02. Ngapel Dong!

14.3K 872 40
                                    

"Bunda! Bunda! Adek pulang Bunda!" teriak Jean menggelegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda! Bunda! Adek pulang Bunda!" teriak Jean menggelegar.

Emeline yang mendengar itu hanya menggeleng, sudah biasa.

"Bunda dimana?!" teriak bungsunya lagi.

"Di dapur, sayang," jawab Emeline berteriak.

Jean pun melangkahkan kakinya menuju tempat favorit Bunda-nya itu. Di sana, terlihat Emeline begitu lihai memainkan alat tempurnya. Seketika Jean terpana dengan pesona sang Ibu. Dosa nggak sih nikahin Ibu sendiri?

"Heh, bengongin apa?" tegur Emeline saat melihat bungsunya senyum-senyum nggak jelas.

"Bunda nya Jean cantik," puji Jean.

Emeline hanya menggelengkan kepalanya, ada-ada saja.

Jean mendudukan dirinya di kursi pantry dengan menopang dagu. "Bunda lagi bikin apa?"

"Puding, hari ini Ayah pulang, katanya pengen puding," jawab Emeline yang tengah sibuk memasukan buah-buahan pada puding yang masih cair.

"Ayah pulang?"

"Iya."

Sudah hampir satu minggu si kepala keluarga keluar negri untuk perjalanan bisnis. Dan selama satu minggu itupun, Emeline sudah benar-benar seperti janda, ehe. Bercanda.

"Boleh Jean nyobain?" tanya Jean yang sedikit tergiur dengan puding buatan bunda nya itu.

"Boleh dong," seru Emeline. "Nih," Emeline menyodorkan satu potong puding yang sudah jadi buat anak bontot nya.

Jean memasukan satu sendok puding itu kedalam mulutnya. "Emmmmmm ...." matanya menghilang tatkala merasakan sensasi segar dari puding buatan sang Bunda.

"Gimana?"

Jean memberikan dua jempol miliknya. "Enak! Adek suka," ujarnya girang.

"Eh, Abang-Abang kamu kemana, dek? Kok belum pada pulang?"

"Bang Jendral nganterin pacarnya, kalau Bang Jevan ... tuh itu," tunjuk nya pada Jevan yang baru saja memasuki rumah dengan menggendong seekor kucing.

"Darimana kamu, Kak?" tanya Bunda pada si tengah.

"Heheh, main dulu sama Imasex di depan," ujar Jevan.

Imasex, nama kucing milik Jevan. Kucing betina jenis Angora itu pemberian Alm Opa-nya. Jevan sayang bet sama tu kucing. Warnanya putih bak sutra, pokoknya tu kucing peluk able.

"Lagi makan apa lu, Cil?"

"Puding, Bunda buat puding. Enak tau."

"Mana gue nyobain, A ...." Jevan membuka mulutnya.

Dengan senang hati Jean menyuapi Jevan. "Gimana? Enakkan?"

Dengan mulut yang masih penuh, Jevan mengangguk-nganggukan kepala dan memberi dua jempol persis seperti Jean tadi.

DEVARA TRIPLETS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang