"Sa...Sa... Gawat Sa !! Renita berantem di depan ruang OSIS" heboh Radit yg baru saja masuk ke dalam kelas
Mendengar nya, Harsa langsung melompat dan berlari menuju tempat yg Radit maksud
Radit pun ikut berlari mengikuti Harsa, namun saat sampai di depan kelas Gadis lelaki itu nampak celingukan
"Nyari apa Lo ?!" tanya seseorang
"Apaan sih" jawab nya lalu kembali berlari mengikuti Harsa
"yg dicari adek nya, eh... malah si Rendy yg muncul, mana depan pintu banget, sampe kaget gue" gumam nya sambil terus berlari
Sampai di depan ruang OSIS dapat Harsa lihat seorang perempuan yg terduduk di tanah sambil memegangi kaki kanan nya, di depan nya nampak seorang gadis lagi yg berdiri angkuh. Banyak murid juga berada disana namun tak ada yg memisah keduanya
"Berhenti !" Seru Harsa
"Lo tuh apaan sih Ta ?? Lo apain anak orang ?" tanya Harsa menahan emosi
"Nggak gue apa-apain, emang lemah aja tuh cewek. gue tendang dikit udah jatuh" jawab perempuan bernama Renita itu
Harsa mendekat ke arah gadis yg sedari tadi terduduk di tanah, diamati nya wajah gadis itu yg sudah penuh airmata, bukan hanya itu sudut bibir nya juga mengeluarkan darah, pipi nya pun lebam
Harsa menatap nyalang ke arah Renita sambil geleng-geleng kepala.
"Benar-benar ya Lo" ucap nya dengan suara lirih
"Itu akibatnya kalau berani nyari masalah sama seorang Renita, Siapa suruh keganjenan sama pacar gue"
"Siapa pacar Lo ? gue ? seingat gue kita udah putus sejak Minggu lalu. Apalagi sekarang masalah nya ?"
"Masalahnya kalau tuh cewek nggak ganjen Lo nggak bakal mutusin gue"
"Kita putus bukan karena orang lain, tapi itu karena Lo sendiri ! Lo nggak ngerti apa gue udah muak sama semua sikap Lo, Lo tuh suka seenaknya, Lo pikir gue apa ? Pesuruh Lo ? Lo tuh nggak bisa hargain gue, nggak pernah mau dengerin orang lain dan hidup sesuka hati Lo tanpa mikir gimana orang-orang di sekitar Lo yg Lo repotin. Lo tuh manusia apa sih ? Jahat banget" kesal Harsa meluapkan emosi nya
"Lo bilang gue jahat ? Lo yg nggak ngerti gue" balas Renita meninggikan suara
"nggak usah teriak ! Mending sekarang Lo minta maaf sama dia. Kemaren gue yg maksa nganterin dia pulang"
"gue nggak mau minta maaf, jalang kayak dia pantes buat diperlakukan seperti itu"
Harsa nampak mengepalkan kedua tangannya, berusaha keras untuk tidak menampar perempuan dihadapan nya itu
Lelaki itu memalingkan wajah nya lalu membuang nafas kesal, ia pun berjongkok menatap seseorang yg masih nampak syok
"Lo nggak apa-apa San ?" tanya nya
gadis itu menggeleng, tubuh nya nampak bergetar hebat
Harsa mengulurkan tangan nya berniat menolong, namun Renita dengan lancang nya menepis tangan Harsa
"nggak usah nolongin dia" ucap nya
"Lo tuh jahat !" Teriak gadis itu histeris
"Bubar...bubar... Apa-apaan ini ? Orang berantem tuh dipisahin, bukan malah dijadiin tontonan kayak gini" teriak Rendy yg nampak berjalan terburu-buru
Murid-murid yg tadi bergerombol pun langsung memisahkan diri dan berjalan ke kelas masing-masing, mereka tak ingin punya masalah dengan Rendy, ketua OSIS yg galak nya minta ampun.
Nampak nya Rendy baru tau ada yg berkelahi di depan ruang OSIS karena diberi tahu oleh Radit. Pemuda itu tadi sempat kembali lagi ke kelas Rendy setelah melihat Sandra babak belur.
"Lo tuh nggak berhenti bikin ulah terus ya Ta ? Nggak bisa apa dibicarakan baik-baik ? Masalah Lo tuh sama Harsa, ngapain Lo ngelibatin orang lain yg nggak ngerti apa-apa"
"Diem Lo, nggak usah ikut campur"
Mendengar Renita yg masih terus saja berteriak Harsa pun segera menarik perempuan itu untuk pergi
"Tolongin Sandra ya" pesan Harsa sebelum pergi
Radit dan Rendy pun hanya bisa melihat kepergian kedua orang itu dalam diam
Rendy segera berjongkok memastikan keadaan Sandra
"Mana yg sakit ?" Tanya nya pada salah satu anggota nya itu
"Kaki kanan aku nggak bisa digerakin kak, rasa nya sakit banget" jawab Sandra terbata
"Dit, tolong gendong Sandra ke UKS" ucap Rendy
Mendengar itu Radit seketika terkejut
"gue ? Kenapa nggak Lo aja ?"
Rendy menarik nafas panjang
"Lo nggak inget, gue gendong Gadis pas sakit kapan hari aja nyusruk. Lo mau nih anak nyusruk juga ?" Tanya Rendy mengingatkan
Akhirnya mau tak mau Radit pun menggendong Sandra di punggung nya untuk diantar ke UKS
Saat hendak berbelok, ia bertemu Gadis yg nampak memandang nya dengan tatapan yg tak ia mengerti. Radit hendak mengejarnya sebelum Rendy menghalangi langkahnya
"Anterin Sandra dulu ke UKS ! lagian Gadis mau ke kamar mandi, ngapain Lo ikutin ?!" Kesal Rendy pada sahabat nya yg tingkat kebucinan nya terhadap sang adik sudah di level maximal dan tak tertolong lagi.
Tbc
