01. Kaluna dan Adrian.

200 4 2
                                    

Pagi hari ini Kaluna pergi ke tempat kerja sendiri, tidak ada yang mengantarnya. 

Drass

Baju Kaluna basah, terkena air bekas hujan yang tak sengaja di lewati oleh mobil sport yang berjalan lumayan cepat. 

"HEY! BERHENTI KAMU!" Teriak Kaluna untuk memberhentikan mobil tersebut. 

mobil itupun terhenti tepat di tepi jalan, lalu mematikan mesin, dan pembawa mobil tersebut keluar dari mobil itu. "Kenapa?" ucap pria yang membawa mobil tersebut. 

"Kamu lihat! baju saya jadi basah dan kotor, itu karna kamu! bawa mobil itu hati hati makanya." Omel Kaluna pada pria tersebut.

"Maaf, gua gak lihat, sekarang mending ikut gua deh," Pria tersebut menarik tangan Kaluna. Lalu membawanya masuk ke dalam mobil milik nya.

"Kamu mau ngapain, hah!?"

"Sssttt, nih, pakai." Pria itu memberi handuk yang sempat ia bawa. "Biar kamu gak masuk angin,"

Kaluna menatap wajah pria itu, ia ter senyum manis. "Makasih,ya."

"Sama sama. btw, gua Adrian, nama kamu siapa?" 

"Aku Kaluna,"

"Kaluna Ardian itu, ya?"

"Iya! itu nama ku. Kamu kok bisa tau?"

"Gimana ngga tau, kamu aja nama nya sering jadi bahan omongan siswa siswi dulu, aku juga sering lihat kamu dibully dulu. Kamu, enggak capek, gitu?"

"Kalau di jawab capek apa enggak, ya, capek. setiap senin sampai jum'at harus kotor, sabtu dan minggu juga, aku gak bisa ngerasain rasanya bahagia setelah ayahku ninggalin bunda.."

"gak bisa ngerasain rasanya bahagia" kata kata itu? kenapa sangat sama dengan Adrian? bahkan Adrian juga tidak bisa ngerasain rasanya bahagia sejak kecil. 

****

"Kenapa malah kesini dri?" Tanya Kaluna heran. Adrian memberhentikan mobil nya di tempat parkir, lalu menarik lagi tangan Kaluna ke arah danau.

"Teriak, dan keluarin kata kata yang selama ini kamu pendem." Adrian menoleh ke arah atas, melihat kondisi cuaca, benar saja. sesuai dengan ekspetasinya, akan turun hujan lebat sebentar lagi. sekarang saja sudah gerimis. 

"em?"

Hujan mulai deras, satu demi satu kata kata keluar dari mulut Kaluna. "TUHAN, KENAPA HARUS AKU YANG NGERASAIN INI? AKU ENGGAK KUAT. AKU HANYA INGIN BUNDA KEMBALI, AKU GAK KUAT ... " Teriak Kaluna sambil mengeluarkan air matanya.

"HANCUR, SEMUANYA HANCUR." lanjutnya.

Adrian mengambil payung, dan membawa Kaluna kembali ke dalam mobil. kedunya dalam kondisi basah, bahkan rambut mereka basah. 

"Kok kamu malah ngajak aku ke toilet sih!?" 

"Ganti baju lo jamil,"

"Aku gak bawa baju ganti, adrian,"

"Pakai ini, kalo bisa jangan di balikin."

"iya, iya. aku ganti baju dulu."

"Udah nih, ini baju siapa sih, dri?" tanya Kaluna pada Adrian yang daritadi diam saja. 

"Punya alm. Bunda gua, simpen tuh baju, jangan sampe hilang,"

"oh, iya iya"

"Sekarang naik," Titah Adrian.

Aku dan Dia. | JangKkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang