Keduanya turun dan Angkasa sudah duduk di sana. Sandra kini duduk di samping Satya yang sudah menjadi suaminya. Tempat duduknya kini sudah berbeda, biasanya ia akan duduk di samping Rina, Mamanya. Namun kali ini Angkasa yang duduk di samping Rina, sedangkan Satya menempati tempat Angkasa dan Sandra berada di sebelahnya.
"Suaminya itu dilayani dong Sandra, masa dibiarin ambil sendiri." Tegur Rina lagi di saat Sandra hanya diam saja sibuk dengan pikirannya. Sedangkan Satya mengambil makanannya sendiri. Satya melihat Sandra yang raut wajahnya seketika berubah.
"Gapapa Ma, Satya bisa sendiri." Satya berusaha membela istrinya itu agar tidak terus dimarahi. "Lagipula Sandra belum terbiasa Ma, masih perlu banyak belajar Satya bisa paham. Jangan terlalu keras sama Sandra Ma."
"Kamu yang jangan terlalu manjain Sandra, kalau bukan sekarang belajarnya kapan lagi? Sandra harus belajar dari sekarang supaya nanti terbiasa. Status Sandra udah berbeda, dia udah jadi seorang istri hal-hal kecil seperti ini dia harus paham." Lanjut Rina lagi, Sandra menghela napasnya kasar. Wanita itu sudah sangat lelah menghadapi Mamanya yang terus saja menegurnya itu. Akhirnya Sandra menyiapkan makanan untuk Satya.
"Makasih ya, udah cukup kok." Ucap Satya lembut sambil tersenyum. "Kamu makan yang banyak ya." Kata Satya dengan perhatian, Sandra tak menjawab. Ia menyendokkan makanan ke piringnya dengan diam. Mereka makan malam dengan tenang sambil berbicara hal sederhana.
"Jadi bagaimana dengan pekerjaan kamu Sat?" Tanya Anton.
"Pekerjaan Satya baik Pa, walaupun lagi banyaknya karena sempat ditunda karena pernikahan tapi masih bisa di atasi. Besok udah masuk kerja, karena belum ada persiapan apa-apa untuk libur."
"Begitu ya, syukurlah kalau baik. Saran Papa coba ambil waktu libur kalian pergi bulan madu. Bagaimanapun kalian perlu waktu berdua untuk berlibur, kalian harus sering berdua untuk pendekatan. Papa tahu kalian belum terlalu kenal dekat satu sama lain, walaupun sudah kenal lama. Tapi Papa rasa kalau pergi berlibur akan membuat kalian lebih akrab." Satya melirik sejenak kearah Sandra yang hanya diam saja sambil menikmati makanannya itu.
"Iya nanti coba Satya atur sama Sandra Pa." Satya hanya bisa menjawab itu, karena hanya itu jawaban paling aman saat ini.
Setelah selesai makan Sandra membantu Rina membereskan meja makan. Sedangkan para pria mengobrol di ruang tengah. Begitu selesai membereskan meja makan Sandra pamit untuk naik terlebih dahulu ke atas. Setelah yang lainnya sudah masuk kamar dan sudah cukup malam, barulah Satya masuk ke dalam kamar Sandra.
Wanita itu sudah tidur di atas ranjangnya namun masih memainkan ponselnya. Di sofa sudah tersedia bantal dan selimut yang sudah disiapkan oleh Sandra. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka dan membersihkan diri. Setelah itu Satya duduk di sofa sekaligus yang akan menjadi tempat tidurnya itu.
"Besok Mas kerja, kamu di rumah ajakan?" Sandra menjawab hanya dengan bergumam. "Berarti kamu gapapakan kalau Mas tinggal?" Sandra berdecak dan menatap Satya kesal.
"Masalahnya di mana? Ini rumahku ya bebas dong, aku suka kalau Mas Satya nggak ada di dekat aku. Jadinya aku nggak dapat omelan Mama lagi. Emang Mas Satya berharapnya apa? Mas mau aku kayak istri pada umumnya yang bakalan siapin keperluan suaminya sebelum berangkat kerja gitu? Mulai dari air, pakaian, sepatu, makanan Mas Satya mau kayak gitu?" Tanya Sandra sarkas, Satya diam. Bukankah seorang suami ingin dilayani oleh istrinya? Tapi Satya tahu bahwa hubungannya dengan Sandra jelas berbeda.
"Enggak juga gapapa, Mas nggak akan paksa kamu. Mas bisa siapkan semuanya sendiri." Jawab Satya dengan lembut sambil berbaring.
"Jangan manja dan jangan berharap banyak sama aku. Pernikahan kita ini maunya Mas Satya jugakan? Jadi jangan salah aku kalau sikap aku kayak gini. Mas Satya yang setuju dengan alasan Mas Satya itu. Jangan anggap pernikahan ini bisa seserius itu." Sandra mematikan lampu dan menarik selimutnya, Satya tersenyum kecil mendengar itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/315582808-288-k95558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Yang Tak Diinginkan
RomanceYesika Sandra, yang biasa di panggil Sandra itu harus menerima kenyataan bahwa ia harus menikah dengan Satya Danudara. Pria yang tak pernah dibayangkan olehnya akan menjadi suaminya. Bukan Satya yang di harapkannya kelak menjadi suaminya. Namun ia h...