Aku adalah Lee Jisung, yang terlahir di kehidupan tanpa ada nya harapan. Berhadap-hadapan dengan segala permintaan, dan bohong jika aku tidak ingin menenggelamkan diri dalam lautan.
Aku.. bagian dari fakta yang tertutup oleh kelam nya semesta.
"T-t...
6 tahun berlalu, keluarga Lee sangat harmonis. Ditambah kelahiran sang buah hati kecil yaitu Lee Jisung, membuat keluarga itu semakin bahagia..
Tahun berganti tahun, keluarga Lee telah melewati banyak hal, lika liku yang membuat Keluarga Lee hampir menyerah, namun mereka saling menguatkan satu sama lain.
Meskipun Jisung tak tahu apa artinya, tapi dia juga sama, dia menyemangati papa dan mama nya, serta ke 4 kakak nya.
Jisung sudah berumur 6 tahun, dan disitulah sesuatu terjadi.. - - - - - "MAMA!! AYO KITA LIBURAN, BUKANKAH INI HARI MINGGUU???" Ucap Haechan dan Jaemin yang kegirangan.
"Iyaa sayang, kita liburan ya. Suho, bolehkah kamu membeli susu untuk Jisung di supermarket?"
"Bisa sayang, kalian tunggu disini ya. Selepas papa pulang, kita akan liburan"
Irene, Mark, Haechan, Jeno, Jaemin serta Jisung, mereka menunggu Suho, tapi dia tak kunjung datang. Sudah 1 jam mereka dibuat menunggu oleh Suho.
Jisung yang ingin susu pun merengek karena dia tak dibuatkan susu, mau dibuatkan bagaimana? Suho saja belum kembali..
DRRT DRRRTTT..
"Halo?"
"......."
"Iya disini dengan saya, Irene"
"......."
"APA?! ya saya segera kesana"
TUUUUT.
Mark jelas tahu, kalau ibu nya itu sedang panik, dia mengode dengan komuk, pada ibu nya, bertanya 'ada apa?' Dan Irene pun tahu arti dari komuk Mark.
Irene berbisik pada Mark. "Mark, papa kecelakaan didekat U-mart, cepat katakan pada Haechan dan kita pergi ke rumah sakit"
Mark terkejut, dia membelalakkan mata nya, dia sangat terkejut dengan berita itu, dia menuruti peritah Irene, yaitu mengatakan hal yang sama pada Haechan.
"Chan, papa kecelakaan, kita temani mama ke rumah sakit"
"Apa hyung? Kau tidak bercanda kan?"
"Haish, untuk apa aku bercanda ha?! Ayo cepat, katakan pada adik adik kalau kita ada urusan mendadak, dan suruh Jaemin serta Jeno menjaga Jisung!"
"Ya baiklah, kau sana siapkan mobil dan tenangkan mama, aku akan menemui mereka dulu"
Mark langsung melenggang pergi meninggalkan Haechan, dan Haechan pun langsung menemui adik adik nya.
"Jeno, Jaemin, kalian jaga Jisung dulu boleh? Hyung, Mark hyung dan mama ada urusan sebentar"
"Tapi nanti jadi berlibur atau tidak?" Tanya Jaemin.
"Uhm, Hyung tdk memastikan ya Jaem, kalian jaga Jisung dulu pokoknya, sudah ya, Hyung buru buru" Haechan menepuk kepala Jaemin dan Jeno lalu melenggang pergi.
Terdengar suara mobil yang berasal dari garasi, namun lama kelamaan, suara mobil itu hilang. Yang artinya mereka sudah berangkat..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - - - - - - - - - - "Suho, tidak seharusnya kau meninggalkan ku dan anak anak, kau sudah berjanji untuk selalu bersama ku. Mana janji mu Suho?" Irene didalam ruangan itu, menangis terisak, mendapati Suami nya yang kini tidak bernyawa. Kecelakaan beruntun itu membuat nyawa Suho melayang..
"Mah, ikhlaskan papa ya? Meski mama mencintai papa, tapi mama harus bisa mengikhlaskan kepergian papa.. agar papa bisa tenang ma.." Haechan yang berusaha menenangkan mama nya, agar mengikhlaskan kepergian suami tercintanya.
"Tapi Chan, apa mama kuat bertahan tanpa papa mu?"
Haechan mengangguk, dan mengusap pipi Irene yang dipenuhi air mata itu, "mama pasti kuat, mama punya lima anak, anak anak mama akan senantiasa menjaga dan bersama mama, mama jangan khawatir akan kesepian, kami akan merawat mama layaknya ratu.."
Irene tersenyum.. dia tahu, anak nya itu berusaha meyakinkan dan membuat Irene tenang.. Irene sangat beruntung bisa memiliki anak sepertinya.
"Terimakasih sayang, mama akan berusaha untuk bangkit lagi.."
Haechan tersenyum.. saat mama nya itu tersenyum, dia bahagia karena berhasil membuat mama nya itu tersenyum lagi. * * * * * * * * * "Jeno, nanti akan ada taxi datang ke rumah, kalian naik taxi itu ya, kalian akan ke rumah sakit" Mark sedang menelefon Jeno.
"Eoh? Untuk apa hyung, apa ada yang sakit?"
"Sudahlah, kemari saja. Nanti akan kami beritahu disini"
"Baiklah hyung" Jeno menutup panggilan telepon itu dan memberi tahu Jaemin untuk segera bergegas bersama Jisung.
Mereka sampai di rumah sakit, didapati disana ada Haechan, Mark dan tentu nya Irene yang sedang duduk termenung..
"Kenapa kita harus kesini? Memang ada apa?" Tanya Jaemin.
"Jaemin sayang... papa.. sudah tidak ada nak.. papa kecelakaan saat akan menuju rumah sehabis membeli susu milik Jisung.." Ucap Irene, dia sebenarnya tidak kuat mengatakan itu.. tapi dia harus mengatakan itu pada anak anak nya.
"A-apa?! Papa meninggal? GAK MUNGKIN MAH!!"
"Jaem.. papa memang udah ga ada, ikhlasin papa ya?" Ucap Mark.
"HYUNG, JAEMIN PATUT BERSIKAP SPRTI ITU, KARENA JISUNG PAPA MENINGGAL!!"
DEG, Irene tertegun dengan kata kata Jeno..
"Jen, maksud kamu apaan sih? Disini Jisung gak salah, mungkin sudah takdir papa sprti ini" Tegas Haechan.
"Dari awal Jisung lahir, Jeno udah gak suka sama Jisung, KASIH SAYANG JENO HILANG KRN JISUNG! SKRG PAPA PERGI KARENA JISUNG, JENO BENCI JISUNG!!"
Irene dibuat bingung dengan anak nya itu, dia menangis lagi. Apa dia gagal menjadi ibu sehingga anak nya itu membenci adik nya sendiri? Atau bagaimana?
Jisung hanya berdiri, menatap keributan di depan mata nya, dia tak mengerti apa yang Jeno katakan, dia tak tahu semua nya, dia masih kecil untuk memahami kerusuhan ini. - - - - - - - - ⚠️⚠️AUTHOR DISINI TIDAK MENG COPY CERITA AUTHOR LAIN!! INI MURNI, MUNCUL SENDIRI DI OTAK AUTHOR, PAS AUTHOR LAGI MANDI, JD TDK ADA COPY MENG COPY, INI MURNI KARANGAN⚠️⚠️ AUTHOR!!