ツ Masih di hari yang sama dan keinginan Haruto tiba-tiba saja tidak masuk akal. Remaja SMP itu entah mengapa suka sekali mengundang emosi dari orang-orang sekitar. Lihat, tadi Haruto merengek pada kakaknya, meminta untuk menginap di sini walau esok adalah hari Senin, hari yang memiliki banyak musuh di seluruh penjuru dunia.
Haruto juga mengundang Jungmo, Jiwon, Yunseong, Sanha, Yangyang, Baejin, dan Jeongwoo. Sedangkan Yuko dan Jose sudah pulang ke rumah mereka sebelum matahari tenggelam, meninggalkan Beomha yang menolak untuk dibawa pulang.
Karena acara yang sebenarnya tidak digelar ini sangat mendadak, maka seluruh remaja yang ada di sana kini tengah mabar. Membentuk kelompok masing-masing, sesuai dengan game apa yang sedang mereka mainkan. Tentunya Beomha sudah dibawa tidur, diletakkan di kamar Byounggon yang memang memiliki nuansa tenang dan terletak di lantai atas yang jika ada kebisingan dia tidak akan terganggu.
Kepala Karina menyandar pada bahu tegap Yoshi, sedang tangan Yoshi yang bebas merangkul tubuh gadis itu. Mereka tengah bermain game Among Us, mereka yang memang bermain di satu komunitas sekarang berteriak-teriak heboh, berdebat untuk menentukan siapa di antara mereka yang menjadi Impostor dan patut untuk disingkirkan.
"Merah anjir, Yo! Kok lo malah vote putih, sih?"
"Bukan Merah, soalnya yang paling sus itu Putih sama Coklat."
"Kagak, heh! Coklat tadi ikut scan sama gue. Kalau Putih gue emang belum tau."
"Tapi dia tadi ngikutin gue mulu waktu di storage sama di electrical."
Karina terdiam sebentar, tidak menyahuti ucapan Yoshi karena masih bimbang.
"Oke, deh. Gue vote Coklat." Karina pada akhirnya memilih. Tidak menyadari jika Yoshi di sebelahnya sudah tersenyum miring.
"Bentar, gue mau ambil piscok di meja dulu."
"Sekalian air putih, Kar." Yoshi menyahut dam dibalas dengan anggukan.
Tidak jauh dari tempat Yoshi dan Karina duduk, beralaskan karpet tebal di belakang kursi sofa, ada Yangyang, Haruto, dan Jeongwoo yang saling bersahutan menyebutkan nama-nama binatang.
Haruto mulai menghitung, jemarinya yang panjang begitu lihai bergerak di atas layar ponsel miliknya. Begitu juga dengan Yangyang dan Jeongwoo yang tidak mau kalah.
"GAS, HAJAR TEROOOOS!!!"
"JANGAN KASIH KENDOR, TEMAN!!"
"TO, LO KE KANAN!"
Double kill.
"MAJU, WOO!"
"BANG YANGYANG NGAPAIN NGLAMUN DI SANA ANJIRT?!"
Triple kill.
"BANG, DIKIT LAGI, BANG!"
Mega kill.
"WOO, BELAKANG, WOO!"
Maniac.
You have slain an enemy.
Enemy has been slain.
"BABI, DIKIT LAGI, MONYET!"
"AYO, DIKIT LAGII, BANGSAT!"
Savage.
"JAGA BELAKANG, TO!"
"SIAP!"
Legendary.
Tiga manusia yang berhasil membawa kemenangan mulai bergerak ricuh. Bisa kita lihat sekarang Yangyang tengah berlari mengitari ruang tamu bak seorang pemain sepak bola yang berhasil mencetak gol terbaik dalam sejarah dunia. Atau Haruto dan Jeongwoo yang tidak memiliki urat malu, dua anak itu berteriak kesetanan seperti tengah kesurupan. Tak hanya berteriak, mereka juga melompat-lompat kegirangan di atas kursi sofa yang diduduki Yoshi, menyebabkan pemuda pemilik iris tajam bak singa itu tersedak saat meminum air putih yang dibawakan oleh Karina sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen Fiction"Nih, ya, semisal gue bilang kalau gue ternyata anaknya orang kaya, lo percaya gak?" "Kan emang anaknya orang kaya, gimana, sih?!" Kisah kasih? No thank you. Fiksi. Penuh umpatan dan kata-kata kasar. Lapak Yorina✧