Part 1 - Terdampar

25 3 2
                                    

Secercah cahaya menembus lubang-lubang di ruangan yang hampir semuanya dibuat dari kayu. Barang-barang berserakan, kertas serta tong kosong bertumpuk dimana-mana. Mentari pagi yang menyorot terang di beberapa titik membangunkan seseorang di dalamnya.

"Ughhh... Di mana aku?" gumamnya sambil beranjak berdiri. Gadis berusia 19 tahunan itu merasakan pegal di seluruh punggungnya. Ia kebingungan mendapati dimana dirinya kini. Ia mencoba mengingat sesuatu, namun ia tak ingat apapun. Yang diingatnya, semalam dia tertidur di ranjangnya seperti malam-malam biasanya.

Tiba-tiba seseorang datang lalu membuka pintu ruangan tersebut. Dua orang bertatapan cukup lama, perempuan tersebut terkejut dengan kehadiran sosok tersebut, sedangkan orang itu juga kebingungan dengan kehadiran dewi cantik di hadapannya.

"Kau?" tanya mereka bersamaan.

Gadis itu mengeluarkan beberapa lembar kertas dari kantongnya. Dilihatnya lekat-lekat secara bergantian, dari kertas yang ia pegang kemudian orang di hadapannya, sebelum mengatakan sesuatu.

"Kau, salah satu anggota rookie bajak laut Cat burglar?"

"Ya, apakah kita saling kenal? Aku bahkan belum memperkenalkan diri," jawab pria tersebut.

Kini ia tau dimana dirinya berada. Kapal bajak laut Catburglar, kapal yang mengangkut sekelompok orang berbahaya sehingga menjadi buronan utama Pemerintah Dunia.

Pria itu membawa wanita kecil tadi keluar dari ruangan tersebut. Ia memanggil beberapa rekannya untuk menunjukkan siapa yang ia temui.

"Wah wah, aku tidak menyangka akan didatangi seorang Admiral. Kau berniat menangkapku, Admiral Angkatan Laut Airin Callena?" tanya salah satu dari mereka yang baru saja keluar.

"Sento,"

"Itu namaku. Nama yang bagus, bukan?" kata 'Sento' menyombongkan diri.

"Semua orang tentu mengetahui namamu. Rookie sialan yang bisa membobol tempat penyimpanan harta Pemerintah Dunia di Tanah Suci. Kau pikir itu lucu?!" Airin sedikit berapi-api. Mengungkap fakta bahwa orang yang baru ia temui ini--bajak laut rendahan--bersikap sombong pada seorang Admiral.

"Sayang sekali aku tidak ingin membuang tenagaku. Harusnya kalian sudah kuhabisi," sambungnya sambil memutar bola mata.

"Percuma saja," seseorang menyahut. "kita semua terdampar di lautan lepas. Kau tidak akan menemukan satu pun markas angkatan laut,"

Airin makin kesal. Ia mencoba untuk melepaskan borgol di tangannya menggunakan kekuatannya. Lalu ia berkeliling kapal untuk mengecek kondisi kapal sebelum ia menyadari sesuatu. Kapal tersebut mesinnya mati. Airin mendekatkan wajahnya ke hadapan Sento sembari berkata, "Apa kalian ini bodoh? Kapal ini kehabisan bahan bakar!"

Sento hanya terkekeh geli. "Aku lupa mengisinya saat berlabuh kemarin,"

Sebetulnya Airin sudah berniat menghajar kapten bodoh yang berada di hadapannya saat ini. Bagaimana bisa ia terjebak pada situasi seperti ini. Airin pun mencoba memikirkan sesuatu untuk menjalankan kapalnya.

"Apa kalian menyimpan stok minuman?" tanya Airin.

"Mungkin ada. Kau memerlukannya?"

"ya, tolong,"

Beberapa tong kayu berguling menuju ruang pengisian bahan bakar. Dengan hati-hati, Airin menuangkan cairan dalam tong tersebut. Barulah mesin kapal dapat menyala kembali.

"Wah lihat! Bahkan minuman pun bisa menghidupkan kapal ini!" seru Sento sesaat setelah Airin berjalan keluar.

"Tentu saja, bodoh! Kapal ini menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk alkohol. Apa kau tidak membaca buku panduannya?"

"Tidak,"
.
.
"Yosh, untuk sementara waktu, aku akan ikut berlayar bersama kalian semua. Perkenalkan, namaku Airin Callena. Mohon bantuannya,"

"Tunggu, kau kan anggota angkatan laut, bagaimana bisa kau kemari? Apa kau merencanakan sesuatu?" sela seorang wanita yang berada didekatnya.

Airin berdeham, "Tenang saja, aku tidak sedang ditugaskan atau apa. Kalian tidak keberatan bukan?"

"Semua keputusan ada di tangan kapten. Kita hanya perlu mengikutinya,"

"Aku setuju!" seru Sento. "Ada kru baru berarti ada pesta makan, bukan? Lagipula kita sepertinya kekurangan anggota," sambungnya

"Baiklah, perkenalkan namaku Sento, kapten dari bajak laut Cat Burglar. Ketiga lainnya adalah anggota sekaligus temanku. Kaizo Akiyama, Rika, dan Edward Alexander." Sento memperkenalkan seluruh anggotanya, walaupun kemungkinan besar Airin sudah mengetahuinya.

Sesi perkenalan ditutup dengan keputusan Sento menerima Airin menjadi anggotanya. Beberapa temannya kebingungan, mengapa Sento dapat dengan mudah menerima Airin menjadi kru-nya? Menurut mereka, Sento terlalu gegabah walaupun hanya sekedar ditumpangi. Tapi mereka menerima keputusan tersebut dan tetap mengikuti pesta yang diadakan di atas kapal sesuai perintah sang kapten. 

** Chapter 1 - end **

Bantu author dengan vote, dan sampaikan kritik saran di kolom komentar. Terimakasih ^^

MARINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang