Menurut Chapman, ada beberapa orang yang bahasa cintanya adalah kata-kata penegasan. Mereka perlu mendengar pasangan mereka berkata, "Aku mencintaimu."
Lebih baik lagi jika kata-kata cinta tersebut disertai dengan alasan di baliknya yang disampaikan lewat kotak suara, surat cinta, atau berbicara langsung.
Kata-kata cinta dari pasangan yang disampaikan secara tulus dengan kebaikan dan penegasan bisa membuat seseorang merasa dicintai.
Word of Affirmation
(Kata-kata Penegasan)
Teriknya sinar mentari di siang hari sama sekali tak menyurutkan langkah penuh semangat seorang wanita berbadan dua. Senyum yang tampak sangat indah terulas di wajah cantiknya kala membalas beberapa sapaan yang dilemparkan kepadanya.
Wanita yang resmi dinikahi pria bernama Park Jihoon tiga tahun yang lalu ini memang sering pergi berjalan kaki mengelilingi komplek semenjak dirinya dinyatakan positif hamil. Karena kegemarannya yang sering berjalan-jalan terkadang membuat sang suami khawatir. Apa lagi ketika mengingat usia kandungannya masih terlalu muda dan rentan membuat sisi protektif Jihoon semakin menjadi.
Beruntung, kali ini Jihoon sedang tidak ada di rumah sehingga ia bisa bebas berjalan-jalan guna melepas penat usai melakukan tugas sebagai istri.
"Kim Junkyu?"
Merasa ada yang memanggil, Junkyu, sang wanita itu segera menolehkan kepalanya ke belakang. Untuk sesaat kedua bola mata Junkyu membesar begitu melihat sosok yang baru saja memanggil namanya.
"Mashiho?"
Senyum Junkyu semakin melebar. Bahkan, tanpa sadar wanita itu memekik girang sembari melompat ke dalam pelukan Mashiho, wanita berdarah Jepang yang merupakan teman lamanya sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah.
"Ya Tuhan, Chio ... kamu apa kabar? Kok gak bilang sih kalau kamu pulang ke sini? Aku kira kamu gak bakal balik lagi ke Korea dan bakalan menetap di Jepang sama suamimu. Apa Yoshi juga ikut ke sini? Mana dia? Kok kamu sendiri?"
Mashiho hanya tersenyum gemas mendengar rentetan pertanyaan tanpa jeda dari Junkyu. Wanita manis itu dengan sengaja mencubit pipi tembam Junkyu yang semakin berisi.
"Nanyanya satu-satu dong, Beb. Kamu mah kebiasaan deh kalau nanya suka bikin aku pusing," balas Mashiho seraya terkekeh.
Junkyu meringis. "Hehe maaf, Chio. Habis aku gak nyangka banget bisa ketemu kamu di sini," ucapnya sambil nyengir lebar. "Ngomong-ngomong, gimana kalau kita mampir ke rumah aku aja? Biar ngobrolnya juga bisa lebih leluasa."
Mashiho tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk, mengiyakan tawaran sang sahabat dengan senang hati.
"Boleh deh, ayo. Sini aku gandeng, ibu hamil kayak kamu gak boleh terlalu hiperaktif. Ingat, kamu ini bukan anak sekolahan lagi," tegur Mashiho lembut begitu pandangannya terarah pada perut Junkyu yang mulai membuncit.
"Hehehe, Chio-nya Junkyu ternyata gak pernah berubah, ya?"
Kedua wanita berparas manis itu pun berjalan dengan kondisi tangan yang saling bertautan. Mereka tampak saling melempar tawa serta gurauan tanpa mengetahui jika di tempat lain seorang pria tengah di buat frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Languages : JIKYU
Fanfic[BAHASA | COMPLETED] "Real love is figuring out how someone wants to be loved and loving them in that way." ─ Jay Shetty (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) A Jikyu Fanfiction snflwexdejane © 2022