[ Part_01 ]
•
•
•
*****
Bagaimana rasanya menjadi Jia? Yang di keliling cowok kembar, Arga dan Galvi. Dengan sifat yang sangat bertolak belakang. Arga dengan sifat cueknya, dan Galvi dengan sifat petakilannya.
Mungkin bagi para gadis lainnya itu sebuah keberuntungan yang tak akan datang kedua kalinya, walaupun dengan memenangkan lotre yang isinya uang ratusan rupiah? Mereka akan tetap memilih di kelilingi si kembar, yang menjadi most wanted seantero sekolah.Entah ini adalah sebuah hoki karna ia dapat bertatapan langsung dengan Arga dan Galvi, atau mungkin ini sebuah karma karna ia menjadi selingkuhan Aidan. Jia menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, kala ia menjadi pusat perhatian SMA Garuda 04. Sementara Arga maupun Galvi tak membiarkan ia pergi dengan sukarela.
"Gue bakal ganti rugi, oke? Sekarang biarin gue pergi, yah?" pinta Jia memelas dengan bibirnya yang mengatup, dan mata berbinar hingga terkesan sangat menggemaskan.
"No, don't try to run. Girl," Arga bersmrik dengan wajah datarnya.
Jia mengigiti bibirnya. Ada rasa gugup, takut, dan senang yang datang bersamaan menjadi campur aduk. Padahal masalah ini sudah terjadi sejak pukul 7 dan sekarang pukul 8, itu artinya sudah 1 jam permasalahan mereka berlangsung. Ini juga adalah kesalahnya. Ia sudah memperingati dirinya sendiri untuk tidak membuat kesalahan. Namun, kejadian ini justru berlangsung begitu saja, hingga membuat tenggorokannya sedikit kering karena terus berbicara.
Ini memang kesalahannya sendiri. Terjadi kecelakaan sepagi ini, di karenakan motor yang ia kendarai ternyata mengalami kerusakan rem blong. Dan membuat ban motornya tergelincir dan menabrak motor milik Galvi, yang ikut terseret hingga menabrak mobil lamborghini yang terparkir di dekat pohon. Dan yang ia ketahui bahwa itu baru saja di beli 2 hari kemarin.
Sementara ia mendapati luka di bagian lutut, dan siku. Sedangkan Arga mengalami luka di bagian wajahnya, dengan kondisi mobil yang tidak seperti semula, kaca spion patah, juga beberapa ada yang benyok.
Untungnya saja Galvi tak terluka, karena cowok itu memang sudah turun dari motor dan berjalan ke pinggir. Tak ada seorang pun yang mau membantu dan melerai mereka. Bahkan, security pun tak berani memisahkan pertengkaran mereka.
"Janji deh. Gue bakal tanggung jawab, sekarang biarin gue pergi. Please. Gue malu diliatin," tuturnya sedikit berbisik. Keduanya langsung mengedarkan pandangan dan benar saja, mereka kini berada di tengah-tengah kerumunan.
Arga menghela nafas, Lengannya menyenggol sikut Galvi yang berdiri di sampingnya. Galvi yang memang orangnya pekaan mengerti akan maksud Arga.
"KALIAN LIATAN APA? PERGI!!!" gertak Galvi hingga membuat mereka terkejut termasuk Jia, yang berdiri mematung karna takut mendengar suara Galvi dengan nada tinggi.
Grasak-grusuk kini mulai terdengar, mereka berlarian menyelamatkan diri sebelum Galvi menggertak mereka kembali. Bahkan, security pun ikut bergegas kabur untuk menutup gerbang saat melihat murid yang datang terlambat terlihat mengendap-endap agar gerbang tak segera di tutup, kemudian masuk ke tempat pos. Kini hanya tersisa Jia, Arga dan Galvi yang berada di parkiran.
Galvi melakukan olahraga kepala, ke samping kanan dan ke samping kiri hingga terdengar sedikit retakan yang berasal dari cowok itu, hingga membuat Jia takut pria itu akan melakukan kekerasan di lingkungan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
29 Day's With My Twins (ON GOING)
Teen FictionSEDANG DALAM REVISI! Beberapa nama diganti, dan di revisi ulang untuk memperbaiki tanda baca untuk kenyamanan para pembaca. Terima kasih. **** Jangan lupa follow Start :140722 End :