✖Chapter 11✖

75 15 8
                                    

Yuki menampar keras pipi kiri Ren di ruang kerjanya. Tamparan tersebut membuat pipi kirinya menjadi merah. Ren menunduk ke samping, ia tidak berani melihat mata Yuki. Momo, Nagi dan Yamato yang berada di ruangan tersebut bersama mereka hanya dapat diam dan menonton. Tidak ada seorang pun yang berani membuka mulutnya ketika Yuki marah.

"Kau tidak ingat dengan apa yang terjadi pada Angel dulu?" tanya Yuki dengan nada marahnya, "Saat itu Angel belum bersama kita jadi aku tidak memarahinya. Tapi... Kau... Kau melihatnya, 'kan?!"

"...Akibat melahap sebagian dari jiwa Angra Mangiu?!"

Ren tidak menjawab, ia semakin menundukkan kepalanya.

"Kau sudah tahu apa akibatnya dan karena itu... Kau jangan diam saja!!!"

Yuki mengarahkan tangannya ke sekitarnya, "Di rumah ini kau tidak tinggal sendiri, Rena!"

"Bila ada masalah dengan keadaan Riku, katakanlah padaku atau siapapun di sini! Tidak perlu ke aku! Cukup ke Angel saja gak masalah! Kalian sesama warder 'kan?! Kami mengerti kenapa kalian lebih banyak bungkam mengenai keadaan sebenarnya tapi setidaknya... Ceritakan, Rena!"

"Aku memilihmu untuk menjadi seorang warder bukan berarti kau harus mengorbankan segalanya hingga kau lupa dengan dirimu sendiri! Hidupmu sebagai yokai bukan hanya untuk itu, tahu!"

"Jadi, sekarang... Katakanlah yang sebenarnya! Apa yang sebenarnya terjadi pada Riku-kun setelah terbangun...!"

Ren akhirnya menatap mata Yuki. Ia terlihat sedih dan sepertinya sulit untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya.

"Tsukumo...," Ren menunduk, "...Sebelum gelombang terjadi, Riku menyerap kekuatan Tsukumo, 'kan?"

Yuki, Momo, Nagi dan Yamato membelalakkan kedua mata mereka. Mereka terkejut dengan pernyataan yang dikatakan oleh Ren.

"Memang kepribadian Tsukumo tidak ada di dalam Riku tapi... Kekuatan gelapnya itu... Semakin hari semakin kuat. Warder ada untuk menyeimbangkan keadaan Angra Mangiu 'kan?"

"...Selama Erin yang mengambil alih tubuh itu, aku tidak pernah merasakan adanya kekuatan gelap yang tiba-tiba berpindah ke tubuhku. Tapi... Saat Riku terbangun, setiap hari... Ada kekuatan gelap yang berpindah ke dalamku..."

"...Aku menjauhinya karena... Jika aku dekat dengannya, kekuatan gelap yang masuk ke dalamku akan semakin banyak... Aku tahu bahwa Riku tidak menyadari hal itu tapi... Seakan dari dalam dirinya itu ada energi yang berusaha menolak kekuatan gelap itu dan akhirnya... Semuanya berpindah ke dalamku."

Mendengar penjelasan Ren, Yuki tidak langsung merespon, ia terdiam dahulu selama kira-kira satu menit. Hingga akhirnya ia membuang nafas lega. Ia mengelus kepala Ren. Kemudian, ia mengalihkan pandangannya pada Nagi. "Nagi-kun, kekuatan gelap itu apakah sepenuhnya sirna karena chain of fate yang kau gunakan tadi?"

Nagi memasang wajah serius. "Tidak, mantra yang kubacakan itu tidak mampu menyerap semuanya. Rantai itu hanya dapat menyerap sebagian."

"Tapi...," Nagi tersenyum kecil, "...I'm glad... Erin terbangun dan menyerap kembali kekuatan gelap itu ke tubuhnya. Jadi, kekuatan gelap itu sudah sepenuhnya hilang dari tubuh Rena."

"Kalau saja Erin tidak terbangun... Mungkin...," Momo tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, ia menunduk.

"Momo... Sudahlah... Rena sudah baik-baik saja sekarang," Yuki mengangkat tangannya dari kepala Ren.

"Kalian... Jangan sampai hal ini terdengar ke telinga Tenn-kun, Angel dan Minami-kun," Yuki mengingatkan pada semua yang ada di ruangan itu.

Yamato menghela nafasnya, "Wah... Natsume, ya... Kalau dia dengar tentang ini dia pasti bakal marah besar ke kita kayak Erin tadi..."

暗いの光 / DARKLiGHT [IDOLiSH7 Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang