Second Chance #4

2.2K 261 68
                                    

Vee melangkah mendekati Jeffrey dan seketika menepuk pundak lelaki itu tak lupa dengan smirk nya yang ia perlihatkan.

"Kau akan segera mengetahuinya"

Setelah mengatakan itu, Vee meninggalkan Jeffrey yang terdiam dengan rasa penasarannya.

"Alisa kau benar baik-baik saja?" entah sudah keberapa kalinya Vee menanyakan hal yang sama pada Alisa ketika mereka sudah mendudukan dirinya di kereta yang Vee bawa untuk menuju rumah Alisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alisa kau benar baik-baik saja?" entah sudah keberapa kalinya Vee menanyakan hal yang sama pada Alisa ketika mereka sudah mendudukan dirinya di kereta yang Vee bawa untuk menuju rumah Alisa.

Alisa tersenyum gemas menatap Vee yang duduk disampingnya.

"Benar Ve— ah maksudku your highness" jawab Alisa gugup. Ia hampir saja keceplosan memanggil Vee tanpa embel-embel your highness atau semacamnya. Ia tak mau membuat kecurigaan di benak Jeffrey, ia takut Jeffrey akan banyak bertanya mengenai hubungan keduanya. Dan itu membuat Alisa malas untuk menjawab dan menjelaskannya.

Vee menahan senyumnya. Entah mengapa ia merasa sangat senang sekarang mendapati sikap Alisa yang mulai menghangat padanya walaupun ia belum tau apakah Alisa sudah memaafkan atau akan menerimanya kembali.

Jeffrey yang duduk dihadapan keduanya, tepat disamping Jimmy hanya memperhatikan interaksi Vee dan Alisa dalam diam. Ia masih penasaran dengan jawaban yang diberikan Vee sebelumnya.

"Bagaimana kabar ayah dan kedua kakakmu?" tanya Vee mencoba untuk mencari topik obrolan dengan Alisa.

"Baik. Mereka baik. Hanya saja, ayah sedang pergi karena pekerjaan luar kotanya"

Vee mengangguk.

"Sudah lama kau tidak bermain ke istana, Raja selalu menanyakanmu. Ajaklah ayah dan kakak-kakakmu seperti biasanya" Vee sengaja ingin memancing rasa penasaran Jeffrey semakin besar. Terlihat dari pandangan lelaki itu yang spontan menatap Vee.

Vee sedikit melirik kearah Jeffrey kemudian kembali memusatkan atensinya pada Alisa.

"Bukankah ada obrolan penting antara keluarga yang harus kita selesaikan Alisa?" Vee menyeringai pada Alisa.

Alisa hanya mendelik pada Vee.

'Dasar lelaki aneh' batinnya.

"Kalau mau datanglah kerumahku dan ajak ayahmu" jawab Alisa asal. Ya dia memang tak ada sama sekali niat untuk mengucapkannya dengan serius. Ia hanya asal bicara karena malas menaanggapi ucapan Vee lebih dalam lagi.

Jeffrey yang mendengarnya sedikit terkejut. Bagaimana bisa Alisa selancang dan seberani itu menyuruh sang Raja dan Putra Mahkota datang kerumahnya. Sejauh apa sebenarnya hubungan mereka?

Jimmy yang sudah biasa melihat interakhsi Vee dan Alisa hanya menggelengkan kepalanya.

Hanya Alisa yang berani seperti ini pada sang Putra Mahkota dan sang Raja, mengingat memang keluraga mereka sejak dulu sudah menjadi kerabat yang sangat dekat.

Taelice (Short Story) 1 COMPLETED ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang