•|Chapter 04

11 2 0
                                    

   

____________________


Sudah terhitung satu Minggu Ivanka dirawat di rumah sakit, Tapi tak belum ada tanda tanda ia bangun dari komanya.

Olivia masih setia menemani dan merawat Putri bungsu ya. Bahkan dia meminta salah satu maid mengantar segala. keperluannya lebih memilih untuk tak pulang dan tidur dirumah sakit.Sesekali sang suami menyempatkan diri untuk menemani Olivia, 

"Sayang kok kamu belum sadar sih, udah seminggu lebih kamu tidur loh, mana kangen sama suara dan tawamu"Ilirihnya masih setia menggenggam tanngan ivanka.

Hendra hanya berani menatap dalam diam melihat tubuh sang Putrinya seolah tertidur lelap. Bahkan dia sama sekali tak beranjak dari sofa yang ia duduki.

Ada perasaan sakit yg ia rasakan melihat anak perempuan satu satunya terbaring tak berdaya. Dulu ia akan sangat menuntut Ivanka agar bisa membanggakan dirinya seperti para abangnya.

Tapi kini ia hanya berharap putrinya kembali sadar dan bisa berkumpul dengan mereka semua.

"sayang maafin papa.. Papa janji akan merubah sikap papa dan akan lebih menyayangi kamu" batin hendra sendu. 

"papa pergi kekantor dulu.. Ada meeting yg harus papa hadiri,Kalau terjadi sesuatu segera hubungi papa" ucapnya berjalan menghampiri sang istri dan mengecup keningnya singkat"

saat melihat kondisi Ivanka seperti ini baru ia menaruh perhatian pada Ivanka putrinya... Sangat terlambat batin olivia miris. 

Olivia menatap lekat wajah anaknya. Tak ada rasa bosan dalam dirinya menatap wajah cantik Ivanka walau dengan mata terpejam.

Genggaman tangannya ia pererat Ada kekhawatiran dalam dirinya jika sesuatu yg buruk akan terjadi Dengan segera ia menampik semua pikiran buruknya ketika menatap   Ivanka Ivanka menunjukkan pergerakan.

Eughhh...

Melihat putrinya telah sadar, raut wajah olivia memancarkan kegembiraan. Tak henti hentinya ia berterima kasih kepada tuhan karena sudah mengabulkan setiap doanya.

"Sayang kamu udah sadar?? Ada yang sakit?? Apa perlu mama panggilkan dokter" tanyanya beruntun. 

"A-ir...." Lirih gaby Dengan sigap olivia memberikan segelas air pada anaknya yglangsung diminumnya hingga tak bersisa.

"Anda siapa???" Tanya Gaby yg berusaha untuk duduk dari tidurnya.

"Kamu gak ingat mama sayang? mama ini mama kamu.." sendu olivia  gaby yg mendengaritu mengerutkan dahinya bingung.

"Lah? Emak gw kenapa beda gini?? Habis oplas?? Anjay kagak ngajak ngajak... Mana tau bisa dilirik sehun ama opa opa CEO kan gw" batinnya halu.

  Olivia yg melihat keterdiaman anaknya mencoba mendekat. Perlahan tapi pasti olivia kini mencoba memeluk anaknya yg nampak kebingungan.

"makasih sayangg... Karna kamu udah kembali kesisi mama ivanka" Gumam Gaby lirih

Gaby yg mendengar itu melepas pelukannya dengan kasar. Hei ini udah tahun 2022, bukan jamannya lagi mau nipu gw kayak gini ucapnya dalam hati.

"saya gak kenal Tante.. Lagian nama saya itu Renata Gaby antalia  Alexander.. Bukan ivanka seperti yg tante maksud" jelasnya 

"saya mengucapkan terimakasih karna tante udah nyelamatin saya dari kecelakaan... Tapi bukan berarti tante bisa nipu saya kayak gini" kesalnya

"jadi kesel kan gw... Padahal mood gw lagi baek.. tadi gw mimpi di rebutin mas canva sama mas Marvel.. Ni tante malah dateng dateng ngaku jadi nyokap gw lagi.. Apa gw kecelakaan lagi aja ya biar ketemu cowok ganteng" batinnya  Lama mereka terdiam. Olivia begitu takut untuk mendekat.

Dia lebih memilih melirik anaknya sesekali memberikan ruang agar Gaby ya merasa tenang. Dia sudah cukup bersyukur karna anaknya telah bangun dari koma.

Jadi dia takingin bila Gaby merasa tak nyaman atas kehadirannya. olivia merasa khawatir karena kini Gaby menjambak rambutnya dengan kasar.

Gaby terus menjambak rambutnya dan mengerang kesakitan. Olivia yg melihat itu kembali panik. Akhirnya ia menekan tombol yang berada tepat di samping brankar Gaby.

Yg ia lakukan hanya bisa memeluk menangis melihat anaknya yg tak sadarkan diri. Taklama setelah itu dokter pun datang memasuki ruangan. 

Di bawah alam sadar Gaby.. 

Ia menatap tak percaya apa yg ialihat.
Di hadapannya hanya ada hamparan padang rumput dan sebuah pohon besar.

"Ini dimana? Eh buset gw baru idup udah mati lagi.. Gini amat nasib gw" dengusnya kesal 

"Hey Renata Gaby Antalia Alexander " 

Gaby yg di sapa menatap terkejut. Sejak kapan wanita ini datang? Kenapa ia tak menyadarinya? Perasaan tadi gak ada orang batinnya bertanya.

"gw baru tau kalo sekarang kuntilanak bisa jadi glow up.. la skincare an  ya?" tanyanya penasaran. 

Gadis yg kini duduk disampingnya itu mendengus kesal.

"kenalin aku Ivanka" ucapnya mencoba akrab.












•••~•••


Jangan lupa Vote dan spam komennya! !

Seeyou!!!




Happy reading...

I'M GABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang