[PROLOG] Penyelamat

39 1 0
                                    


Jika kau telah terhianati, seluruh kepercayaan mu padanya telah hancur bagai gelas yang di banting di lantai. Dan pikiran mu menyuruh untuk meninggalkan nya. Tapi hati mu mengatakan kau masih menyayanginya. Kau akan mengikuti kata hati mu atau pikiran mu?


•••

⚠️ Aku ingatkan sekali lagi jika tidak menyukai buku genre sadis silahkan tinggalkan cerita ini! cari cerita yang lebih nyaman menurut kamu. Terimakasih..

HAPPY READING GUYSSS~ ^.^

•••

Siang ini cuaca sangat terik seluruh siswa siswi di sekolah ini berbondong bondong menuju kantin, Ini adalah jam istirahat. Tidak seperti siswa siswi yang lain lelaki yang akrab di sebut Beomgyu ini memilih tetap di kelas sembari menulis seluruh materi yang sudah gurunya jelaskan tadi.

Hanya ada keheningan di kelas itu. Namun keheningan itu pecah setelah geng murid yang terkenal berandalan di kelas Beomgyu datang. Awalnya mereka hanya menumpang makan sambil mengoceh hal yang tidak penting di bahas menurut Beomgyu. Setelah salah satu dari mereka sadar bahwa tidak hanya mereka yang berada di kelas ini, Hingga seluruh anggota geng tersebut menoleh ke arah Beomgyu.

Beomgyu sadar namun ia memilih untuk tidak memperdulikan nya dan memilih melanjutkan kegiatannya.

"Lihatlah ada murid berambisi disini" Ucap ketua geng tersebut membuat seluruh temannya ikut melihat Beomgyu.

"Selagi ini tidak merugikan mu apa masalahnya?" Jawab Beomgyu sambil melanjutkan kegiatannya.

Ucapan Beomgyu tadi membuat tangan ketua geng tersebut mengepal ia marah, ia merasa tersinggung.
Beomgyu yang menoleh ke arah Geng tersebut setelah ia menyadari ketua geng tersebut berdiri hingga kursi yang ia duduki tadi terjatuh.

"Apa?, benarkan yang aku ucapka-"

BUAKHH!

Belum sempat Beomgyu melanjutkan bicaranya ketua geng tersebut yang akrab di panggil Yeonjun ini sudah terlebih dahulu mendaratkan tangannya tepat di wajah Beomgyu. Beomgyu merasakan cairan asin bercampur amis yang mengalir di sudut bibirnya. Beomgyu ikut bangkit dari tempat duduknya.

"APA APAAN?!"

"Udah berani ngelawan ya?"

"Untuk apa takut padamu?"

Yeonjun melambungkan satu pukulannya lagi untuk Beomgyu. Beomgyu tidak mau hanya diam ia menendang perut Yeonjun dengan kakinya hingga Yeonjun terjatuh.

Tangan Beomgyu di pegang oleh dua teman Yeonjun, yaitu Soobin dan Kai. Yeonjun mulai bangkit ia memukul bahkan menendang Beomgyu dengan membabi buta. Tidak peduli dengan korban yang telah lemas kehabisan tenaga. Beomgyu tidak mampu melawan di karenakan tangannya yang di pegang erat oleh kedua teman Yeonjun.

Setelah puas dengan yang ia lakukan mereka keluar meninggalkan Beomgyu yang lemas satu tangannya mengusap darah yang ada di sudut bibirnya dan satunya lagi memegang perut yang terasa sakit, mules bercampur menjadi satu. Hal ini sudah biasa bagi Beomgyu yang berbeda kali ini Beomgyu berani melawan karena sejujurnya ia sudah muak dengan semua ini. Namun melawan ternyata hanya memperparah keadaan.



Guru pelajaran terakhir di kelas Beomgyu baru saja keluar, Beomgyu sibuk dengan tugas yang di berikan gurunya. Tiba tiba sebuah buku tulis dengan nama Yeonjun berada di sampul bukunya. Beomgyu menyeritkan alis bertanya tanya apa maksutnya ini.
Yeonjun mencengkram dagu Beomgyu dan berkata.

SAVIOR | TG/SGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang