Dua Puluh Lima

1.8K 254 100
                                    

.

.

.

Haruto mengerjapkan matanya bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto mengerjapkan matanya bingung. Pasalnya, ini masih pukul enam pagi dan Jeongwoo sudah tampak sibuk sekali.

Pria itu kini tengah berkutat dengan ponselnya sembari meminum segelas susu. Wajahnya yang memang datar dan kaku, kali ini terlihat lebih dingin dari biasanya.

"Jeo-"

Belum sempat ia berbicara, Jeongwoo sudah mulai beranjak dari tempat duduknya, dengan ponsel yang menempel apik di telinga kiri.

Pria itu pergi begitu saja dengan terburu-buru, tanpa menghiraukan kehadiran Haruto yang menatapnya bingung.

Sebenarnya ada apa?

Haruto lantas menghela napas pelan. "Sudahlah! Dia pasti akan bercerita jika memang ingin." Pemuda itu lantas kembali mengaduk nasi yang ada di atas penggorengan. "Hah! Bukankah ini jadi terlalu banyak?!" Pekiknya kesal ketika menatap banyaknya nasi yang tengah ia aduk.

Ia pun menoleh ke arah ponsel miliknya yang sengaja ia letakkan di atas meja makan. Kemudian mulai berjalan untuk mengambil benda tersebut.

"Hallo?"

Suara dari seberang sana membuatnya tersenyum senang. "Kak! Kemarilah!" Pekiknya girang.

Pemuda itu pun mulai kembali berjalan ke arah dapur, untuk melanjutkan kegiatan memasaknya yang sempat ia tinggalkan.

Yah ... semoga saja nasi gorengnya tidak berubah menjadi nasi gosong!

"Haruto? Argh! Jam berapa ini?" Ucap seseorang di balik sambungan telepon.

Haruto lantas tertawa renyah. "Hei pemalas matahari sudah terbit, ya!" Serunya yang mengundang geraman kesal dari sang penerima panggilan.

"Baiklah!"

Tuutt, tuutt ....

Melihat bahwa panggilan itu diputus secara sepihak dari seberang sana, Haruto pun mendengus kesal. "Dasar, Hamada Asahi pemalas!" Gerutunya.

Lalu masih dengan menggerutu, pemuda Watanabe itu mematikan kompor dan mulai memindahkan hasil masakannya ke atas permukaan piring yang sudah ia ambil sebelumnya.

.

.

.

Iridescent || FIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang