Tahun Selanjutnya

197 4 1
                                    

Tahun selanjutnya agak membuatku senang. Jadwal ekskul fotografi telah diubah. Jadi aku bisa ikut fotografi. YAY.
Hanya dibekali sebuah camera pocket tua aku pun mengikuti ekskul fotografi. Di kelas fotografi, aku sering duduk bersama 2 temanku yg 1 tahun lebih tua dari ku. Bernama Savitri dan Diva. Ya mereka perempuan. Mereka datang ke kelas fotografi dengan kamera mahal yang "Pro" dan keren. Sedangkan aku?
Hanya sebuah camera pocket tua yang bahkan tidak mencapai 10 Mp.
Aku berteman dengan mereka bukan untuk meminjam kamera mereka.
Ya aku akui. 90% saat fotografi semester 1 aku meminjam kamera DSLR temanku. Karena kamera ku tidak memadai.
Waktu pun terus berlalu.
Dan tiba tiba, seorang anak baru datang bernama Ocktavia.
Ocktavia dan aku dulu membenci 3 orang. Salah satunya Aurora.
Aurora sering mengatai aku junior, yang berlindung dibalik perempuan.
Perempuan yang dimakaud itu Savitri.
Dan pada saat itu, aku menyukai Savitri. Aku dan Savitri itu sangat dekat. Hampir seperti saudara sendiri.
Karena Ocktavia masuk kelaa fotografi, aku sering duduk bersama dia untuk ngomongin Aurora. Diva pun sebel sama aku karena dia merasa ditinggalkan.

Kehidupan FotografiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang