44. Libur

4K 454 66
                                    

Satu minggu berlalu, ujian pun telah usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu, ujian pun telah usai. Raport semester 1 pun sudah di bagikan. Sekarang para siswa tinggal menikmati masa liburannya. Seperti Jendral yang memanfaatkan liburan kali ini membawa pacarannya––Sheila––pergi ke Korea untuk bertemu Jeno NCT ceunah.

Sedangkan Jevan, dia pergi bersama paguyubannya untuk kencan. Pokoknya, selama liburan ini jadwal Jevan sangatlah sibuk.

Dan untuk si bontot Jean, dia hanya ngebangke di rumah. Mau ikut ke Korea sama Jendral tapi di larang sama Ibunda dan Ayahanda. Ngintil Jevan? OGAH!

Bangun pagi Jean turun ke lantai satu untuk sarapan, hanya ada Ayah, Bunda, dan oknum yang telah membuat dia amnesia. Jean memutar matanya malas, ini Nenek-Nenek kapan pulangnya, sih?!

Ngomongin soal Nenek, Jean jadi rindu sama Necan-nya. Perempuan yang bergelar sebagai Neneknya itu sudah lima hari ke Qatar untuk menemani suami tercintanya untuk perjalanan bisnis. Aihh ... emang cuman Jean saja di sini yang tidak memiliki kesibukan.

"Adek ... Bunda mau kontrol ke rumah sakit buat periksa kehamilan Bunda. Adek mau ikut?" tanya Jefryan. Kasihan juga melihat Jean yang hanya guling-guling tanpa melakukan kegiatan apapun.

"Nggak, ah, adek di rumah aja sama Tante Jessica," balas Jean. "Iyakan, Tan?" Jean menaik-turunkan alisnya ke Jessica. Sedangkan Jessica membalasnya dengan delikan mata.

"Ish, sombong banget," cibir Jean.

Emeline terkekeh. Andai ... andai Ibunya seperti Mertuanya yang sayang pada cucu-cucunya. Sebenarnya Jessica bersikap acuh bukan hanya pada Jean, tapi pada Jendral dan Jevan pun sama. Dia seperti tidak menganggap mereka ada. Hanya, jika pada Jean, Jessica seperti memiliki dendam pribadi. Entahlah, hanya Jessica dan Tuhan yang tahu.

"Benar nggak mau ikut? Pulangnya kita jalan-jalan," ujar Emeline.

Jean menggeleng. "Nggak, Bun. Adek di rumah aja, mau turu sampai besok. Sayang liburan nggak di pakai turu."

"Tidur sampai besok? Mau busuk kali mata kamu," celetuk Jefryan.

Jean menatap tajam Ayahnya, tapi sayang bukannya seram malah jatuhnya lucu. "Ayah do'ain mata adek busuk?!"

Jefryan menggulirkan matanya. Serah, dah, serah.

"Padahal tadinya Bunda mau ajak adek sekalian kontrol, lho," ujar Emeline.

Jean membolakan matanya. "Nggak, deh Bun. 'Kan kontrol adek masih minggu depan. Nggak baik sering-sering seperti itu, Bunda ...."

"Bunda khawatir, soalnya kamu setiap pulang sekolah suka lesu."

"Namanya juga pulang sekolah, Abang sama Kakak juga begitu," balas Jean. Memang bener 'kan? Semua orang kalau pulang sekolah pasti lesu dan merasa lelah. Tidak mungkin pulang sekolah ngereog.

"Ya beda, Bunda nggak suka lihat muka adek yang pucet!" Emeline mencebikan bibirnya.

"Udah nggak aneh 'kan? Biasa aja kali," balas Jean dengan slay.

DEVARA TRIPLETS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang