𝐏𝐚𝐫𝐭 3

775 107 6
                                    


"Ayah, aku mau ayah menyingkirkan satu orang"

"..."

"Dia merebut lelaki yang aku suka ayah"

"..."

"terimakasih ayah, aku mencintaimu"

Seringai tipis tercetak pada bibir gadis berumur 24 tahun itu setelah mematikan sambungan teleponnya.

"aku harus mendapatkan apa yang kumau, termasuk kau Jung Jaehyun"

.

.

.

"kurang apa hyung?" Haechan menatap Jaehyun yang sedang mencecap lidah nya merasakan masakan Haechan.

"kurang manis bear" Haechan mengernyit, ia buru buru merasakan masakannya kembali. Sudah manis kok.

"ini sudah manis hyung, nanti kalau manis manis bisa kena diabetes kau" Haechan mencubit pipi Jaehyun.

"Karena manis nya pindah ke kamu bear" Jaehyun melingkarkan tangannya pada pinggang Haechan dan mengusakkan hidung nya pada hidung Haechan.

"H-hyung.." bibir Haechan bergetar. Ini terlalu dekat. Jarak wajah Haechan dan Jaehyun saat ini hanya 5 senti.

"Kenapa?" suara deep Jaehyun membuat Haechan merinding seketika.

"T-terlalu dekat" tangan Haechan mendorong dada Jaehyun namun Jaehyun bahkan tidak bergerak satu inchi pun. Jaehyun semakin merapatkan pelukannya pinggang Haechan. Tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mematikan kompor.

"Bear..." Jaehyun mendorong Haechan hingga tubuh nya menabrak meja dapur yang berada di belakang nya. Jaehyun mengunci pergerakan tubuh Haechan hingga lelaki manis itu tidak bisa bergerak.

"H-hyung, k-kenapa k-kau s-seperti ini?" tanya Haechan gagap membuat Jaehyun tersenyum tipis. pandangannya kini jatuh pada bibir ranum Haechan yang seakan-akan memanggilnya.

"Bear, apa kau pernah merasakan berciuman?" Tanya Jaehyun seraya jarinya mengusap lembut bibir Haechan.

"B-belum" Haechan menggeleng. Tapi tidak ingin munafik, terkadang Haechan ingin tahu seperti apa rasanya berciuman itu.

"Wanna try bear?" Jaehyun semakin mendekatkan wajahnya pada Haechan namun lelaki manis itu memundurkan kepala nya.

/Ting Tong/

bunyi bel apartemen Jaehyun membuat Haechan bernapas lega.

"siapa yang datang sih! Mengganggu saja" Jaehyun melepaskan pelukannya pada Haechan lalu berjalan menuju pintu apartemen. Melihat pada intercom untuk mengetahui siapa yang datang.

"Hyung!!! cepat buka pintunya!!" diluar sama berdiri tiga laki laki tampan. Siapa lagi jika bukan Mark, Jeno dan Lucas.

"kalian menganggu saja ck" Jaehyun dengan berat hati membuka pintu apartemen nya membuat tiga namja itu langsung menyelonong masuk tanpa permisi.

"HAECHAN-AH PRINCE JENO MU DATANG!!!" Jeno langsung berlari mencari Haechan di dalam apartemen Jaehyun.

"Jeno-ya, bisakah kau tidak berteriak eoh?" Haechan yang berjalan dari arah dapur membawa satu panci pasta yang baru saja dia buat.

"waw pasta" Seru Lucas menghampiri Haechan.

"aku hanya membuat untuk dua porsi, tidak tau kalau kalian akan kesini" Ujar Haechan

"tidak apa sunshine, aku membawa pizza, burger dan kentang goreng" sahut Mark

"Banyak sekali" celetuk Haechan

"Kamu kan doyan makan sunshine" Mark mengusak surai Haechan seraya bibirnya mengembangkan senyuman.

"aku sedang diet hyung" Haechan mempoutkan bibirnya membuat empat lelaki didepannya ini berusaha mati mati an menahan hormon yang bergejolak.

"kenapa diet? aku gasuka kamu diet baby" Lucas mendekati Haechan lalu memeluk tubuh gembulnya.

"Hyung! Menjauh dari Haechan" Jeno menarik Lucas hingga pelukannya terlepas.

"apasi Jen ganggu aja"

"udah woy, aku lapar kalian brisik...lebih baik makan" sahut Jaehyun yang sudah menyuapkan pasta buatan Haechan kedalam mulutnya. Diikuti dengan Jeno, Mark dan Lucas. Haechan mengamati empat lelaki yang sedang menyantap makanan mereka.

"beruntung nya aku ditemukan dengan kalian"





























Tbc

Haechan dan 4 Cowo KullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang