part 23

131 40 35
                                    

Anggota Avarelic gang mentranser motor meninggalkan pekarangan sekolah bersiap menuju ke rumah sakit. Di sana juga terlihat Keisha bersama Aluna sudah naik ke motor salah satu dari antara lima orang tersebut.  Namun, Keisha memutuskan nebeng sama David.

Walaupun awalnya Melvin menyuruh Keisha untuk bersamanya tapi entah kenapa gadis itu menolak. Namun, Melvin memutuskan mengalah dengan keputusan Keisha lantaran ia juga tak bisa mengubah keinginan Keisha. David lekas menyuruh Keisha untuk berpegangan dengan erat.

"Keisha, Lo harus pegangan, soalnya gue takut di marahi oleh Revan," kata David kepada seorang gadis yang berada di punggungnya.

"Iya, David, Lo takut gue jatuh ya," sahut Keisha.

"Iya, Soalnya Revan kalau marah menyeramkan, jadi gue nggak mau cari gara-gara," ungkap David.

"Oke, deh."

Keisha berpegangan di bahu David yang tampak sangat lebar. Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di Jeovelin hospital dan segera memasuki sebuah bangunan. Namun pandangan Kenzo seketika tertuju ke arah Chelsea yang terlihat berlarian menuju ke suatu tempat. 

"Itu Chelsea,'kan, mau ke mana dia?" tanya Kenzo yang memegang tangan Steven untuk memastikan.

"Iya itu Chelsea, mending kita ikuti dia saja," saran Melvin kepada anggota Avarelic gang.

"Tumben Lo pinter, Vin, biasanya,'kan bodoh," hina David kepada Melvin.

"Gue memang pinter, daripada lo udah idiot, hidup lagi," cemooh Melvin.

Melvin lekas meninju wajah David hingga membuat Kenzo pada akhirnya melerai mereka berdua. Pasalnya mereka sekarang berada di rumah sakit dan sesaat kemudian Anggota Avarelic gang sudah berada di depan ruang ICU.  Anggota Avarelic gang tentu saja mengintip seseorang yang berada di ruangan. 

Namun pandangan mereka semua seketika berkaca-kaca ketika melihat kondisi Revan yang terlihat sangat berbeda.  Sebab Revan tampak kurus dengan wajah yang pucat hingga membuat Kenzo meneteskan air mata.  Keisha yang menatap Kenzo tentu saja merasa heran.

Keisha bergegas menghampiri Rhea yang berdiri dengan sorot mata tertuju ke dalam ruangan.  Ia tentu saja tidak bisa membendung cairan bening yang nyaris tumpah dari pelupuk mata ketika melihat kondisi Revan. Sebab pemuda itu terbaring lemah di tempat tidur dengan berbagai macam alat tersambung di tubuhnya.

"Tante, Keisha boleh menjenguk Revan," izin Keisha kepada Rhea yang berada di hadapannya.

"Tentu boleh, nak," jawab Rhea yang memperbolehkan meskipun harus mengunakan pakaian khusus dan mengunakan sebuah masker.

Keisha segera berganti pakaian untuk masuk ke sebuah ruangan tempat Revan berada. Beberapa saat kemudian, ia sudah berada di sisi ranjang kekasihnya. Keisha bergegas memegang tangan revan dan meletakkan di wajahnya.

Sebab Keisha tentu saja tidak menyangka kalau tubuh Revan bisa sekurus itu sejak pertemuan terakhir mereka. Keisha seketika menahan air mata agar tidak jatuh di hadapannya Revan walaupun menyakitkan. Alasan Keisha melakukan hal itu lantaran ia tidak mau Revan merasa sedih.

"Rev, bagaimana keadaan Lo, Rev pokoknya harus sembuh,ya," kata Keisha kepada Revan yang berbaring di tempat tidur.

Keisha memutuskan memeluk tubuh Revan yang masih dalam kondisi kritis. Ia segera mencium kening Revan dan memutuskan mengatakan sesuatu. Namun secara tiba-tiba cairan bening jatuh dari pelupuk mata Revan.

Keisha segera menghapus mengunakan tangganya. Namun, walaupun begitu, Keisha segera memandang wajah Revan dengan seksama.  Perasaan Keisha tentu saja merasa sangat sakit mengetahui Revan Koma.

Because of you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang