E P I L O G

5.7K 426 49
                                    

Mata Jean terbuka dengan perlahan, badannya sungguh terasa sakit semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Jean terbuka dengan perlahan, badannya sungguh terasa sakit semua. Dia menoleh pada keduanya saudaranya yang masih tertidur. Jean bangun, dengan segera dia bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah selesai, Jean kembali ketempat tidurnya dimana masih ada kedua kembarannya, dia duduk menghadap balkon.

"Akh ...."

Lagi, Jean merasakan denyutan yang sudah tidak asing. Tetapi denyutan ini tidak se-sering dulu, meskipun begitu Jean selalu was-was. Dia sering check up, kalau tidak dia akan di marahi Bunda, dan juga Jean tidak ingin merepotkan keluarganya untuk kesekian kalinya.

"Je, jangan bengong, elah. Mau lo kesurupan?" ujar Jevan dengan suara seraknya.

Jean menggulirkan matanya. "Emangnya gue lo yang suka kesurupan nggak jelas!"

Jevan terkekeh, kemudian kembali tidur memeluk Jendral.

Malam tadi mereka begadang bermain PS, yang biasanya Jean tidak bisa ikut sekarang dia sudah bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Kedua ujung bibir Jean terangkat, tangannya mengusap dada kirinya. "Terimakasih." Entah sudah berapa kali Jean mengucapkan 'terimakasih' beberapa tahun belakang ini, dia benar-benar bersyukur masih di beri napas hingga saat ini.

🐿🐿🐿

"Nggak mau!"

"Aaaa ... ayok!" Jean terus menggoyangkan tangan gadis yang berada di sampingnya.

"Nggak mau Je!"

Jean mengerucutkan bibirnya. "Kenapa nggak mau?"

"Malu," cicit gadis itu.

"Kenapa malu? Bang Jendral juga sering bawa Sheila, Jevan juga, kemarin dia bawa Firly, lho. Masa cuma aku yang nggak bawa pacar ke rumah." Lagi, Jean mengerucutkan bibirnya yang membuat gadis di sampingnya ingin sekali mencubit bibir itu sampai dower.

"Ya, udah, iya!" putus gadis itu.

Jean yang tadinya loyo menjadi semangat 45. "Yang bener?"

"Hm."

"Yeay ..," girangnya.

Gadis yang diketahui pacar Jean itu terkekeh. Ada-ada saja kelakuan pacarnya ini.

____

"Kakak pulang!" teriak Jean mengglegar.

"Eh, Salsa ... tumben ke sini," ucap Emeline menyambut Salsa tanpa memperdulikan Jean yang saat ini tengah cemberut karena merasa di anggap angin lalu.

"Heheh ... iya, Bunda."

Emeline terkekeh, kemudian merangkul Salsa. "Bunda tadi bikin brownies sama Jarvis, coba yuk," ajaknya.

DEVARA TRIPLETS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang