Minggu pagi ini, tepatnya pukul 7 di area Car Free Day Jakarta, sudah tampak ramai dipenuhi orang-orang berdatangan. Terlihat banyak pasangan yang saling berjalan sembari bergandengan tangan, anak-anak kecil berlarian menuju stand makanan, juga remaja terlihat bergurau dengan para sahabatnya.
Yaa.. memang Jihane memilih Car Free Day-an untuk mengawali rencana agenda mini liburan mereka, dengan alasan keduanya sudah lama tidak menginjakan kaki di area ini karena terlalu banyaknya pekerjaan.
Aghni membungkukkan setengah badan, kedua tangannya bertumpu pada lutut dengan nafas yang terengah-engah.
Jihane memutar langkah menuju Aghni yang terhenti dibelakangnya
"Nin, kok berhenti. Ayo lari." ajak nya."hah hah, ben-ttar capek Ji." jawab Aghni terbata-bata dengan nafas tidak teratur
"Baru segitu doang capek." ledek Jihane, tetapi Aghni tidak memperdulikan, ia sangat butuh istirahat sekarang.
Aghni menegakan tubuhnya kembali "Emm Ji, gini aja kamu duluan nanti aku nyusul."
"Ngga mau, nanti kamu kabur." ujar Jihane meragukan.
Aghni menggeleng cepat "enggak Ji, suer, cuma 5 menit." ujarnya bersungguh sungguh, sembari mengangkat jari membentuk huruf V.
Jihane tampak berpikir sejenak "Yaudah, kamu nyusul ya? Awas kalo kabur." peringatnya pada Aghni yang dijawab anggukan cepat.
Mata Aghni terus menatap punggung Jihane yang kian menjauh dari pandangan. Setelah dirasa Jihane cukup jauh, Aghni malah melangkahkan kakinya munuju beberapa stand penjual makanan dengan sorot mata berbinar-binar.
"Gila, menggoda semua. gue beli yang mana?" batinnya bingung.
Langkah Aghni membawanya ke stand pedagang Cumi Bakar yang tampak sangat lezat dan menggoda. Ia meneguk kasar silvanya.
"Mas? Cumi nya berapa?" tanyanya pada penjual Cumi.
"1 nya 25 ribu mbak."
Aghni membulatkan mata "Serius? kok murah banget, harus beli banyak. Gue butuh asupan" monolognya dalam hati.
"Saya mau 200 ribu mas."
Pedangan itu sontak terkejut "Beneran mbak?" tanyanya tak percaya.
Aghni mengangguk "Iya, cepet ya mas."
Setelah 20 menit menjelajahi setiap stand makanan, Aghni kembali berjalan dengan membawa 3 kantong besar berisi macam-macam jajanan seperti cilok, cumi bakar, bubur.
Ia kembali melangkahkan kaki menuju salah satu bangku kosong yang terletak di paling pojok, untuk memakan jajanan yang telah ia beli.
Aghni membuka satu persatu kantong plastik itu, matanya tampak semakin berbinar-binar menatap semua makanan yang terdapat didepannya. Ia memakan semuanya dengan lahap.
Sementara di tempat lain, mata Jihane tak lepas dari setiap sudut tempat CFD ini, ia berkeliling mencari-cari keberadaan Aghni dari sudut ke sudut area.
Nah! Itu, lihat! kedua matanya menemukan Aghni yang duduk di bangku dengan mulut penuh makanan.
Jihane berdecak kesal, langsung bergegeas menghampirinya. Ia berdiri tepat didepan Aghni, menatapnya dengan tatapan tajam juga tangan yang tampak bersedekap dada.
Melihat keberadaan Jihane di depannya, Aghni menyengir lebar "Eh, Jihane" ucapnya menggaruk dahi yang tidak gatal.
"Emm ini Ji, tadi aku juga beliin buat kamu. Duduk sini." lanjut Aghni menepuk-nepuk bangku kosong disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Producer, My Girlfriend
RomanceBagaimana jika seorang produser muda cinlok pada artisnya? ..... "Aku pastiin dia ga akan kesini lagi, dia ga bakal gangguin kamu. Jangan takut ada aku disini, aku bakal terus jagain kamu. Aku janji jihane." ..... "Dasar pelupa." "Aku emang pelupa...