19.'Only You'

1.4K 206 17
                                    

Aku jelasin dulu lompatan waktu yang cukup jauh yah..😂

Jadi,setelah premier movie emang gk ada lagi moment Taennie yah.Krn Jennie sama Tae udah sama sama nglepasin.Jennie sadar diri,dia jg harus fokus S2nya.

Sementara Tae.Dia kekeh gk mau berkomitmen dan dia takut klo deket sama Jennie lagi dia bakal 'kejebak' komitmen.Jadi dia milih buat jauhin Jennie.

Knp 6 tahun?

Itu waktu yang logis aja buat Jennie bisa sampai sukses kaya sekarang.S2 aja 2.5thnan trus 3 tahun buat bisa berkarir itu masih logis si menurut aku 😁

Satu lagi,kepuasan author itu klo kalian gk bisa nebak alur ceritanya.Krn ff taennie buanyakk bgt,jd utk bikin yg bener2 original story itu tantangan buat ak.😍

Jadi kira2 begitu ya bestie 🤧😚




Enjoy reading guys😊

TAEHYUNG POV

Mataku mengerjap ditengah gelap ruangan kamarku yang tanpa penerangan.Keringat membasahi dahiku membuatku terbangun dari mimipi burukku,lagi.

Peristiwa setahun yang lalu terus membayangi malam-malamku,menghadirkan mimpi buruk terus menerus membuatku terbangun ditengah malam dan sulit untuk tertidur kembali.

"Ibu mencintaimu Taehyung".Begitu satu pesan yang aku terima dari ibuku malam itu,setahun yang lalu.

Entah mengapa malam itu aku ingin membuka cepat pesan dari ibuku yang biasanya selalu aku abaikan.

Satu kalimat itu berhasil membuat hatiku resah malam itu.Hubunganku dengan kedua orang tuaku memang semakin memburuk akhir-akhir ini nyaris tanpa komunikasi.Aku bahkan tidak perduli dengan sakit yang ibuku derita.Aku membiarkanya berjuang seorang diri melawan sakitnya.

Dari yang aku dengar,Dokter telah menyatakan Ibuku sembuh sepenuhnya setelah operasi pengangkatan rahim yang dia lakukan 6 bulan paska vonis yang dia dapatkan,kemudian melanjutkan dengan perawatan yang berlangsung hingga dua tahun berikutnya sampai Doker menyatakan ibuku telah bersih dari kanker.

Perkembangan kesehatan ibuku hanya aku dengar dari orang-orang yang bekerja di rumah Ayahku,atau dari Ibuku yang hanya sesekali memberitahukan kondisinya melalui pesan singkat meski aku selalu mengabaikannya.

Tapi malam ini aku memutuskan untuk datang menemui Ibu setelah berbulan-bulan lamanya tidak saling bertemu.

Malam itu suasana rumah besar Ayahku begitu lengang.Seperti biasa dia terlalu sibuk dengan pelacur-pelacurnya dan selalu meninggalkan Ibuku dirumah besarnya yang dingin,menjadikanya wanita paling kesepian karena terabaikan oleh anak laki-laki satu-satunya dan suami brengseknya.

Aku segera menuju kamarnya yang terletak dilantai atas setelah diruang bawah aku hanya bisa menemukan beberapa asisten rumah.

Aku mencoba mengetuk pintu kamarnya.Satu,dua kali dia tidak menjawabnya hingga akhirnya aku mencoba membuka handle pintu yang ternyata tidak terkunci.

Sama gelap dengan hidupnya,kamar ibuku terasa begitu dingin ketika aku memasukinya.Lampu penerangan kamar yang hanya remang-remang membuat mataku masih bisa melihat jika ibuku tidak berada diranjangnya.

Langkahku menuju pintu kamar mandi yang sedikit terbuka dan mencoba mengedarkan pandangan dikegelapan.Tanganku berhasil menemukan saklar lampu dan menekanya.

Tubuhku gemetar ketika melihat lantai marmer kamar mandi yang berwarna putih berubah menjadi merah pekat karena darah yang kemungkinan keluar dari tubuh ibuku yang meringkuk,tergolek lemas dilantai kamar mandi.

My youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang