Biasanya, di hari libur seperti ini Athena akan tertidur hingga jam 9. Atau bangun jam 7 dan membaca buku di atas tempat tidur hingga ia tertidur kembali. Yah, hanya itu kegiatannya. Sudah dikatakan bukan? Hari-hari Athena itu membosankan. Tapi terkadang, Athena menutup mata dan memilih menikmati kesendirian itu. Meyakinkan diri bahwa ia akan baik-baik saja. Bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Namun, ini hari yang berbeda. Pukul 7 pagi, Athena sudah terbalut dress berwarna army, rambut di kucir, di padukan dengan flat shoes berwarna army. Ya, pakaian sederhana itu untuk menghadiri acara aqiqah anak kedua om Rian. Yang artinya keluarga akan berkumpul, yang artinya ia kembali harus menyiapkan mental. Athena yakin 100 persen Aira akan hadir disana. Selama persiapan, Athena benar-benar tidak pernah datang. Ia lebih memilih tinggal sendiri di rumah daripada menghadapi para keluarganya itu. Jujur, Athena lelah dengan semua ini. Kenapa mereka tidak bisa menerima Athena apa adanya? Padahal, Athena sudah berusaha.
Memilih untuk berhenti memikirkan hal itu, Athena melangkahkan kakinya keluar kamar menuju lantai bawah sebelum di panggil. Disana sang ibu, ayah, dan Deo sudah berkumpul. Mungkin baru berkumpul karena tidak satupun yang memanggilnya. Mereka bertiga menggunakan pakaian seragam berwarna maroon. Athena tau, ini seragam bersama keluarga lainnya. Bukannya tidak mau, tapi tidak dapat. Orang-orang di bagikan saat persiapan, dan semua tau bahwa Athena tidak pernah datang.
Tapi percayalah, Athena baik-baik saja. Sangat baik-baik saja. Untuk hal yang satu ini, ia memang lebih suka tidak sama. Sekali lagi, bukan tidak mau. Hanya saja, bahkan memakai pakaian seragam pun kadang terasa seperti beban baginya. Saat memakai pakaian seragam itu, Athena merasa berbohong. Membohongi dirinya dan semua yang melihat. Entahlah, Athena sendiri tidak mengerti karena apa.
Sebenarnya sang ibu dan Deo sempat menawarkan membeli baju sendiri untuknya, dengan warna senada. Karena faktanya, Athena tidak punya satu pun gaun atau dress berwarna maroon. Hanya blouse dan kaos. Tapi tentu saja Athena menolak, ia takut orang-orang berpikir bahwa Athena sangat ingin punya pakaian senada sampai seperti itu. Apalagi modelnya tidak akan sama. Deo juga sempat menawarkan untuk mengambilkan baju untuknya, namun sekali lagi, tentu saja Athena menolak. Athena benar-benar tidak mau. Sama sekali tidak.
Jika kalian bertanya, ini hanya acara aqiqah, kenapa harus se repot itu? Bahkan menggunakan pakaian seragam. Tapi ini lah keluarga Athena. Keluarga yang di bilang cukup terpandang. Mereka selalu melaksanakan acara dengan mewah, atau dengan kata lain sebaik-baiknya. Jangan sampai terdapat kekurangan, satu pun. Tapi pada dasarnya, tidak ada satu pun hal sempurna di dunia ini bukan? Termasuk keluarga. Kalian tau sendiri bagaimana kondisinya.
Beberapa saat kemudian, mobil berwarna hitam itu kini terparkir di teras rumah ber cat putih dengan beberapa tenda kerucut didepannya. Keadaan sudah sangat ramai, terdapat berbagai macam mobil terparkir di depan. Untungnya terdapat tanah kosong di sekitar sini, kalau tidak jalanan akan menjadi penuh karena alat transportasi beroda 4 tersebut. Athena tidak heran lagi dengan acaranya yang terbilang sangat waw untuk ukuran acara aqiqah. Gini-gini, Athena juga hidup selama 17 tahun di keluarga ini.
Mereka selaku anggota keluarga, masuk kedalam rumah dan bergabung bersama beberapa anggota keluarga lainnya yang memilih berkumpul di sini.
"Eh, Athena. Akhirnya datang yah, tante pikir kamu gak bakal datang loh. Apalagi selalu absen waktu kumpul kumpul." dan yah, ini sudah di mulai. Mereka semua ikut menatap keluarganya yang baru datang, dan melakukan acara salim menyalim.
"Athena duduk disini dekat tante. Ih tante lama loh gak bicara sama kamu, kayak bukan keluarganya aja gayanya. Baju kamu juga beda, haha." entah menyindir atau bercanda, tapi Athena hanya bisa menanggapi dengan tertawa. Baru juga datang, Athena sudah meronta ingin pulang. Kalau boleh, Athena akan angkat tangan untuk menyerah. Athena tidak siap!
KAMU SEDANG MEMBACA
AORTA
Teen FictionKatanya, orang tua adalah orang yang paling saya dengan anaknya. Katanya, orang tua itu tempat cerita. Katanya, rumah terbaik adalah keluarga. Katanya... Aira, Aira, Aira dan Aira. Kenapa menjadi sempurna seolah sebuah kewajiban? Dulu, hidup Ath...