Happy reading^-^
...
Meta mengetuk-ngetukkan sepatunya ke tanah, kepala gadis itu menengok ke kanan dan ke kiri. "Ini si Mang Ojol-nya kemana, sih? Lama banget!" Gerutuan kecil mulai keluar dari mulutnya.
Tangan gadis iti merogoh benda pipih berbentuk persegi dari dalam saku, kerutan halus timbul di dahinya. "Kok, gak gerak, sih?"
"Apanya yang gak gerak, Met?"
"MAMANG OJEK JAKETNYA JELEK!" Meta kontan menutup mulut, mata gadis itu membulat pada Kenzo yang berdiri di hadapannya. Sementara itu, Kenzo melipat tangannya di depan dada. "Lo latah, Met?"
"Anjir! Lo ngagetin, Kentang!"
Mata Kenzo ikut membelalak. "Lo belum kapok juga manggil gue kentang?!" pekiknya yang sukses membuat Meta tergelak.
"Nggak akan kapok, Gue!"
Kedua bola mata Kenzo merotasi. "Terserah!" Pandangan pemuda itu teralih pada jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Ayo berangkat!"
"Apaan, sih?" Meta menepis tangan Kenzo. "Gue lagi nunggu ojol!"
"Ojol apaan? Udah ... ayo berangkat sama gue!"
Meta kembali menepis tangan pemuda itu. "Maksa banget idup lo!"
"Emang!" Kedua tangan Kenzo kembali terlipat di depan dadanya. "Driver-nya cewek atau cowok?"
"Hubungannya sama lo apa?"
Kenzo mencibir, "Hilih ... katanya peka."
"Bacot!" Meta langsung melangkah saat ojek online yang ditunggunya datang. Namun, Kenzo lebih cepat menghampiri sang driver dan berbicara, "Atas nama Meta, ya, Pak? Berapa?"
"Tujuh belas ribu, Dek."
Kepala Kenzo mengangguk lalu mengeluarkan selembar uang berwarna biru dari dalam dompetnya. "Ini, Pak, kembaliannya ambil aja." Ia menyodorkan uang itu. "Bapak boleh lanjut cari penumpang lain."
"Lho? Neng Meta-nya mana?"
"Meta berangkat sama saya, Pak ...."
Meta mendelik saat mendengarnya. "Ish, apaan, sih?!" Tangan gadis itu hendak meraih tangan Kenzo agar tidak memberikan uang itu.
Sebelah tangan Kenzo meraih kedua tangan Meta dan menguncinya. "Ini, Pak, ambil! Dia lagi ganas soalnya."
"Pak, ayo diterima!" Kenzo memasang wajah memelas yang sukses membuat Meta berdecak. "Ambil aja, Pak, maaf saya gak jadi naik," tutur gadis itu menimbulkan senyuman lebar Kenzo.
"Baik, Neng."
Kenzo bersorak heboh saat driver ojek online itu melajukan motornya hingga menghilang di belokan.
"Bocah!" ejek Meta sambil menatap aneh Kenzo. "Ayo, berangkat! Nanti telat!"
...
Meta berjalan beriringan dengan Kenzo yang sibuk mengoceh tentang banyak hal, sesekali suara tawa ringannya menggema.
"Eh, Ken ... gue ke toilet dulu, ya?"
Kenzo menghentikan celotehannya. "Lah? Baru juga nyampe sekolah, Met!"
Sudah terlanjur tak tahan, Meta malah melemparkan tasnya pada pemuda itu. "nitip! Gue kebelet!"
Tanpa menunggu jawaban Kenzo, gadis itu langsung mengambil langkah cepat menuju toilet. Namun, seseorang berdiri dengan kokoh, menghalangi pintu toilet wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
Novela Juvenil"Warnaku yang sebenarnya tersembunyi di balik senyuman adalah biru dan abu-abu." Almeta Adara Callysta, biasa dipanggil Meta. Gadis berparas cantik dengan perawakan proporsional yang dikenal sebagai siswi ceria dan urakan. Bagi Almeta, hidupnya han...