✖Chapter 1✖

393 28 16
                                    

"A re...?"

"Ada seseorang..."

"Dia menangis... dan tersenyum..."

"Siapa...?"

♤♤♤

Matanya perlahan terbuka. Langit-langit kamar merupakan hal pertama yang ia lihat.

'Ini... Dimana...?' benaknya.

Ia pun menoleh ke arah samping kanannya, masih berusaha untuk mencari tahu dimana ia sebenarnya. Namun, pandangannya sangatlah terbatas dikarenakan lampu yang tidak menyala.

Ia mengubah posisinya menjadi duduk. Di saat itulah seseorang membukakan pintu kamarnya. Cahaya lampu lorong mulai menerangi kamar, siluet seorang pria berambut panjang pun terlihat.

Pria itu terkejut melihat seseorang yang sudah terbangun itu. Ia pun menyalakan lampu kamar. Ketika ia dapat melihat orang yang terbangun itu dengan jelas, ia semakin terkejut.

"Y-Yuki... -san...?"

Mendengar namanya dipanggil, Yuki pun tersenyum. "Okaeri, Riku-kun."

Yuki menghela nafas lega, "Astaga... Akhirnya...," Ia berjalan mendekat ke tempat Riku berada dan memeluknya, "...Kenapa lama sekali! Kau sudah tertidur selama 200 tahun tahu!"

Riku membelalakan matanya, "Du-Dua ratus... Tahun...?"

Terkejut dengan fakta yang diucapkan Yuki, Riku segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Oi, kau kenapa?!"

Riku menyentuh beberapa bagian tubuhnya mulai dari tangan, dada hingga kaki dan terakhir wajahnya. Lalu, ia berlari kecil menuju cermin berada-tepat di seberang sisi kanan kasur. Ia melihat pantulan dirinya di cermin tersebut.

Dengan wajah yang pucat, ia mengatur nafasnya. Entah kenapa, pemandangan yang ia lihat saat ini membuat pikirannya sangat kacau.

Yuki menyadari penyebab Riku panik, ia pun menjelaskan, "Kau Angra Mangiu, Riku. Kau abadi. Meski umurmu bertambah, fisikmu tidak akan pernah berubah sejak terakhir kau menjadi Angra sepenuhnya. Apa tertidur lama membuatmu lupa?"

"B-Bukan begitu! Tapi... Bukannya...," Riku terlihat ragu untuk melanjutkan perkataannya karena ia tidak yakin dengan ingatannya sendiri, "I-Iori membunuhku dan... Tubuhku berubah jadi debu! Aku masih ingat rasanya satu per satu bagian tubuhku hilang!"

Yuki menatap Riku bingung, "Iori...? Iori sudah tiada saat kau terbunuh."

"I-Itu... Aku tidak terlalu paham situasinya saat itu...," Belum sempat ia melanjutkan perkataannya, Riku malah teringat akan hal yang lain, "Yuki-san! Yang lain bagaimana?! Aku... Aku membunuh..."

Riku memegangi kepalanya berusaha mengingat siapa saja yang telah ia bunuh tapi ia tidak dapat mengingatnya. Mungkin karena tertidur terlalu lama ia jadi melupakan banyak hal.

"...Lalu... Teman-teman kita di... Organisasi pembasmi yokai... Mereka... Apa... Mereka sudah mati...?" tanya Riku dengan raut wajah sedih.

Yuki sempat heran melihat wajah Riku yang cemas karena seingatnya Riku sudah tidak pernah lagi mencemaskan teman-temannya setelah menjadi Angra Mangiu sepenuhnya. Ya, bahkan Riku tega menyakiti dan membunuh orang-orang terdekatnya. Yuki tersenyum lega dan tertawa.

暗いの光 / DARKLiGHT [IDOLiSH7 Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang