New World

39 6 6
                                    

'Warning!!! ini hanyalah cerita karangan fanfiction author fans one piece saja sebagai rasa suka terhadap karya Echiro Oda saja tidak ada hubungannya dengan tokoh atau organisasi manapun'
Ini cerita khayalan dari author fans one piece saja.
.
.
.
.
.
.
.

'aku berpindah dari dunia ku ke dunia yang seharusnya tidak ku tinggali'
.
.
.
.

Jedar.... Gemuruh badai dan angin kencang pada malam hari laut menjadi ganas,kapal yang terombang-ambing menahan rasa sakit. Kapal kecil itu segera menuju pulau Philips.

Di kapal yang terombang-ambing oleh badai ada sepasangan suami istri yang akan melahirkan anak pertama mereka. "Bertahanlah Olivia tidak lama lagi akan sampai". Suaminya berkata demikian sang istri menurut dan menahan rasa sakit.

Sesampainya di pulau Philips sang suami langsung membopongnya menuju rumah bidan.

.......

"Siaaalll kenapa ini bisa terjadi?? Kenapa?? Kenapa?? Aku belom selesai namatin one piece, siaalll!!!!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siaaalll kenapa ini bisa terjadi?? Kenapa?? Kenapa?? Aku belom selesai namatin one piece, siaalll!!!!!!!.

Di tempat yang sunyi ini semuanya berrair aku tenggelam di dalamnya tidak tau seberapa jauh dari ku tenggelam siapapun tolong aku dada ku sesak aku tak bisa bernafas siapapun tolong. Seraya diri ku mengulurkan tangan ku berharap ada yang menolong ku. Aku mulai menutup mata ku. Aku bertanya pada diri ku sendiri "apakah aku akan mati?".

......

Di saat waktu yang bersamaan dengan bunyi gemuruh langit seorang bayi lahir dan terlahir cacat dengan tangan kanannya hitam kering seperti tulang tanpa daging hanya menyisakan kulitnya, jari-jarinnya panjang seperti cakar, kakinya kanannya lumpuh.

Sang istri merasa bersyukur begitu juga dengan sang suami mereka tak mempermasalahkan soal kelainan anaknya sebab ini adalah kelahiran pertama mereka karena yang sebelum-sebelumnya sang istri keguguran 2 kali, 1 kali baru lahir setelahnya meninggal.

Sang istri tak berhenti menetapkan air mata kelahiran itu banyak di saksikan kelompok bajak laut Akagami Shaks.

"Selamat yah kawan ku". Ucap Shaks sembari pundak.
"Ya..aku sungguh bahagia, aku sudah sangat menantikan anak ku sejak lama". Sembari menangis dan menggendong anaknya.
"Dah dunk jangan nangis kan kau laki-laki".
"Biarkan saja bos lagipula kau juga pernah menangis dan ngompol waktu kau masih kecil kan". Sahut salah satu awak kapal dari bajak laut Akagami.

Semua orang yang berada di tempat tertawa mendengarnya.

"Oh ya kau harus kasih nama anak mu". Ucap Shaks sembari tersenyum melihat bayi itu.
"Kau benar juga".
"Bagaimana dengan usahagi bagus bukan".
"Bos kau ini bagaimana dia bukan kelinci, bagaimana kalau crocodile".

Semua tertawa lagi mendengarnya.

"Aku sudah putuskan anak ini ku beri nama Livia menurut ku mudah di ingat dan juga nyambung dengan nama belakang ku".

"Livia yah hmm nama yang bagus untuk anak kita". Sembari tersenyum

Balas suaminya menganggukan kepala.

"Olivia-san sebaiknya kamu istirahat saja pasti kau lelah setelah melahirkan bukan". Ucap Shaks.
"Banar itu benar". Sahut nakama lainnya.

"Baiklah untuk kelahiran bayi pertama Olivia-san dan suaminya mari semuanya kita pesta".

"Kampaiii!!!!".

Semua bersorak gembira merayakan hari kelahiran bayi ini, namun tak berlangsung lama Olivia pingsan semua langsung panik. Awak kapal Shaks segera memanggil dokter. Namun untungnya Olivia baik-baik saja dia hanya kelelahan kata dokter, dokter menyarankan para bajak laut Akagami Shaks berpesta di luar saja agar tak mengganggu Olivia untuk beristirahat.

Sang suami meletakan bayinya di ranjang bayi tak jauh dari ranjang sang istri.

"Kerja bagus Via bayi kita lahir dengan selamat, tidak apa-apa semua akan baik-baik saja kau istirahat lah". Ucap sang suami sembari mengelus-elus kepalanya.

.......

Aku yang berada di ruang sempit ini merasa ingin keluar dari sini aku melihat ada cahaya. Aku segera menuju cahaya itu seketika aku membuka mata ku. Penglihatan ku terasa samar-samar. Aku menatap langit-langit.

Ada seorang pria menggendong ku. Pria itu menangis menatap ku, aku mendengar seseorang mengatakan bayi orang itu tersenyum menatapku wajah yang tak begitu jelas. Aku melihat sesuatu di atas kepala pria itu tak begitu jelas dan warnanya merah aku berfikir apakah itu adalah rambut??. Aku berfikir ini hanyalah bermimpi dan kemudia aku menutup mataku kembali.

Selang beberapa waktu aku membuka mataku kembali melihat seorang pria menggendong ku alangkah terkejutnya aku pria ini menggendong ku dan aku menatap matanya,tatapan matanya benar-benar tajam seperti elang yang ingin menangkap mangsanya. Aku melirik ke arah cermin aku terkejut aku telah menjadi bayi.

"Aaaaaaaaaaa!!!!! Ini dimanaaaaaaa!!!!!". Teriak ku.

Pria ini berusaha menenangkan ku. Dengan lembut ia menggendong ku.

"Via mungkin dia lapar coba kamu beri asi padanya".

"Tunggu aku tidak lapar hei tunggu!!!".

"Cup cup cup sayang jangan nangis ibu ada di sini".

"Sudah waktunya untuk makan siang, aku akan buat makan siang dulu".

"Iya". Ucapnya sembari tersenyum.

Diri ku yang masih shock melihat semua ini. Aku berusaha menenangkan diri dan aku berusaha mengingat apa yang telah terjadi pada ku. Apa yang terjadi pada ku?? Kalo tidak salah aku di suruh beli garam oleh ibu negara abis itu aku kecelakaan ku pikir aku bakal di bawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis atau pulang ke Rahmatullah ternyata malah ke Isekai.

Ngomong-ngomong ini dimana ya hmmm jika melihat pria itu secara seksama aku pernah melihatnya di sebuah film anime ato manga mana gitu hmm. Secara tiba-tiba aku mengingat sebuah anime bernama One piece, memang benar itu animenya, itu berarti aku masuk ke dunia one piece dan pria ini adalah ayah ku??? Heeeee aku sungguh tidak bisa percaya ini. Aku belum juga selesai namatin one piece baru saja sampai Arc Wano malah sudah berada dunia One piece.

Tunggu Oda apakah ini ulah mu??, Apa kau melakukan ritual atau entah apa?. Aku belom selesai namatin cerita mu ini. Siaaalll!!!!.

"Cup cup cup sayang jangan nangis".

"Kenapa??". Tanya pria itu.
"Livia tidak berhenti nangis".

Mereka berdua berusaha menenangkan ku. Baiklah aku akan menenangkan diri ku dulu dan yang terpenting memang itu. Tenanglah diri ku semua akan baik-baik saja.

"Ara sudah tak menangis lagi".
"Via ku taruh makanannya di sini". Sembari meletakkan mangkuk berisi bubur, sang istri memberikan bayinya pada sang suami agar di letakan di ranjang khusus bayi.

"Aku pergi sebentar, mencari bahan makanan dulu".

"Baik, berhati-hatilah di jalan".

Pria itu langsung pergi sembari mengenakan jubah hitam dan membawa pedang besarnya.

"Sungguh tak bisa ku percaya".

.........................................

ADVENTURE OCEAN {ONE PIECE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang