Posesif Brother Part 5

13.5K 164 7
                                    

..

"Kau sudah siap?" "Yaa.. eh kau?" Nav terkejut, mengapa dia ada disini. "

----------------------------------

Nav shock.. bagaimana tidak ternyata laki laki itu adalah fotografernya. OMG!!

"Kau.. Kenapa ada disini, bukannya kau sedang liburan? Mengapa mendadak jadi seorang fotografer, eh?
Nav bertanya pada laki laki itu dengan sedikit heran, bukan, bukan heran lagi tapi aneh.
Kalian pasti tahu laki laki ini siapa. Yap betul dia adalah Jonatan yg sekarang menjadi fotografernya.
Saat kutanya tadi dia cuma beralibi bahwa ia liburan sekaligus bekerja. Ia bilang hanya membantu menggantikan temannya saja karena ada urusan lain yg mendadak.
Eh tunggu tunggu, berarti dia temannya alex fotografer yg seharusnya hr ini shoot dg nya. Dan alex adalah sahabatnya kak Ray, hmmm pasti dia tahu mengenai cowok yg satu ini. Nanti akan aku telp seusai shoot. Pikir Nav kemudian.

"Heii jangan melamun, kau blm selesai masih ada beberapa shoot lg. Teriak Jo yg sebenarnya hanya suaranya yg agak sedikit keras.

"Uumm.. Aku akan merapikan sedikit tatanan make up ku. Nav bersuara.

"Tak perlu! Tukas Jo dengan cepat.
Kau ingin menebalkan make up mu? Menurutku itu sudah cukup tebal jangan kau tambah lagi.

Apa? Dia mengatai make up ku tebal? Kurang ajar sekali dia. Padahal sudah kusuruh Jhony meriasku tipis. Apa memang ini masih terlalu tebal ya?
Bibir mungil nan ranum milik Nav seraya manyun, mencebik perkataan Jo.

"Heii.. Apa yg kau lakukan dengan bibirmu itu? Kau berusaha mengejekku huh?

"Untuk apa mengejekmu, itu tidak penting! Nav berjalan menuju stage nya dengan anggun walau sebenarnya ia ingin sekali menghentakan kakinya untuk membuktikan bahwa dirinya sedang kesal. Tapi itu tidak terjadi berhubung ia selalu menjaga image-nya.

--

Di Loby Studio tampak seorang wanita cantik dengan balutan dress satin dg warna merah maroon dan sedikit riasan make up tipis natural yg terkesan elegan dan anggun menjadikan perpaduan yg begitu dominan untuk tidak dihiraukan oleh orang yg lalu lalang meski diusiannya yg menginjak kepala lima pada bulan depan.

Siapapun tahu bahwa wanita dg balutan dress satin merah maroonnya itu adalah Dara Putri Prameswari ibu dari Navella Putri Prameswari model yg terkenal dg bakatnya yg indah.
Wanita itu sengaja menunggu anaknya itu di loby agar tidak mengganggu konsentrasi anaknya dalam bekerja.

Sambil menunggu, tangan mungilnya mulai terampil menekan nekan sesuatu dilayar ponselnya.

Terdengar sambungan ponselnya diterima "Yess mom..
"Aku sudah di Loby, cepat selesaikan dengan cepat dan cantik!
"Ahh.. Aye aye captain.

Tidak beberapa lama terlihat kedatangan putrinya dengan tergesa gesa dan tatapan mata yg begitu kuyu.

"Ada apa dg mu sayang? Kau tampak lelah dan... Kacau.

"Hemm.. Tak apa Bun, mungkin jadwalku yg kian padat membutuhkan sedikit relaxasi.

Jika sudah mendengar anaknya mengeluh demikian adalah hanya dg melakuan seperti biasa..

"Mari sayang kita ke tempat biasa sebelum kita pulang, tp kita tidak bisa terlalu lama disana, karena akan ada jamuan makan malam nanti di rumah.

"Memang siapa yg akan datang Bun?

"Nanti juga kau akan tau sayang, ayo jgn membuang buang waktu, cepat kita ke mobil.. Ray sudah menunggu terlalu lama.

"Apaa..? Kak Ray disini Bun? Dengan nada bicara yg naik satu oktaf dr sebelumnya.

"Iyaa.. Dia yg mengantar Bunda kesini. Mungkin sekarang ada di parkiran.

Tanpa banyak bicara mereka bergegas ke parkiran yg ada di samping kanan depan studio.

Dalam hati Nav"oh senangnya aku akan bertemu dengan Kak Ray. Wajahku berseri seri. Aku merindukanmu Kak. Perasaan hangat mengalir dalam diri Nav ketika tau akan bertemu Kakaknya.


Sesampainya di parkiran Nav melihat kakaknya dg setelan kemeja putih tulang dg lengan sedikit banyak digulung mencapai batas sikunya. Lebih menampakan betapa sexy nya Kak Ray.

"Haii Kak Ray, apakah kau merindukanku?
Seperti biasa Nav akan menyapa duluan dg kata kata ajaib itu.
Setidaknya itu yg dirasakan Ray saat Nav mengucapkan kerinduannya pada dirinya dr bibir sexynya yg begitu menggoda untuk dilumat.

Aarrrggh .. Mengapa selalu itu yg dia bayangkan. Dasar bodoh! Dia bukan Gadismu atau Wanitamu. Dia adikmu Ray.. Sadar.

"Duhhh.. Siapa yg tdk rindu pada gadis cantik putri kerajaan Prameswari.
Ray mengucapkan itu dg diiringi gelak tawa khasnya untuk mengurangi tekanan akibat sorot matanya yg bertatapan langsung dengan pandangan Nav.

"Baguslah kau akan mendapat hadiahmu nanti karena telah menyenangkanku Kak. Nav mengucapkan seraya tersenyum mengingat apa yg akan ia lakukan dengan Kakaknya ini.

Bundanya yg sedari tadi sibuk dg ponselnya berujar "Baiklah sekarang kita ketempat biasa untuk merilex kan badan dan otot otot cantik wanita Ray, kau mengerti kan.
"Aye aye captain! Jawab Ray


Tak terasa hampir 3 jam mereka menghabiskan waktunya di Salon.
Yaa tempat yg dimaksud td adalah salon.
Ray harus merelakan waktunya untuk menyenangkan kedua wanita yg mereka sayangi termasuk dengan segala perawatan yg membuat dirinya malu setengah mati. Tapi sudahlah lupakan, asal bisa melihat mereka bahagia apapun akan Ray lakukan untuk kedua wanita itu.

Ketiganya sampai di rumah kediaman Prameswari dan disambut dg senyuman hangat khas seorang ayah. Dikha Prameswari.

"Tumben ayah sudah pulang, biasanya ayah akan membiarkan bunda menunggu hingga larut kepulangan ayah yg betah dengan pacar pacar ayah di kantor. Nav melirik ayahnya. Yg dililiknya hanya tersenyum makin lebar.

"Apa maksudmu Nav? Seru Kak Ray disampingku.
"Yaa siapa lagi pacar ayah kalo bukan berkas dan laptonya itu, iyak kan bun? Tidak jarang ayah membawa pacarnya itu kedalam kamar ayah dan bunda.

Sontak Dara dan Dikha tertawa secara bersamaan tidak luput jg Ray yg ikut terbahak dg candaan adiknya ini.

"Sudah sudah ayo sebaiknya kita bersiap untuk acara nanti mlm. Ujar Dikha dg tenang.

"Memang ada apa ayah? Siapa yg akan datang? Tanya Nav beruntut.

"Nanti jg kau tau sayang, baiklah aku dan bundamu akan bersiap, kau jg Ray! Seraya berjalan menuju kamar mereka yg teletak dilantai satu.

Ray dan Nav heran dg orang tua mereka. "Kak apakah kau tau sesuatu? Tanya Nav seraya berjalan beriringan ke kamar mereka yg memang berada di lantai dua.

"Entahlah..







Tobe continue..

Ditunggu vottment nya yaa!
Minimal ada 7 komentar yg menarik.
Terima kasih.

Posesif Brother *dihentikan*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang