Sweet Sapphire [REMAKE][HIATUS]

3

WARNING!!
This book contains

Kata kasar
B x B
15+

Keluarga campur bubur kek Sweet Sapphire yang pertama hanya beberapa dari umur yang berbeda, watak, dan pertemanan
Ceritanya akan masih tertuju kepada yang kemungkinan akan terjadi di realiti, tapi tenang lebih unyu2

Main ship!

Halilintar x Taufan

Akan ada ship lain di cerita ini!
Enjoy!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

<Sweet Sapphire>

Keesokan harinya telah tiba, pagi sudah beranjak kembali setelah malam membuat sang matahari terlihat kembali. Dan kebanyakan orang bersekolah di pagi hari, membuat banyak dari mereka sudah berada di jalan untuk pergi kesekolah.

Taufan yang sudah siap untuk bersekolah lagi itu sekarang sedang menatap dirinya di cermin dekat tempat tidur double bed miliknya dan adik kembarnya itu, sedangkan kembarannya sedang memakai seragamnya di belakang nya menggunakan cermin yang berada di dekat kamar mandi.

Dengan mata sayu Taufan menatap dirinya, memang, memang sudah tidak terlihat itu warna merah dan hitam di bawah matanya. Tapi mata birunya entah kenapa tidak terlihat secerah kemarin2. Apa yang terjadi kepada dirinya ini? Memang dia sudah siap, siap dengan seragam dan yang lain. Bukan bersiap untuk sekolah. Dirinya entah kenapa masih terasa malas dan ingin kembali tidur di tempat tidur empuknya yang berada di atas tempat tidur kembarannya itu

Biasanya, di pagi hari ini. Dirinya lah yang paling ceria, dirinya akan tersenyum dan tertawa tanpa alasan, mengganggu seluruh anggota keluarganya yang sedang bersiap2 atau sedang minum kopi, contoh? Ayahnya tentunya, dan kemudian dirinya akan di hukum yaitu push up. Tapi tidak jadi, karena sang kakak menyelamatkannya. Da best brother.

Tapi sekarang lihatlah. Siapa yang tidak bersemangat? Siapa yang tidak tersenyum? Siapa yang tidak tertawa? Siapa yang tidak mendapatkan energi? Siapa yang tidak membuat kekacauwan? Siapa yang berasa ingin hilang dari dunia? Tentu saja dirinya.

Terlebih lagi saat kejadian kemarin itu belum terhitung tentang apa yang terjadi di rumah tadi malam, saat mereka semua makan malam.

Ayahnya mulai mengungkit-ungkit hal tentang pesta pertunangan dan pernikahannya, Taufan yang sedang makan itu tiba2 sudah tidak berselera saat ayahnya mengangkat pembicaraan tersebut. Beliung yang melihat itupun langsung mendobrak meja makan tersebut, membuat mereka semua kaget. Dan barulah dirinya mulai berteriak kepada sang ayah, ayah mereka yang tidak menerima bentakan itu pun langsung berteriak balik. Dan mulailah itu pertengkaran sekali lagi.

Taufan membuang nafasnya perlahan masih menatap dirinya dengan sayu, merasa lelah dengan kejadian kemarin. Begitu hari minggu yang melelahkan. Dan sangat ingin dirinya lupakan.

"Ufan"

Taufan terkaget sampai2 dengan cepat dirinya menatap ke belakang, dan disana ada adiknya yang sudah rapi dengan tas di punggungnya, dan juga ada jaket yang di lingkarkan di pinggangnya. Mereka berdua tidak memakai topi, karena disana tidak di perbolehkan memakai topi atau pun sesuatu yang dapat menutupi kepala. Kecuali jaket. Tapi itu kalau saat upacara, demam, kedinginan, atau pun setelah pulang sekolah. Dilarang untuk hal yang lain.