Malam pun tiba, di kediaman keluarga Lee, setelah bersenda gurau, berpeluk pelukan dengan mama, waktu keharmonisan mereka berakhir, dan mereka memilih untuk istirahat, terutama Irene.
"Anak-anak, apa kalian tidak mengantuk? Ayo tidur, ini sudah malam" Ucap Irene.
"Uhm tidak mah, kami belum mengantuk" Ucap Haechan yang menjawab pertanyaan Irene.
"Yasudah kalau begitu, mama ke kamar dulu ya, mau istirahat"
"Iya mah, mau Mark antar?"
"Tidak usah Mark, kamu temani saja adik adikmu disini"
*
*
*
*
*
"Hyung ke kamar dulu ya,.. Chan, Hyung tunggu kamu dikamar yaa" Ucap Mark, karena Haechan 1 kamar dengan Mark."Iya Hyung, nanti Haechan nyusul kok"
-
-
-
-
"Jaem, kamu ngga tidur? Ini udah malam loh"Jaemin tidak menjawab, bahkan bergerak 1 inci saja tidak.
"Jaemin mah kalau udah lihat film kesukaan nya ga bakal mau di ganggu Chan" Ucap Jeno, Kakak nya yang satu ini sangat tahu apa yang Jaemin sukai hingga dia tidak akan mendengarkan siapapun jika hal yang ia sukai itu ada didepan matanya.
"Yasudah, Haechan ke kamar ya, tidur nya jangan malam malam"
*
*
*
*
*
Jam telah menunjukkan pukul 12 malam, dan di malam itu lah, Kediaman keluarga Lee dibuat panik dan resah.
*
*
*
Irene terbangun karena perut nya terasa sakit dan mulas, ntah dia akan melahirkan atau hanya kontraksi saja(?), rasa itu semakin menjadi jadi.."aduhh sakit, MARKK, HAECHAN, TOLONG MAMA!!" Irene berteriak sekencang mungkin, dan orang yang dipanggil pun datang dengan raut wajah yang gelisah.
Mereka bingung ingin melakukan apa, saat melihat mama nya yang kesakitan, hmm mereka tidak berpikir jika Irene akan melahirkan, namun saat... air ketuban pecah, mereka sangat panik, jauh lebih panik dari pada tadi.
"MARK HYUNG, MAMA AKAN MELAHIRKAN! CEPAT SIAPKAN MOBIL!!!" Perintah Haechan, dengan nada tinggi agar Mark bergegas.
*
*
*
"Mama tarik nafas ya? Tarik nafas lalu buang, setelah ini kita sampai di rumah sakit"Sesampainya di rumah sakit, Irene dibawa ke ruangan bersalin, lalu Haechan dan Mark? Mereka menunggu diluar, Haechan yang mondar mandir didepan pintu ruangan bersalin, karena risau, takut salah 1 dari mereka harus berkorban dan meninggalkan mereka, sedangkan Mark?
Dia duduk dengan perasaan gelisah, sama dengan Haechan, namun dia berpura pura tidak terlihat panik, dia memijit pangkal hidung nya dan...OEK OEK OEK OEK suara tangisan bayi yang terdengar sangat kencang, membuat Haechan dan Mark merasa lega.. namun mereka masih terpikir, apakah ibunya yakni Irene juga selamat?
"Hyung tunggu disini, Haechan mau menelepon papa" Ucap Haechan
"Ya, cepatlah"
"Pah, mama sudah melahirkan, bayi nya sudah lahir, papa datang ke rumah sakit **** ya" pinta Haechan.
"Papa akan datang sebentar lagi, kita tunggu saja" Ucap Haechan
*
*
Tak lama dari itu, dokter keluar dari ruangan."DOKTER, APA MAMA DAN ADIK SAYA SELAMAT?" Mark bertanya dengan nada tinggi karena ia sangat khawatir.
"Mohon tenang ya, ibu dan anak selamat, mereka juga sehat, kalian bisa melihat nya didalam, saya permisi"
Mereka berdua lega.. karena perkataan dokter yang membuat mereka lebih tenang.
Irene terbaring lemas, dan disamping nya ada seorang bayi yang sangat imut..
"Mah, mama hebat banget, Mark bangga sama mama"
"Aha, terimakasih Mark" Ucap Irene dengan nada lemas
"Hai adik kecil, aku Haechan hyung, selamat datang di dunia..."
"Bukan kah dia sangat lucu?" Irene bertanya.
"Yaa, dia sangat lucu, dan tampan seperti papa" Ucap Haechan dan Mark.
"Selamat datang wahai semestaku, aku berharap.. keberadaan mu dapat melengkapi keluarga ku"
Mark dan Haechan yang mendengar itu sangat senang, dan mereka berharap, mama tetap menyayangi mereka walau sudah memiliki anak lagi.
~Stay tune in bab 3 yagesyaa~

KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta || Park Jisung.
Teen FictionAku adalah Lee Jisung, yang terlahir di kehidupan tanpa ada nya harapan. Berhadap-hadapan dengan segala permintaan, dan bohong jika aku tidak ingin menenggelamkan diri dalam lautan. Aku.. bagian dari fakta yang tertutup oleh kelam nya semesta. "T-t...