EPILOG

1.3K 172 17
                                    

Jennie pikir, dengan berpacaran dan ungkapan Ji hari itu merubah keadaan namun dia salah, Ji tetaplah Ji lelaki itu tak berubah sama sekali, bagi Ji Jennie hanyalah no sekian sedangkan yang lelaki ini pentingkan hanya Experimen anehnya.

Apa nya yang ingin belajar cinta? Cih. Ji hanya menyuruh Jennie tidak dekat-dekat siapapun sedangkan lelaki itu sendiri sibuk dengan dunianya melupakan Jennie yang sejatinya adalah kekasihnya.

Ini sudah 1 minggu setelah dipantai itu masih ada 2 minggu sebelum mereka kembali bersekolah, Jennie menatap malas Ji yang tengah membuat ramuan yang katanya ramuan ini untuk menghilangkan Jerawat milik Blue, sungguh Jennie tau itu bukan jerawat melainkan benjolan saja pada leher Blue.

"Jim aku lapar" Jennie berucap, Ji melirik dan mengangguk,

"Masaklah sendiri, kenapa kau bilang padaku?" Jennie mendengus, Ji itu perhatian jika otak lelaki ini sedang waras dan sekarang Ji sedang tidak waras!

"Jim aku ingin beli diluar, ayo antar" Jennie sedikit merengek membuat Ji terhenti dan menghela nafas,

"Aduh Jennie, makan saja dirumah, kau ini, makan saja rumit" Kesal. Jennie hentakan kakinya dan pergi meninggalkan Ji dilab (garasi) rumah lelaki itu. Meninggalkan Ji yang fokus kembali makan.

Jennie dengan kesal memasuki rumahnya sendiri, ia menuju dapur dengan emosi,

"Kenapa sayang?" Samuel yang memang sedang libur bertanya pada sang putri yang datang dengan keadaan kesal,

"Ji menyebalkan dad!" Samuel mengerutkan halisnya dan tersenyum well. Bukan kah Jennie memang selalu mengeluh itu terhadap Ji?

"Kau bertengkar lagi?" Jennie menggeleng pelan,

"Ini lebih buruk dari bertengkar!" Samuel cukup kaget saat Jennie berucap aura sama persis seperti istrinya yang marah, ia menghela nafas, dan memilih membaca koran, enggan untuk bertanya pada sang putri yang tengah dalam mood yang buruk.

Dalam kekesalan hati, Jennie memilih untuk berdiam diri dengan membaca novel dikamar, dia masih kesal akan Ji yang selalu saja acuh.

"Apanya yang ingin selalu bersama??? Cih!!!! Jim kau memang sangat menyebalkan!!!!" Di lemparnya buku Novel berjudul falling by Aji
  Itu

Dia ambil boneka ikan yang dia anggap itu Ji dan dengan kesal ia pukul-pukul wajah boneka itu,

"Dasar kau menyebalkan!!! Kau slalu saja mengabaikanku!!!" Jennie terus saja menyiksa Boneka ikan tak bersalah itu, Ia menghela nafas lantas menyimpan boneka itu,

Dalam keheningannya seseorang membuka pintu kamarnya, Jennie lirik lelaki yang menyebalkan itu datang dengan baju rapihnya,

"Kenapa kau kemari?" Jennie berucap malas,

"Kau kenapa? Marah terus, aku kan bingung jadinya" Ji bertanya, ia mendekat dan duduk disampin Jennie yang begitu kesal,

"Tidak. Sudah pergi aku malas melihat wajahmu itu!" Ji mengerutkan halisnya bingung,

"Malas? Yasudah aku pulang, tadinya aku ingin mengajakmu makan malam di luar" Ji berucap lantas pergi hendak meninggalkan, Jennie mendengus kemana kepekaan lelaki ini????

"Kenapa kau tinggalkan aku!!! Jimmm!" Jennie lempar boneka ikan itu tepat dipunggung Ji,

"Aduh kau ini kenapa sih! Tadi menyuruhku pergi sekarang kau malah marah begini, " Ji ikut merasa kesal dengan keanehan Jennie,

"Kau merasa tak bersalah hah? Ishh! Yasudah tunggu aku akan berganti baju!" Jennie berucap dengan rasa frustasi, percuma. Ji takan pernah peka.

Ji hanya menghela nafas, lantas ia lihat Jennie mengambil baju casual dilemarinya dan hendak membuka baju,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY 4D BOY{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang