Pernikahan Yang Tak Diinginkan

2. PYTD - Suami - Istri

Happy Reading!!

Follow akun instagram aku "daisy_azurea" follow juga akun wp aku yang ini pliss bantuin follow ya jangan pelit. Ayo bantu vote jangan baca aja, aku tahu siapa yang nggak vote loh hehe. Jangan pelit ya kan nggak bayar hihi. Ayo vote sampai 50 di bab ini aku bakalan lanjut update lagi. Baca juga cerita aku yang lainnya judulnya "LUST SUGAR BABY" Bantu vote juga ya gais, thankyou!

Kini Sandra harus menerima kenyataan bahwa ia sudah menjadi seorang istri dari pria yang tak pernah terpikirkan olehnya. Sandra pada akhirnya harus menyerah akan harapannya pada Bayu. Karena sampai di hari pernikahan Bayu tak kunjung datang, maka itu mau tidak mau dia harus menikah dengan Satya Danudara. Sepanjang resepsi pernikahan Sandra harus bersandiwara bahwa ia harus bahagia dalam pesta tersebut.

Ia menyambut tamu yang memberikan selamat dan membalasnya dengan ramah serta senyuman. Tanpa semuanya tahu bahwa hatinya terasa sakit untuk menerima pernikahan yang tak diinginkannya ini. Andai saja ia bisa memilih lebih baik ia menghilang saja sekarang dari pada harus tenggelam dalam semua kebohongan yang terjadi saat ini.

"Kamu kelihatannya capek, mau istirahat sebentar? Mas bisa bilang sama pihak acara untuk jangan terima tamu untuk naik ke atas dulu." Usul Satya yang sadar bahwa kerap kali Sandra menekuk kakinya karena pegal.

"Nggak usah, biar acaranya cepat selesai. Aku udah nggak tahan." Jawab Sandra dengan ketus, Satya hanya bisa terdiam saja.

Semenjak Anton meminta mereka menikah sikap Sandra pada Satya benar-benar berubah. Dulu saat Satya menjadi sahabat dari Angkasa, sikap Sandra tak pernah seperti itu. Sandra selalu saja bersikap ramah dan bisa bicara banyak hal pada pria itu. Namun semenjak permintaan tersebut Sandra benar-benar berubah. Satya jadi bingung dengan perubahan yang terjadi.

Semuanya benar-benar dilakukan dengan cepat, entah bagaimana cara Anton mampu menyiapkan semuanya dan mengganti semuanya dengan nama Satya. Bahkan pihak keluarga juga bisa menerima sosok Satya yang juga sudah lama di kenal. Orang tua Satya juga tak pernah keberatan dengan pernikahan mendadak tersebut. Mereka bahkan terharu karena Sandra akan menjadi menantu mereka.

Hanya Dinda dan Intan yang merupakan sahabat dari Sandra yang tahu bagaimana perasaannya sekarang. Dinda dan Intan jelas tahu apa yang terjadi, Sandra hanya bercerita semuanya dan meluapkan isi hatinya pada kedua sahabatnya itu. Namun kedua sahabatnya juga tak bisa berbuat banyak selain menyemangati dan mendukung Sandra. Dinda dan Intan ikut serta menyaksikan pernikahan Sandra yang megah itu.

Keluarga Bayu benar-benar minta maaf atas semua yang terjadi. Namun Anton, Papa dari Sandra tak bisa menerima maaf itu karena sudah hampir membuat keluarga mereka malu. Andai saja tak ada Satya, maka tidak akan tahu bagaimana nasib Sandra beserta keluarga besarnya. Akhirnya resepsi pernikahan itu berakhir, setelah beberapa jam berjalan. Para tamu undangan sudah pulang dan menyisakan keluarga inti saja.

"Ini udah sangat malam, lebih baik kita istirahat saja. Kita bertemu kembali waktu sarapan bersama ya. Terima kasih untuk semuanya hari ini, pasti Sandra dan Satya juga sudah lelah. Satya, tunda dulu ya untuk malam ini. Kasihan Sandra sepertinya kelelahan, mungkin nanti kalian bisa lakukan saat bulan madu saja." Ucap Anton dengan bercanda membuat yang lainnya tertawa, Satya juga ikut tertawa namun tidak dengan Sandra. Wanita itu jelas tahu kemana arah pembicaraan tersebut yang menurutnya sangat tidak lucu.

"Iya Pa." Jawab Satya yang kini memang memanggil Anton dengan sebutan Papa, karena Anton bukanlah lagi Ayah dari sahabatnya. Namun kini menjadi mertuanya.

"Kalian langsung bulan madukan?" Tanya Anton lagi memastikan. "Papa bisa men—"

"Nanti aja Pa, sepertinya Satya dan Sandra harus berdiskusi terlebih dahulu. Setelah pernikahan ini mungkin kita bisa bahas. Lebih baik kita kembali ke kamar masing-masing Pa. Para orang tua juga harus menjaga kesehatan." Ucap Satya dengan bijak.