggoda, ia tau karena sejak tadi tak henti hentinya pandangan mereka jatuh pada bongkahan dada yang memang terlihat sintal dan besar. Uhh menjijikan, keluh Nav dlm hati.

"Kau sudah siap?" "Yaa.. eh kau?" Nav terkejut, mengapa dia ada disini. "

Posesif Brother *dihentikan*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang