Kiss

813 169 13
                                    

Sudah 2 hari berlalu Jennie bekerja keras demi acara festival yang akan dilaksanakan esok hari, Mereka dengan anggota osis serta panitia benar-benar deadline itu semua karna kelalaian taehyung.

Sore ini Jennie merasa sakit, otaknya yang banyak berfikir dan tenaga serta suara yang memerintah seakan mau habis, Jennie terdiam di Halte sekolah menunggu Ji yang dalam perjalanan menjemputnya. Well. Ji sudah pulang lebih dulu tadi.

Jennie lihat Motor itu terhenti membuatnya begitu lega karna lelah dan pusing yang membuat gelisah, Ji membuka kaca Helm,

"Oy Jennie cepat naik, Dasar menyusahkan kau, aku kan sedang membuat experimen harusnya kau ikut saja Rosie, malah ingin ku jemput" Ji berucap dengan kekesalannya, Jennie tak menanggapi ocehan lelaki ini ia segera menaiki motor Ji,

"Jim, pelan-pelan, aku merasa lemas." Ji terdiam sejenak ketika ia rasakan Jennie bersandar dipunggungnya, dengan tangan gadis itu melingkar diperutnya,

"Kau baik-baik saja?" Ji bertanya ia usap tangan Jennie yang begitu hangat,

"Jim ayo pulang" Ji terdiam saat Jennie semakin mengeratkan tangannya, Lantas dengan cepat Ji melajukan motornya menuju rumah.

Mingyu menghela nafas ketika ia lihat Ji dan Jennie pulang bersama, Ada rasa kesal yang mendalam namun ia mencoba menerima kenyataan namun semangat mengejar tak lagi terkalahkan,

Ji baru saja memarkirkan Motornya didepan Rumah Jennie, ia rasakan tangan yang memeluk erat itu kini melonggar, Ji standarkan motornya,

"Jennie, Ayo turun sudah sampai" Ji berucap namun tak ada jawaban, tubuh Jennie masih bersandar, Ji perlahan mulai berbalik untuk mencari tahu kenapa Jennie diam namun ia malah hampir terjatuh saat Tubuh Jennie hendak terhempas kebawah, dengan cepat Ji menahannya,

"Oy Jennie! Astaga kau pingsan itu tidak tau tempat! Mana tubuhmu berat!" Ji memegang tubuh Jennie, dia segera turun dari Motor dan menggendong Jennie untuk dibawa masuk kedalam rumah sang gadis.

Rumah yang kosong, Ji rasa Ibu Jennie sedang membeli bahan untuk kue, Ji baringkan Jennie diatas ranjang, Ia buka perlahan sepatu Jennie beserta kaos kakinya tak lupa ia simpan tas Jennie disamping ranjang,
Ji perlahan rasakan dahi Jennie yang terasa panas,

"Hah...keras kepala kau Jennie, sakit kan jadinya" Ji menggaruk kepala belakangnya sedikit bingung, Ia membuka lemari Jennie dan mengambil kain berwana putih itu tanpa melihat kain apa itu, bagi Ji kain itu kecil dan pas untuk mengompres.

Ia segera menuju dapur dan menyiapkan air diwadah kecil lantas memasukan Kain itu, lalu dengan cepat ia berjalan kekamar Jennie dan menyimpan wadah kecil itu diatas meja kecil samping ranjang,

Ji perlahan mengambil kain itu dan memerasnya sebelum ia simpan di dahi Jennie, Ji baru menyadari jika kain yang dia bawa itu adalah celana dalam milik Jennie. Namun Ji adalah Ji dia nampak tak perduli dan memilih menyimpan celana dalam itu diatas dahi Jennie.

"Nah, Sudah selesai, Oy, Jennie apa kau masih tak sadar? Aku lapar Jennie, aku kerumah dulu yah, kau hati-hati disini sendiri nanti jika sudah makan aku kembali, " Dengan santai seakan beban telah selesai Ji meninggalkan Jennie yang masih tak sadarkan diri dengan celana dalam diatas dahinya.

Ketika Ji sampai luar rumah, ia melihat Dara yang baru satang dengan bahan-bahan kue,

"Oh Jim, Kau sudah pulang, Jennie ada dirumah???" Dara bertanya, Ji menghela nafas,

"Nah akhirnya Auntie pulang, Jennie pingsan Auntie dia terkena demam, tapi auntie tenang saja Ji sudah menidurkan Jennie dikamar, Jim juga sudah mengompres dahi Jennie dengan air, " dara yang sedikit cemas bernafas legas, meski aneh Ji masih bisa diandalkan,

MY 4D BOY{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang