Warning!! This is kinda spicy. Jadi, tolong yang belum cukup umur dimohon kesadarannya untuk TIDAK membaca bab ini. Terima kasih.
(Heeseung's p.o.v)
Jake Shim adalah seorang cowok tampan berdarah asli Korea yang terlampau sering membuat orang-orang berpikir dirinya memiliki darah campuran karena aksen Aussie-nya yang sangat kental, didukung wajah tampannya yang tampak tak nyata.
Jake kerap kali digambarkan sebagai orang yang sangat pandai bergaul, murah senyum, humoris dan pandai bersilat lidah. Wajahnya memancarkan sinar yang dapat membekukan sekitar. Dialah sang kasanova, seorang Don Juan kampus yang sangat tersohor dengan permainannya yang memabukkan dan sekarang si kasanova itu sedang tertidur dengan lelapnya dilenganku.
Catat itu! Dia, Jake Shim si tampan murah senyum itu tengah tertidur dengan nyaman dilenganku.
God. Kayaknya dulu aku pernah menyelamatkan dunia sehingga Tuhan berbaik hati memberikan perasaan dan kenyamanan ini padaku.
Mata indah itu bergerak perlahan, hingga akhirnya mata berwarna coklatnya yang sangat cantik menatapku dengan tatapan yang sangat lembut.
"Babe?" Suara parau khas bangun tidur Jake menyapaku tanpa aba-aba.
"Yes?"
"Can I got a little hug?"
Jake menyamankan posisi tidurnya dalam dekapanku, tubuhnya sangat hangat memancarkan aura kenyamanan. Tapi, jujur saja kenapa ia menjadi seperti ini?
Wow.
Maksudku ... ahem, apakah ini ritual paginya setiap ia tidur dengan orang lain? Alisnya mengerut ketika melihat wajahku. Lalu ia berceletuk, "Bibir kamu kering banget. But don't worry, I got you!"
Wajah cantiknya mendekat secara bertahap menuju wajahku hingga akhirnya bibir kenyal dan merah muda itu berhasil mendarat di atas bibir keringku lalu lidahnya menjilat bibirku seperti ia sedang menjilat es krim stiknya saat musim panas.
Fuck ...
Jake, si Jake gila Shim ini benar-benar bisa membuatku melakukan tindakan kriminal kapan saja. Aku bersungguh-sungguh.
Setelah puas menjilati bibir keringku, tak lupa ia juga meninggalkan gigitan kecil pada bibir bawahku lalu mengecupnya dengan pelan. Sekali lagi, seperti tadi malam, aku menindih tubuh mungilnya yang polos tanpa busana. Well, secara harfiah dia tidak kecil dan mungil. Hanya saja saat ini, di dalam dekapanku tentu saja, ia sangatlah kecil sehingga aku bisa saja menindasnya seperti kutu.
Jake terkekeh, kekehannya yang sangat menggemaskan itu mampu menghancurkan segalanya. Sialan. Bisa-bisanya ia merusak akal sehatku seperti ini. Sungguh tidak adil.
Tangannya yang lembut dan mungil menyentuh daguku.
"Morning kiss?" Tawarnya sambil berbisik merdu.
Persetan dengan segalanya, persetan ini hanyalah salah satu permainan yang sering dilakukannya, persetan dengan kenyataan yang mungkin ini adalah hari pertama dan terakhir aku bisa tidur dan berbagi selimut dengan makhluk menakjubkan ini. Yang ku inginkan saat ini adalah mencium bibir merahnya yang sangat menggemaskan dan juga menggoda itu hingga ia melenguh kencang dan menjambak rambut hitamku. Menyiratkan bahwa ia sangat menikmati kegiatan yang kami lakukan.
Entah berapa lama kegiatan menyesap madu bibir satu sama lain ini kami lakukan, yang kuingat hanya bibir Jake sangat lembut, rengekan Jake sangat menggemaskan, dan jutaan ingatan tentang Jake.
Namun akhirnya, dengan berat hati aku harus melepas tautan basah ini dan mendapati ekspresi sang Kasanova yang sangat kacau dibawah sana. Dahi sedikit mengerut, mata indah berkaca-kaca menatapku dengan nyalang, hidung memerah dan mulut yang menganga guna meraup oksigen dengan rakus. Inilah alasan aku melepaskan ciuman kami. Aku tidak ingin ia kehabisan oksigen dan pingsan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go! [Heeseung x Jake]
FanfictionHeeJake as a couple. Warn! Boy x Boy contents! 2021