02. Bandung.

53 2 0
                                    

tiga bulan kemudian

Dikamarnya, Kaluna tengah sibuk memasukan baju dan peralatan lain ke dalam tas ransel yang ukuran nya lumayan besar. begitu juga dengan Adrian.

tok

tok

"kenapa?" Tanya Adrian sambil melihat Kaluna.

"Enggak, itu, udah siap semua?" Tanya Kaluna balik,

"udah, kok,"

"apa sih, bohong! itu baju baju nya masih berserakan!"

"Hehe,"

"Yaudah sana beresin, udah mau jam sepuluh malam"

"iya iya" Adrian kembali masuk dan menutup pintu kamar, lalu membereskan semua pakaiannya yang berantakan di kasur.

Pukul 22:00 pas, Kaluna dan Adrian sudah tertidur di kamar mereka.

*****

Entah mengapa, pagi ini tidak ada matahari yang muncul. Langit mendung, apakah pertanda akan hujan lagi? akan kah hari ini akan seperti semalam? ah semoga saja tidak. itu yang saat ini Kaluna pikirkan.

"Jedor, hai maniesz" Ucap Adrian secara tiba tiba dari belakang Kaluna.

"IAN, bisa nggak sih gak usah ngagetin tiap pagi.." Pekik Kaluna sedikit kaget.

"Hehe maaf, lagian tiap pagi kamu bengong terus, mikirin apa sih be-"

"MAU NGOMONG APA LO HAH!? BAB BEB BAB BEB"

"galak banget, pms ya kamu?"

"Enggak!"

"Udah sana mandi! nyuruh nyuruh mandi sendirinya juga belum mandi,"

"iya iya," Tidak jadi jadi mandi, Kaluna malah terus-terusan menatap wajah Adrian.

"Makasih, ya, dri," Ucap Kaluna pada Adrian yang terheran heran.

"untuk?" Tanya Adrian

"untuk tiga bulan ini, semenjak kamu disini, aku lebih ngerasain bahagia.."

"Apapun akan aku lakukan asal kamu bahagia, Kaluna,"

"ahaha, makasih,"

"iya, sama sama."

"udah sana mandi! keburu jam delapan, kamu kan kalau pakai baju lama,"

"enggak ya!"

"sarapan dulu, aku mau mandi,"

"Nanti aja, sana mandi"

Kaluna meninggalkan Adrian sendiri di dapur dan kembali ke kamarnya. Kaluna mengambil handuk, lalu menggantungnya di gantungan kamar mandi.

Sepuluh menit berlalu, Kaluna kini sudah selesai mandi dan juga memakai pakaiannya. Rambut nya yang tadi basah kini menjadi rambut yang kering.
Kaluna turun ke bawah, dan menuju meja makan. Daritadi, ada Adrian yang menunggu nya.

"Nih," Kaluna mulai memakan sarapannya. Begitu juga dengan Adrian yang duduk di samping Kaluna.

Setelah selesai, mereka mematikan semua lampu di rumah, dan tidak lupa mengunci kamar. Sesudah itu, Kaluna jalan ke arah garasi, dan juga mengunci pintu rumah. Kaluna naik ke mobil, di belakang tidak banyak barang hanya ada dua tas ransel yang ukuran nya lumayan besar, dan barang lain.

Aku dan Dia. | JangKkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang