Surrounded by Yandere Males [HIATUS]

6

Halo guys, sedikit saran dari author.

Jadi, ed lagu ini author ambil dari ed Kuroshitsuji, Aoki Tsuki Michite by Akira.

Boleh diputar dulu lagunya. Atau kalo mau download malah lebih bagus, jadi lebih mudah putar lagu sambil baca.

Saran author, denger lagunya si bagian akhir, hampir sampe ending chap biar kayak anime wkwkwk.

Kalo udah ada tanda ini :

━━━ •♬• ━━━

Udah boleh diputar kok lagunya.

But kalo kalian gak mau pake lagu ga masalah.

Hanya sekedar saran saja.

Selamat Membaca!

Maaf kalo ada typo.
.
.
.

Aku akan kembali dengan hati yang terluka. Meskipun begitu aku tidak akan menyerah membuat musim semi di dunia ini

...

"Naoto, Hinata, mau mendengar cerita tentang leluhur kita?"

Naoto yang saat itu berusia tujuh tahun mengangguk dengan semangat, diikuti kakak perempuannya yang melakukan hal serupa dengannya.

Sembari menunggu masakan makan malam, ayahnya menceritakan sesuatu kepada kedua anaknya.

"Kita ini keturunan (Surname) lho."

Kakak dari Naoto memiringkan kepalanya heran. "Lalu, kenapa kita menggunakan marga Tachibana?" Tanyanya dengan wajah polos.

"Tou-san akan menceritakannya dari awal. Nenek buyut kita itu seorang hunter sekaligus adik dari Miko-sama."

Kedua mata anaknya berbinar. "Sugoiii!"

"Miko sama dan kedua adiknya lahir dari pasangan hunter. Pasangan hunter maupun salah satu dari mereka hunter, hanya bisa mewariskan kemampuan hunternya pada dua anak saja.

Miko-sama tidak mewarisi kekuatan hunter. Adik kembarnya lah yang mewarisi kekuatan hunter. Namanya Ken dan Hana.

Setelah Miko-sama tiada, Hana atau nenek kita menikah dengan kakek kita yang seorang (Surname).

Kalian tau kan kutukan yang menimpa keluarga (Surname)?"

Hinata mengangguk cepat. "Aku tau, aku tau! Kutukannya adalah mengenai keturunan. (Surname) selanjutnya hanya bisa lahir dari ibu hunter, tidak bisa melahirkan perempuan, dan hanya punya dua anak laki-laki saja. Kalau ada tiga katanya yang satu bisa meninggal."

Ayahnya mereka mengusap kepala Hinata yang saat itu berusia satu tahun di atas Naoto. "Pintar. Jadi, jangan membahas tentang anak atau keturunan ya kalau sedang bersama mereka?"

Hinata mengangguk. "Paham Tou-san."

"Naoto juga."

Naoto yang saat itu masih polos dan tidak tau maksudnya, hanya bisa mengangguk. Berbeda dengan kakaknya yang terlihat paham.

"Hana-obaasan melahirkan anak kembar, bernama Tachibana dan satu lagi kalau tidak salah mengandung unsur bunga juga."

"Jaa, dari sana ya asal marga kita?" Tanya Naoto.

"Iya. Dua anak itu memiliki kekuatan hunter. Jadi, siapa yang mewariskan kuil (Surname)?"

Hinata memasang pose berpikir, telunjuk ia letakkan di pelipisnya dengan dahi mengerut. Selang beberapa detik kemudian, Hinata mendongak. "Anak yang satu lagi ya?" Jawabnya ragu.