Semesta || Park Jisung.

friend, i hope you'll find me

Sudah lama Jisung berjalan menyusuri kota, dia tak tahu kemana tujuan nya. Apa yang harus dituju? Status nya sekarang Yatim Piatu bahkan.. Kakak nya tidak mau lagi merawatnya.
Oh malang sekali nasib mu, Lee jisung.

Hah siapa kau?
'Ckck bisa-bisa nya tidak ingat aku'
.. Zhong?
'Eih siapa zhong?'
.. Zhong chenle?
'Ya! Kau hampir tidak mengingatku huh'

Jisung hanya bisa diam, bermimpi apa dia bisa bertemu dengan teman masa sd nya? Sementara dia pergi ke China saat itu. Ya.. anak bernama Zhong chenle itu dia berasal dari china, tepatnya di Shanghai. Chenle dan Jisung itu teman, mereka sangat dekat. Saat ini Jisung sudah berumur 15 tahun, dia sudah kelas 9 SMP. Pada saat kelas 4 sd, Chenle dipindahkan ke China agar ayahnya tidak susah untuk menemui Chenle. Nyatanya sekarang mereka bertemu.

'Aku harap kau bisa menolongku, Chenle'. Batin Jisung

'Ya lee jisung!! Kenapa kau malah melamun?'

Ah itu..

'Ayo kita pergi makan, bukankah kita sudah tidak pernah bertemu? Aku rindu sekali denganmu' Kata chenle sambil merangkul pundak Jisung

"Le.. aku tidak punya uang, kamu tidak melihatku membawa banyak barang ini? Aku tidak punya keluarga lagi..."

'Apa maksudmu? Kemana tante Irene dan Om suho? Ah betulkah aku menyebut nama orang tua mu? Dan kau kan memiliki Hyung, ada Hyung Mark, Haechan, Jeno dan Jaemin kan'

"Iya.. kau benar. Orang tua ku sudah meninggal, karena ku. Dan hyungku sudah tidak menggangap ku adik."

'MWO?? JINJJA?? maaf Jisung.. aku tidak tahu..'

"Aih sudahlah lupakan saja, aku juga tidak apa apa. Itu memang kesalahanku sudah terlahir. Aku juga diusir dari rumah." Jisung mengatakan hal itu dengan senyuman, entahlah mengapa anak itu tetap tersenyum meski hati nya sangat sakit.

'Mm, ayo kita makan dulu. Bibir mu pucat, aku takut kau kenapa-napa. Tenang saja, aku yang bayar. Aku tahu kau pasti tak memiliki uang.'

"Apakah aku merepotkan mu? Aku sudah sangat sering merepotkan orang orang"

'Mwo? Merepotkan ku? Kau habiskan saja uang ku, aku tak masalah. Ayo cepat!'

"Haha ya baiklah.."
'Dia masih sama..' batin jisung.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
'Lalu sekarang, kau akan pergi kemana?' Tanya chenle

"Entah, aku tak memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal"

'Kau tinggal saja di Apartemen ku ya! Aku tinggal sendiri, sekarang aku sudah menetap disini.'

"Ah tidak usah, aku akan pergi ke rumah bibi di busan."

'Lalu kau kesana akan naik apa? Bagaimana kau membayar biaya transportasi mu? Kau mau ikut dengan orang lain? Bagaimana jika kau diculik dan dibawa ketempat yang luas lalu kau tidak tahu jalan pulang? Bagaimana jika rumah bibi mu sudah pindah?' Kini Chenle menakuti Jisung agar tidak pergi ke busan.
Ya benar, Jisung tak memiliki uang. Jisung juga takut dengan hal baru, teringat dengan masa lalu bahkan dia tak akan pernah ingin mencoba hal itu.

'Eih sudahlah, tinggal saja dengan ku! Dimana kau sekolah?' Tanya chenle

"Aku sekolah di Spesncity. Bagaimana dengan mu?"

'Aku belum mendaftar di sekolah manapun, aku akan meminta ayahku untuk mendaftarkanku di sekolah mu. Kau tinggal di apartemen ku ya, aku beri kamu waktu 2 detik untuk menjawab. Satu.. dua.. sudah selesai, kau tak menjawab, sudah deal kau tinggal di apartemen ku.'

"Aku takut merepotkan mu dan keluargamu"

'Bicara apa kau ini? Keluarga ku di China, disini hanya aku, sudahlah tenang saja.'

"Baiklah.. terimakasih chenle-ya"
-
Zhong chenle adalah anak konglomerat, ayahnya sangat kaya. Dia baru saja dijemput mobil milik ayahnya, saat ini ayahnya memang masih berada di Seoul, dia harus mengantar Chenle dan besok dia akan kembali ke Shanghai untuk mengurus pekerjaan nya.
'Business and money are everything for life'

Itu adalah prinsip ayah chenle, memang unik tapi itu bisa membuat mu menuju kesuksesan dengan kesenangan harta.
Chenle dan Jisung sudah berada di dalam mobil, tujuan mereka adalah pergi ke apartemen Chenle yang sangat besar dan luas. Apartemen itu dibeli oleh ayah Chenle khusus untuknya, karena itu adalah hadiah saat dia mendapat nilai tertinggi, A+.

'Besok ayahku akan kembali ke Shanghai, kau mau ikut mengantarkan ke bandara tidak?'

"Aku akan ikut, aku juga harus berterima kasih pada ayahmu"

'Kemungkinan besok ayahku akan berangkat pukul 10.00 KST. Jadi besok bangunlah pagi ya'

"Yaa baiklah, aku selalu bangun pagi"

*sesampainya mereka di Apartemen Chenle

'Kau tidur di kamar ini ya, kamar ku ada di sebelahmu. Masukkan baju mu itu ke dalam lemari itu, ah jika kamu ingin mengganti sprei, bilang saja. Nanti bibi yang akan membantumu'

"Iya iya baiklah, terimakasih"

'Pergilah mandi, aku akan menyiapkan makan malam dibawah bersama bibi. Nanti langsung turun ya'

"Nee, terimakasih chenle-ya"
-
-
-
*saat di meja makan

'Dek Jisung ini mirip tuan renjun ya' kata bibi

'Iya bi, mirip sedikit. Masih gantengan ko renjun' ucap chenle dengan smirk nya mengejek.

Jisung yang berada di situ hanya diam dan sedikit terkekeh, tapi ia tak tahu siapa Renjun itu. Raut wajahnya kebingungan.

'Haish, Renjun itu Huang Renjun. Masa kau tidak mengenali koko mu sendiri'

"Huang renjun? Lonjwin hyung?"

'Hahahha itu kau tau! Renjun akan sangat sering kesini karena ada kau. Dia sangat merindukan mu'

"Benarkah? Aku sama sekali tak tahu kabarnya"

'Dia menjadi China kaya dan emosian, tapi dia sekarang sangat tampan. Jika dia datang kemari maka kau akan terkejut dengan ketampanan renjun hahahhahaa'

"Kapan dia akan datang kemari?"

'Biasanya dia suka melihatku selepas pulang sekolah'

"Dia bersekolah dimana? Dia akan lulus ya?"

'Dia sekolah di sekolah yang sangat mahal, dia sebentar lagi akan menjadi mahasiswa semester baru. Dia sudah tua hahaha'

"Ei kau tidak boleh begitu" kata jisung sambil tertawa.

'Kau sudah selesai makan kan? Pergilah ke kamarmu dan istirahat'

"Baiklah"
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z
Z

HELLOO, tar aku lanjut kalo ide nya ngga hilang" an ya, janlup tekan bintang🖤🖤