Chapter 2

140 11 1
                                    

Angin sepoi-sepoi di temani cahaya mentari yang terlihat mengintip dari balik tirai jendela tak mampu menjadikan alasan Yara untuk terbangun di hari Libur ini. Terlihat Yara masih bergumul dengan selimut tebalnya di atas ranjang melanjutkan mimpinya semalam.

Bugh

Tubuh Yara terjatuh dari ranjang dengan masih berbalut selimut. Yara mengaduh dan memegangi pantatnya yang telah mencium dinginnya lantai pagi hari.

"Aduhhh.. pantatku sakitttt"

Sambil meringis kesakitan Yara segera mendudukkan kembali tubuhnya di atas ranjang dan berusaha mengumpulkan nyawanya yang sebagian masih tertinggal di alam mimpi.

Drttt.. drttt...

Ponsel Yara yang berada di atas nakas bergetar menandakan ada pesan masuk. Yara mendengus sebal dan dengan malas dia meraih ponselnya untuk mengetahui siapa yang mengiriminya pesan pagi-pagi begini.


06.13

Ela

Yar

Gue cuma mau ngingetin kalo hari ini ada pertemuan anggota baru PersMa


06.54

Ela

Yar lo dimana?

Yar

YARAA

Oyy

YARAAAAAA

Jangan bilang kalo lo masih ngebo???!!

Oyyy bangun nggak lo!!!!

YARAAA

Yara melotot membaca pesan dari Ela. Dia lupa jika hari ini ada pertemuan anggota baru PersMa. Dengan segera Yara bangkit dari ranjang dan bersiap-siap. Pada awalnya Yara memang tidak begitu tertarik untuk mengikuti sebuah organisasi ataupun forum dan ini semua berkat bujukan maut dari Ela yang berjanji akan mentraktirnya boba selama satu minggu jika dia bersedia masuk menjadi anggota PersMa. Aneh memang.

Setelah kurang lebih sepuluh menit bersiap, Yara membuka pintu kamarnya dan di saat yang bersamaan terlihat Mbak Tiwi keluar dari kamar kos dengan pakaian rapi. Mbak Tiwi merupakan salah satu tetangga kamar Yara yang sudah dianggapnya seperti kakaknya sendiri. Dia seorang pegawai di salah satu bank swasta.

"Hari libur rapi bener. Mau kemana Mbak?"

"Ihh kepo"

"Selagi gratis kenapa nggak?", timpal Yara sambil mengunci pintu kamar.

"Lo mah suka bener sama yang gratisan. By the way, tumben juga lo hari libur keluar kandang?"

"Kandang, kandang, apaan sih Mbak. Dikira gue ayam apa, pake keluar kandang." Yara terlihat mempoutkan bibirnya sedangkan Mbak Tiwi tergelak mendengar perkataan Yara barusan.

"Lo tuh mood banget tau nggak sih, Yar", ucap Mbak Tiwi sambil menyeka air matanya yang keluar karena banyak tertawa.

"Lah kan gue emang lucu dari embrio". Mbak Tiwi menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan Yara.

"Gue mau keluar nih, mau titip nggak?"

"Nggak dulu deh, Mbak. Soalnya ini juga sekalian mau keluar".

"Mau kemana sih emang?"

"Mau dating dulu sama Sehun EXO". Yara tergelak melihat Mbak Tiwi yang bersiap melemparkan tas kepadanya.

Senja dan Ayyara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang