Chapter 14. Nyonya Arash

89 3 0
                                    


Nico dalam penerbangan pulang, beberapa menit yang lalu ia baru saja meninggalkan pulau Kalimantan dan Aludra serta Andres sendiri yang mengantarnya. Pikiran pria yang masih bisa dikatakan muda itu berkelana entah kemana, apalagi setelah mendengar fakta mengejutkan tentang Ayra yang merupakan adik Farzan Mahveen. Tepatnya anak angkat.

Nico kembali mengecek berkas, dan mulai paham. Kasus Farhan - kakak kandung Ayra-, dan Jack Mahendra yang merupakan kakek kandung keduanya. Saling berkaitan.

Flashback

"silahkan masuk"
Nico mengangguk, mengikuti arahan Aludra. Wanita itu bahkan memerintahkan maidnya untuk membawa teh khas Kalimantan sebelum memerintahkan agar tidak ada yang mengganggu mereka.

"ini perpustakaan milik Azkayra, tempat ini aman dari penyadapan karena itu" tunjuknya pada benda yang menggantung diatas lampu ruangan. "benda itu dikembangkan oleh Az, dia sangat hebat dalam hal seperti ini" lanjutnya. Nico kembali mengangguk. Lalu fokusnya kembali ia arahkan pada wanita didepannya

"mungkin langsung saja, mengingat bius itu tidak akan bertahan lama pada suamiku"

"aku tau, kau paman Arash"

"Bagaimana..."

"aku mantan agen CIA. Sangat mudah mencari informasi apapun yang aku inginkan" Nico tersenyum. Senyum tipis.

"ternyata, ini alasan Mahveen dari dulu dapat mempertahankan kerahasiaannya. Karena yang melindungi keluarga ini, ternyata sangat amat mampu. Kau putri Cris kan?" kini gantian Aludra yang tersenyum.

"ayahku sering menceritakan tentang anda, tuan Nicolas"

"senang mendengarnya. Aku tidak tau, jika sekarang aku bisa bertemu langsung denganmu. Cris terus saja membanggakan putrinya, sayang aku tidak sempat menanyakan tentang dirimu padanya. Dia meninggal dengan cara yang tak kuduga. Waktu itu, masih berada di pelatihan" nada bicara Nico terlihat sedih.

"It's oke. Itu memang tugas kami. Dan mati dalam keadaan apapun adalah resiko yang harus kami hadapi"

"kau benar"

"sebenarnya, aku mengajakmu kemari hanya untuk meminta tolong" Nico mengejutkan keningnya bingung.

"tolong tetap rahasiakan identitas asli Az... Terutama pada keluarga Zikra"

"Aludra.. Aku pikir, itu salah.."

"kau dan aku tau, bagaimana hubungan antara dua keluarga ini setelah kematian Farhan. Farzan yang keras kepala dan tuan Zikra yang ingin menanggung semuanya. Aku.. Tidak ingin, kedua anak itu menjadi korban"

Nico menatap lurus kearah Aludra. Sampai kapan, masalah ingin akan disembunyikan?

Flashback off

Nada pesan masuk, mengalihkan fokus Nico. Ia kembali sadar dengan keberadaannya yang masih didalam pesawat.

Melirik sekilas pengirim pesan, setelah itu merapihkan berkas yang berserakan diatas meja. Btw dia sekarang duduk di pesawat pribadi keluarga mahveen. Aludra sendiri yang menyarankan.

***

Ayra baru saja melewati pintu apartemen milik Zikra, saat suara beberapa wanita paruh baya yang tengah membersihkan koridor menuju lift terdengar di telinganya.

Ia menghentikan langkah, lalu menatap pantulan dirinya disebuah cermin yang berada di koridor tersebut.

"aku dengar, pria pemilik apartemen itu sudah memiliki tunangan"

"astaga.. Jadi, wanita itu seorang selingkuhan?"

"padahal, dia cantik.."

"wanita cantik jaman sekarang memang kebanyakan seperti itu, apalagi jika prianya kaya raya. Aku dengar, pria pemilik apartemen itu merupakan seorang pewaris"

Fake Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang